Jawaban Tk3 Operational Management [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Tugas Kelompok ke-3 Week 8, Sesi 12 Team 5 operational management 2301965510 – Muhammad Ikhwan 2301965536 – Sayidana 2301965214 – Rizky faradiba achmad 2301965542 – Tarsono



1. Dalam melakukan perencanaan agregat, terdapat pilihan strategi campuran yang dapat digunakan yaitu strategi perburuan dan strategi penjadwalan bertingkat. Jelaskan kedua strategi tersebut! (bobot 30%) Jawab ;  Strategi perburuan (Chase Strategy) Sebuah strategi perburuan mencoba untuk mencapai tingkat output bagi setiap periode yang memenuhi prediksi permintaan untuk periode tersebut. Strategi ini dapat terpenuhi dengan berbagai jalan. Sebagai contoh, manager operasi dapat memvariasikan tingkat tenaga kerja dengan merekrut atau menghentikan karyawan , atau dapat memvariasikan produksi dengan waktu lembur, waktu kosong, karyawan paruh waktu,atau subkontrak.  Strategi penjadwalan bertingkat (Level-scheduling strategy). Sebuah rencana agregat di mana produksi harian tetap samadari periode ke periode. Perusahaan seperti Toyota dan Nissan mempertahankan tingkat produksi pada tingkatan yang seragam dan mungkin membiarkan persediaan barang jadi naik atau turun untuk menopang perbedaan permintaan dan produksi atau menemukan pekerjaan alternatif bagi karyawan. Penjadwalan bertingkat akan bekerja dengan baik ketika permintaan stabil. 2. Jelaskan biaya-biaya yang terlibat dalam perencanaan agregat! (bobot 30%) Biaya-biaya yang terlibat dalam perencanaan agregat antara lain :  Hiring Cost (biaya penambahan tenaga kerja) Penambahan tenaga kerja menimbulkan biaya-biaya untuk iklan, proses seleksi dan training. Biaya training merupakan biaya yang besar apabila tenaga kerja yang direkrut adalah tenaga kerja yang belum berpengalaman.



MGMT6159 - Operational Management-R2



 Firing Cost (Biaya pemberhentian tenaga kerja) Pemberhentian tenaga kerja biasanya terjadi karena semakin rendahnya permintaan akan produk yang dihasilkan, sehingga tingkat produksi menurun dengan drastic. Pemberhentian ini nmengakibatkan perusahaan harus mengeluarkan uang pesangon bagi karyawan yang diPHK, menurunnya moral kerja dan produktivitas karyawan yang masih bekerja, dan tekanan yang bersifat social. Semua akibat ini dianggap sebagai biaya pemberhentian tenaga kerja yang akan ditanggung perusahaan.  Overtime Cost dan Undertime Cost (Biaya lembur dan biaya menganggur) Penggunaan waktu lembur bertujuan untuk meningkatkan output produksi, tetapi konsekwensinya perusahaan harus mengeluarkan biaya tambahan lembur yang biasanya 150% dari biaya kerja regular.Disamping biaya tersebut, adanya lembur akan memperbesar tingkat absen karyawan karena capek. Kebalikan dari kondisi diatas adalah bila perusahaan mempunyai kelebihan tenaga kerja dibandingkan dengan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan untuk kegiatan produksi.  Inventory Cost dan Backorder Cost (Biaya persediaan dan biaya kehabisan persediaan) Persediaan mempunyai fungsi mengantisipasi timbulnya kenaikan permintaan pada saat-saat tertentu. Konsekwensi dari kebijaksanaan persediaan bagi perusahaan adalah timbulnya biaya penyimpanan(inventory cost/holding cost) yang berupa biaya tertahannya modal,pajak, asuransi, kerusakan bahan, dan biaya sewa gudang. Kebalikan dari kondisi diatas, kebijaksanaan tidak mengadakan persediaan seolah-olah menguntungkan, tetapi sebenarnya dapat menimbulkan kerugian dalam bentuk biaya kehabisan persediaan. biaya kehabisan persediaan ini dihitung berdasarkan berapa barang diminta yang tidak tersedia.  Subcontract Cost (Biaya Sub-kontrak) Pada saat permintaan melebihi kemampuan kapasitas regular,biasanya perusahaan mensubkontrakan kelebihan permintaan yang tidak bisa ditanganinya sendiri kepada perusahaan lain. Konsekuensi dari kebijaksanaan ini adalah timbulnya biaya subkontrak, dimana biasanya biaya mensubkontrakan ini lebih mahal dibandingkan memproduksi sendiri dan adanya resiko terjadinya kelambatan penyerahan dari kontraktor.



3. CEO Lucky Enterprise, Billy, memproyeksikan kebutuhan permintaan agregat perusahaan selama 8 bulan kedepan sebagai berikut: MGMT6159 - Operational Management-R2



Bulan Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus



Permintaan 1400 1600 1700 1800 2000 2000 1800 1800



Hari kerja dalam sebulan 21 18 21 21 22 20 21 21



Berdasarkan data yang ada, buatlah plot permintaan dengan grafik. Hitung rata-rata kebutuhan per hari dan tunjukkan juga didalam grafik. (bobot 40%) JAWAB Total hari kerja Selama bulan januari – agustus = 165 hari Total permintaan selama bulan januari – agustus = 14.100 Rata rata kebutuhan per hari = 85,45 unit Rata rata kebutuhan perhari TABEL RATA – RATA PERMINTAAN



Bulan Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus



Hari kerja dalam sebulan 21 x 85,45 18 x 85,45 21 x 85,45 21 x 85,45 22 x 85,45 20 x 85,45 21 x 85,45 21 x 85,45



Rarta rata kebutuhan perbulan 1795 1538 1795 1795 1880 1709 1795 1795



MGMT6159 - Operational Management-R2



GRAFIK RATA – RATA PERMINTAAN



2500 2000 1500



Permintaaan/bulan Rata-rata kebutuhan/bulan



1000 500 0 jan



feb mart apr mei



jun



jul



agst



Terimakasih Referensi : LN operational manajemen week 8 perencanaan agregat. : https://kajianpustaka.com



MGMT6159 - Operational Management-R2