Komunikasi SBAR Dan TBAK Ok [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB I PENDAHULUAN



1.1 Latar Belakang Masalah



Komunikasi merupakan hal yang mendasar yang menjadi salah satu factor keselamatan pasien dan kepuasan pelanggan. Berbeda dengan komnikasi lainnya seperti komunikasi di bidang pendidikan, bisnis dan lain sebagainya, komunikasi efektif dalam bidang pelayanan rumah sakit memliki tingkat kompleksitas yang cukup tinggi. Hal ini disebabkan komunikasi yang terlibat sangat banyak, informasi yang dibutuhkan sangat banyak, serta menyangkut dengan emosi pasien/keluarga pasien, dan petugas kesehatan yang cukup tinggi. Tingginya kebutuhan masyarakat tehadap pelayanan informasi dan komunikasi yang efektif di rumah sakit menjadi hal menarik untuk dibahas. Komunikasi yang efektif antara penyedia layanan kesehatan sangat penting untuk keselamatan pasien. Kebanyakan perawat kurang pengalaman dalam berkomunikasi dengan dokter dan penyedia layanan kesehatan lainnya. Teknik komunikasi Sbar dan Tbak merupakan teknik komunikasi yg memberikan urutan logis, teroganisir dan meningkatkan proses komunikasi untuk memastikan keselamatan pasien.



1.2 Rumusan Masalah a. Apa yang dimaksud dengan komunikasi SBAR dan TBAK ? b. Apa tujuan komunikasi SBAR dan TBAK ? c. Bagaimana metode komunikasi SBAR dan TBAK ? d. Bagaimana contoh komunikasi SBAR dan TBAK ?



1.3 Tujuan Penulisan a. Mengetahui dan memahami definisi komunikasi SBAR dan TBAK ? b. Mengetahui dan memahami tujuan komunikasi SBAR dan TBAK ? c. Mengetahui dan memahami metode komunikasi SBAR dan TBAK ? d. Mengetahui memahami contoh komunikasi SBAR dan TBAK ?



BAB II TINJAUAN TEORI



1.1 DEFINISI KOMUNIKASI SBAR Komunikasi SBAR adalah suatu teknik yang menyediakan kerangka kerja untuk komunikasi antara anggota tim kesehatan tentang kondisi pasien. Sbar adalah mekanisme komunikasi yang kuat,mudah diingat berguna untuk membingkai setiap percakapan, terutama yang kritis, yang membutuhkan perhatian segera terhadap klinis dan tindakan. Hal ini memungkinkan cara yang mudah dan terfokus untuk menetapkan harapan tentang apa yang akan dikomunikasikan dan bagaimana komunikasi antara anggota tim, yang sangat penting untuk mengembangkan kerja tim dan meningkatkan budaya keselamatan pasien. (Permanente, 2013) 1.2 TUJUAN KOMUNIKASI SBAR Sbar menawarkan solusi kepada rumah sakit dan fasilitas perawatan untuk menjembatani kesenjangan dalam komunikasi, termasuk serah terima pasien, transfer pasien, percakapan kritis dan panggilan telepon. Ini menciptakan harapan bersama antara pengirim dan penerima informasi sehingga keselamatan pasien dapat tercapai. Menggunakan Sbar, laporan pasien menjadi lebih akurat dan efisien. Teknik komunikasi Sbar ini sederhana namun sangat efektif digunakan ketika seorang perawat memanggil dokter (laporan paien), perawat melakukan serah terima pasien serta mentransfer pasien ke fasilitas kesehatan lain atau ke tingkat perawatan lain. Komunikasi yg efektif antara penyedia layanan kesehatan sangat penting untuk keselamatan pasien. Kebanyakan perawat kurang pengalaman dalam berkomunikasi dengan dokter dan penyedia layanan kesehatan lainnya. Teknik komunikasi Sbar merupakan teknik komunikasi yg memberikan urutan logis, teroganisir dan meningkatkan proses komunikasi untuk memastikan keselamatan pasien. 1.3 METODE SBAR : Situations, Background, Assesment, Recomendation Metode SBAR sama dengan SOAP yaitu Situation, Background, Assesment, Recommendation. Komunikasi efektif SBAR dapat diterapkan oleh semua tenaga kesehatan, diharapkan semua tenaga kesehatan maka dikumentasi tidak terpecah sendirisendiri. Situation : Bagaimana situasi yang akan dibicarakan/dilaporkan? a. Mengidentifikasi nama diri petugas dan pasien b. Diagnosa medis



c. Apa yg terjadi dengan pasien. Background : Apa latarbelakang informasi klinis yang berhubungan dengan situasi? a. Obat saat ini dan alergi b. Tanda tanda vital terbaru c. Hasil laboratorium : tanggal dan waktu tes dilakukan dan hasil tes sebelumnya untuk perbandingan d. Riwayat medis Assesment : berbagai hasil penilaian klinis perawat. a. Apa temuan klinis ? b. Apa analisis dan pertimbangan perawat? c. Apakah masalah ini parah atau mengancam kehidupan? Recommendation : apa yang perawat inginkan terjadi dan kapan ? a. Apa tindakan/rekomendasi yang diperlukan untuk memperbaiki masalah? b. Apa solusi yang bisa perawat tawarkan kepada dokter? c. Apa yang perawat butuhkan dari dokter untuk memperbaiki kondisi pasien? d. Kapan waktu yang perawat harapkan tindakan ini terjadi?



1.4 CONTOH KOMUNIKASI SBAR : Adapun contoh komunikasi efektif SBAR antar shift dinas/ serahterima : 1. Situation (S) : 



Nama : Tn.Aumur 35 tahun, tanggalmasuk 8 Desember 2013 sudah 3 hariperawatan,







DPJP :drSetyoko, SpPD, diagnosamedis : Gagalginjalkronik. Masalahkeperawatan: 1. Gangguankeseimbangancairandanelektrolitlebih 2. Perubahannutrisikurangdarikebutuhantubuh



2. Background (B) : 



Pasienbedresttotal , urine 50 cc/24 jam, balance cairan 1000 cc/ 24 jam.







Mualtetapadaselamadirawat, ureum 300 mg/dl.







Pasien program HD 2x semingguSenindanKamis.







Terpasang infuse NaCl 10 tetes/menit







Doktersudahmenjelaskanpenyakitnyatentanggagalginjalkronik







Diet : rendah protein 1 gram



3. Assessment (A) : 



Kesadarancomposmentis, TD 150/80 mmHg, Nadi 100x/menit, suhu 37 0C, RR 20 x/menit,



oedemapadaekstremitasbawah,



tidaksesaknapas,



urine



sedikit,



eliminasifaesesbaik. 



Hasillaboratoriumterbaru : Hb 9 mg/dl, albumin 3, ureum 237 mg/dl







Pasienmasilmengeluhmual.



4. Recommendation (R) : 



Awasi balance cairan







Batasiasupancairan







Konsulkedokteruntukpemasangan dower kateter







Pertahankanpemberianpemberiandeuritikinjeksifurosemit 3 x 1 amp







Bantu pasienmemenuhikebutuhandasarpasien







Jaga aseptic dan antiseptic setiapmelakukanprosedur



Contohkomunikasiefektif SBAR antarperawatdengandokterlewattelepon : Situation (S) : 



SelamatpagiDokter, sayaNoerrochmatperawat Nusa Indah 2







MelaporkanpasiennamaTn A mengalamipenurunanpengeluaran urine 40 cc/24 jam, mengalamisesaknapas.



Background (B) : 



Diagnosamedisgagalginjalkronik, tanggalmasuk 8 Desember 2013, program HD hariSenin-Kamis.







Tindakan yang sudahdilakukanposisi semi fowler, sudahterpasang dower kateter, pemberianoksigen 3 liter/menit 15 menit yang lalu.







Obatinjeksi diuretic 3 x 1 amp







TD



150/80



mmHg,



RR



30



x/menit,



Nadi



100



oedemaekstremitasbawahdanasites 



Hasillaboratoriumterbaru : Hb 9 mg/dl, albumin 3, ureum 237 mg/dl







Kesadarancomposmentis, bunyinafasrongki.



x/menit,



Assessment (A) : 



Sayapikirmasalahnyagangguanpolanafasdangangguankeseimbangancairandanelekt rolitlebih







Pasientampaktidakstabil



Recommendation (R) : 



HaruskahsayamulaidenganpemberianoksigenNRM ?







Apa advise dokter? Perlukahpeningkatan diuretic atausyringe pump ?







Apakahdokterakanmemindahkanpasienke ICU?



1.5 DEFINISI KOMUNIKASI TBAK Komunikasi efektif dengan TBaK adalah teknik komunikasi lisan per telpon dengan menulis, membaca ulang,dan melakukan konfirmasi pesan yang diterima oleh pemberi pesan. 1.6 TUJUAN KOMUNIKASI TBAK 



Membantu tenaga kesehatan melakukan komunikasi verbal dengan teknik TbaK\







Tidak ada kesalahan dalam menerima pesan/intruksi



1.7 METODE TBAK : Tulis, Bacakan dan Konfirmasi 



Tulis instruksi ataupun terapi dan jam diterimnya informasi di catatan terintegrasi berkas rekam medis oleh penerima informasi.







Bacakan kembali nama dan tanggal lahir pasien oleh petugas kesehatan penerima informasi untuk verifikasi.







Konfirmasi ulang kebenaran nama dan tanggal lahir serta instruksi ataupun terapi pasien yang dibacakan kembali oleh petugas kesehatan penerima pasien.



Kebijakan SK Direktur Utama No.UK.01.12/I/38/2015 tentang Kebijakan Pelaksanaan Komunikasi Efektif Di RSUD H.Adam Malik



1.8 CONTOH KOMUNIKASI TBAK 



T : Tuliskan pesan yang disampaikan penerima pesan pada lembar jawaban konsultasi bila menerima jawaban konsul atau pada lembar catatan terintegrasi bila melaporkan kondisi pasien







Ba: Baca kembali pesan yang sudah ditulis kepada penerima pesan. Selesai membacakan pesan , penerima pesan mengingatkan pemberi pesan untuk melakukan konfirmasi. Lakukan pengejaan dengan Alphabeth fonetik(bahasa Radio) instruksi yang terkait dengan obat LASA (Look Alike Sound Alike)







K: Konfirmasi instruksi atau hasil kritis yang disebutkan oleh pemberi pesan dengan jawaban “Ya benar, bila sesuai dengan instruksi/pesan yang diberikan sebelumnya. Konfirmasi dilakukan dalam waktu 1x24 jam dengan cara penerima beri pesan menuliskan nama, paraf/ tanda tangan dan jam kehadiran dikolom stempel konfirmasi Read Back pemberi pesan di formulir catatan perkembangan terintegrasi.



BAB III PENUTUP



Kesimpulan Kerangka komunikasi yang efektif yang digunakan adalah komunikasi model SBAR (Situations, Background, Assesment, Recommendation). Metode ini digunakan secara efektif saat serah terima antara shift atau antara staf didaerah klinis yang sama atau berbeda. SBAR juga digunakan untuk diskusi antara anggota tim kesehatan atau tim kesehatan lainnya (perawat-dokter) sedangkan Komunikasi efektif dengan TBaK adalah teknik komunikasi lisan per telpon dengan menulis, membaca ulang,dan melakukan konfirmasi pesan yang diterima oleh pemberi pesan.



Saran Dengan komunikasi efektif diharapkan tidak terjadi kesalahan dalam pemberian asuhan ke pasien. Komunikasi efektif dengan metode SBAR akan terbentuk catatan dokumentasi tidak terpecah sendiri-sendiri. Sehingga disarankan dokumentasi catatan perkembangan pasien terintegrasi dengan baik, sehingga tenaga kesehatan lain dapat mengetahui perkembangan pasien.