15 0 150 KB
PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI DINASKESEHATAN
UPTD PUSKESMAS KALAPANUNGGAL (PPK-BLUD PENUH)
Jalan Raya Kalapanunggal Km. 17,5 Telepon (0266) 620030 email: [email protected] Kecamatan Kalapanunggal, Kabupaten Sukabumi Kode Pos 43354 Jawa Barat
FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS (FMEA) UNIT KERJA
: PENDAFTARAN
TIM FMEA Pimpinan Tim
: dr. Taufik Ismail
Anggota
: dr. Alifia Helmi Novy Syaodiah Amd.Keb Rismellyanawati Amd.Keb
Petugas Notulen
: Yopie
• Pimpinan Tim adalah PMKP Puskesmas Kalapanunggal • Anggota Tim adalah PJ Pelayanan, anggota tim PMKP • Koordinator bagian Pendaftaran Puskesmas Kalapanunggal • Notulen adalah petugas Pendaftaran Tujuan Pembentukan Tim FMEA Melakukan penilaian, analisis dan menyusun rekomendasi perbaikan terhadap prosedur Pendaftaran. Tanggung Jawab Tim a. Melakukan analisis b. Menyusun rekomendasi perbaikan c. Melaksanakan perbaikan prosedur (jika ada)
I. ALUR PROSES YANG DIANALISA: PENDAFTARAN Kedatangan pasien di meja pendaftaran
Pengambilan nomor antrian
Menunggu di ruang tunggu pendaftaran
Menunggu di ruang tunggu pemeriksaan yang dituju
Identifikasi
Pemanggilan pasien
II. IDENTIFIKASI FAILURE MODE Pasien tidak duduk di ruang tunggu pendaftaran
Pasien salah mengambil nomor antrian
Mengambil nomor antrian di mesin antrian sesuai status Umum atau BPJS
Pasien Datang
Identifikasi pasien : identitas, kunjungan lama/baru, dan ruang pelayanan yang dituju
Pembayaran umum
Membayar di pendaftaran
Pasien dipanggil petugas pendaftaran
Pasien duduk di kursi tunggu pendaftaran
Petugas tidak ramah terhadap pasien
Ya
Pasien tidak mendengar pemanggilan petugas
Pasien tidak membawa persyaratan pendaftaran
Tidak
Pasien diberi kartu kunjungan berobat
Menunggu di kursi tunggu poli
Tidak dijelaskan ruang tunggu mana yang sesuai untuk kasus penyakit pasien, apakah infeksius atau non-infeksius
III. TUJUAN MELAKUKAN ANALISIS FMEA Analisis
FMEA
di
Pendaftaran
dilakukan
untuk
mengenali/mendeteksi
kegagalan/kesalahan yang mungkin akan timbul serta akibatnya dan mengenali penyebab terjadinya sebelum menjadi masalah yang berbahaya di pendaftaran bagi pasien dan petugas.
IV. IDENTIFIKASI AKIBAT JIKA TERJADI FAILURE MODE UNTUK TIAP-TIAP FAILURE MODE No
Failure Mode
Efek/Akibat
1.
Petugas pendaftaran tidak ramah
2.
Pasien salah antrian
3.
Pasien tidak duduk tunggu pendaftaran
4.
Pasien tidak pemanggilan petugas
5.
Pasien tidak identitas
6.
Petugas tidak menjelaskan tempat Risiko penularan infeksi untuk pasien duduk sesuai prioritas poli yang di infeksius dengan non infeksius tuju
mengambil di
Pasien tersinggung, tidak berkunjung lagi ke Puskesmas nomor Kesalahan pemanggilan pasien
mau
ruang Memperlambat proses antrian menumpuk
pemanggilan,
mendengar Memperlambat proses antrian menumpuk
pemanggilan,
membawa
kartu Proses identifikasi terhambat, antrian menumpuk
V. IDENTIFIKASI PENYEBAB DARI TIAP FAILURE MODE DAN UPAYA YANG TELAH DILAKUKAN UNTUK MENGATASI FAILURE MODE No
Failure Mode Petugas pendaftaran tidak ramah
Penyebab Upaya Yang Ada Rasio pasien dengan Sudah dilakukan rotasi petugas tidak seimbang petugas pendaftaran
2.
Pasien salah mengambil nomor antrian
Kurangnya sosialisasi Tersedia mesin antrian pengambilan nomor yang memudahkan proses antrian di mesin antrian pemanggilan
3.
Pasien tidak duduk di ruang tunggu pendaftaran
Kurangnya sosialisasi Belum ersedia penunjuk petugas pemberi arah ruang tunggu informasi, atau kurang pendaftaran jelasnya penunjuk arah
4.
Pasien tidak mendengar pemanggilan petugas
Kurang sosialisasi Sound system dari mesin prosedur pendaftaran, pendaftaran sudah sarana penunjang alat disesuaikan volumenya pendataran tidak terdengar oleh pasien
5.
Pasien tidak membawa kartu identitas
Kurang sosialisasi Belum ada media persyaratan pendaftaran informasi persyaratan pendaftaran
6.
Petugas tidak Kurangnya sosialisasi menjelaskan tempat petugas pemberi duduk sesuai prioritas poli yang di tuju
1.
VI.
PENGHITUNGAN RPN
Belum terpisahkan ruang tunggu infeksius-non infeksius, tempat duduk prioritas
Tahapan proses Kedatangan pasien di meja pendaftaran
Failure mode Petugas pendaftaran tidak ramah
Akibat
O S D (kemung (Seve Kemudaha kinan rity) n dideteksi terjadi)
Pasien 3 tersinggung, tidak mau berkunjung lagi ke Puskesmas
RPN (SxOx D)
7
3
63
Pengambilan nomor antrian
Pasien salah Kesalahan mengambil pemanggilan nomor antrian pasien
3
7
2
42
Menunggu di ruang tunggu pendaftaran
Pasien tidak duduk di ruang tunggu pendaftaran
Memperlambat proses pemanggilan, antrian menumpuk
1
7
2
14
Pemanggilan pasien
Pasien tidak mendengar pemanggilan petugas
7
2
14
Identifikasi
Pasien tidak membawa kartu identitas
Memperlambat 1 proses pemanggilan, antrian menumpuk Proses identifikasi 3 terhambat, antrian menumpuk
3
3
27
Menunggu di ruang tunggu pemeriksaa n
Petugas tidak menjelaskan tempat duduk sesuai prioritas poli yang di tuju
Risiko penularan infeksi untuk pasien infeksius dengan non infeksius
9
7
324
VII.
6
FAILURE MODE YANG AKAN DISELESAIKAN Berdasarkan nilai RPN diambil cut off point yaitu point 1 sampai dengan 3 No 1.
2.
3.
4.
Failure mode Petugas tidak menjelaskan tempat duduk sesuai prioritas poli yang di tuju
Akibat Risiko penularan infeksi untuk pasien infeksius dengan non infeksius Petugas Pasien pendaftaran tidak tersinggung, ramah tidak mau berkunjung lagi ke Puskesmas Pasien salah Kesalahan mengambil pemanggilan nomor antrian pasien Pasien tidak Proses membawa kartu identifikasi identitas terhambat,
S 6
O 9
D 7
RPN 324
% 66,9
3
7
3
63
79,2
3
7
2
42
88,1
3
3
3
27
94,2
5.
Pasien tidak duduk di ruang tunggu pendaftaran
6.
Pasien tidak mendengar pemanggilan petugas
antrian menumpuk Memperlambat proses pemanggilan, antrian menumpuk Memperlambat proses pemanggilan, antrian menumpuk
1
7
2
14
97,1
1
7
2
14
100
VIII. RENCANA TINDAK LANJUT UNTUK MENGATASI FAILURE MODE Tahapan proses
Failure mode
akibat
S
O
D
RPN
Menunggu di ruang tunggu pemeriksaa n
Petugas tidak menjelask an tempat duduk sesuai prioritas poli yang di tuju
Risiko penularan infeksi untuk pasien infeksius dengan non infeksius
6
9
7
324
Kedatangan pasien di meja pendaftaran
Petugas pendaftar an tidak ramah
Pasien tersinggun g, tidak mau berkunjun g lagi ke PKM
3
7
3
63
Kesalahan pemanggil an pasien
3
7
2
42
Pengambilan Pasien nomor salah antrian mengambi l nomor antrian
IX. PELAKSANAAN KEGIATAN DAN EVALUASI
Kegiatan yang direkomend asikan - Dilakukan penyususn an tempat duduk prioritas, zona infeksiusnon infeksius, dilakukan sosialisasi kepada pasien
Penanggun g jawab
Waktu
PJ PMKP
25 Maret 2019
- Dilakukan penambaha n petugas pendaftara n - Dilakukan penilaian ketat budaya mutu perilaku petugas 5S
PJ PMKP
25 Maret 2019
Dilakukan sosialisasi pengambilan nomor antrian dengan menggunaka n mesin antrian dibantu oleh petugas informasi
PJ PMKP
25 Maret 2019
Untuk mengenali/mendeteksi kegagalan/kesalahan yang mungkin akan timbul serta akibatnya dan mengenali penyebab terjadinya sebelum menjadi masalah yang berbahaya di laboratorium bagi pasien dan petugas. FMEA telah dilaksanakan dengan mendapatkan hasil permasalahan di Pendaftaran diantaranya: 1. Kedatangan pasien di meja pendaftaran 2. Pengambilan nomor antrian 3. Menunggu di ruang tunggu pemeriksaan Dengan perbaikan dalam pelayanan pendaftaran : 1. Dilakukan penilaian ketat budaya mutu perilaku petugas 5S 2. Dilakukan
sosialisasi
pengambilan
nomor
antrian
dengan
menggunakan mesin antrian dibantu oleh petugas informasi 3. Dilakukan penyususnan tempat duduk prioritas, zona infeksius-non infeksius, dilakukan sosialisasi kepada pasien X. ROSEDUR YANG BARU SEBAGAI HASIL DARI ANALISIS FMEA: PELAYANAN LABORATORIUM 1. Petugas menyapa pasien dengan 5S 2. Pengambilan nomor antrian dibantu oleh petugas informasi yang berada di meja pendaftaran 3. Petugas mempersilakan pasien menuju ruang tunggu, sesuai prioritas tempat duduk, ditentukan area tunggu infeksius dan non-infeksius
Kalapanunggal, 25 Maret 2019 Mengetahui, Penanggung Jawab PMKP
dr. Taufik Ismai
Kepala UPTD Puskesmas Kalapanunggal
lkhsan Zuarsa, SKM.MM NIP: 19730918 199503 1
001