Laporan KP 2020 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LEMBAR PENGESAHAN PERUSAHAAN LAPORAN KERJA PRAKTEK PERAKITAN MODUL SENSOR TANAH MENGGUNKAN MODUL KOMUNIKASI LORA RFM 95



Jurusan Teknik Elektro Fakultas Sains Dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung



Oleh: Febi fadila zulfikar 1167070028 Telah diperiksa dan disetujui sebagai laporan Kerja Praktek di PT. HABIBI DIGITAL NUSANTARA (HABIBI GARDEN) pada tanggal



Irsan rajamin



Pembimbing Lapangan,



LEMBAR PENGESAHAN JURUSAN LAPORAN KERJA PRAKTEK PERAKITAN MODUL SENSOR TANAH MENGGUNAKAN MODUL KOMUNIKASI LORA RFM95



Oleh: Febi fadila zulfikar 1167070028 Telah di setujui dan di sahkan sebagai Kerja Praktek Jurusan Teknik Elektro Di Bandung, pada tanggal Koordinator Kerja Praktek



Dosen Pembimbing Kerja Praktek



Mufid Ridlo Effendi, MT



Lia Kamelia, MT



NIP.-



NIP.197909062011012003



Mengetahui, Ketua Jurusan Teknik Elektro Fakultas Sains Dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung



Edi Mulyana, MT NIP. 197001062008011025



KATA PENGANTAR



Segala puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunia-Nya laporan



hasil kerja praktek ini dapat diselesaikan, Tidak lupa



shalawat dan salam selalu tercurah limpahkan kepada rasulullah Muhammad SAW. Laporan ini disusun sebagai hasil dari kegiatan Kerja Praktek di PT. HABIBI DIGITAL NUSANTARA (HABIBI GARDEN). Laporan yang berjudul “ PERAKITAN MODUL SENSOR TANAH MENGGUNAKAN MODUL KOMUNIKASI



LORA RFM 95 ” betujuan untuk memenuhi syarat tugas



akademik mahasiswa Teknik Elektro di Universitas Islam Sunan Gunung Djati Bandung. Sebagai rasa syukur karena telah menyelesaikan kegiatan kerja praktek dan laporan ini, tidak lupa penulis menyampaikan ucapan terima kasih atas bimbingan dan bantuan yang telah diberikan, terutama penulis sampaikan kepada : 1. Allah SWT yang selalu memberikan rahmat dan karunia-Nya dalam setiap kegiatan yang dilakukan penulis, khususnya dalam kegiatan Kerja Praktek yang dilakukan hingga dapat berjalan dengan lancar. 2. Bapak Edi Mulyana, MT., selaku Ketua Jurusan Teknik Elektro Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negri Sunan Gunung Djati Bandung. 3. Ibu Lia kamelia,MT. Selaku Dosen Pembimbing yang selalu membimbing dan mengarahkan penulis selama penyusunan laporan kerja praktek ini. 4. 5. Kedua Orang Tua dan kakak yang selalu memberikan motivasi dan mendukung dengan doa maupun materi. 6. Anak anak kontrakan dan tamu kontrakan yang senantiasa mendoakan dan dukungannya dalam menyelesaikan laporan ini. 7. Semua pihak yang telah mendukung dan membantu selama kegiatan kerja praktek hingga penulis dapat menyelesaikan laporan kerja praktek ini.



Penulis menyadari dengan segala kerendahan hati bahwa penyusunan laporan ini masih terdapat jauh dari sempurna. Kritik dan saran sebagai langkah perbaikan merupakan bentuk penghargaan terhadap karya yang terus ditingkatkan . meskipun demikian, mudah-mudahan karya ini bermanfaat bagi pembaca.



DAFTAR ISI



DAFTAR GAMBAR



DAFTAR TABEL



DAFTAR ALGORITMA



DAFTAR LAMPIRAN



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang terkenal dengan sebutan negara agraris. sebutan seperti itu sudah umum dikenal masyarakat sejak pendidikan di mata pelajaran sosial tingkat awal, karena sebagian besar penduduk indonesia bermata pencaharian di bidang pertanian. Pada agustus 2018 Badan Pusat Statistik menerbitkan data keadaan ketenagakerjaan indonesia mencapai sekitar 28,79 persen penduduk indonesia bekerja pada sektor pertanian. Tingginya jumlah penduduk yang berpropesi sebagai petani menjadikan pertumbuhan tanaman sebagai hal yang paling penting dalam menyiapkan kebutuhan pangan penduduk . salah satu faktor penting yang menunjang keberhasilan tumbuhnya dan hasil panen yang baik yaitu dari kondisi lingukagan pertanian itu sendiri yang meliputi kadar air pada tanah ,keasaman tanah dan suhu udara di sekitar lahan. Kondisi lingkungan lahan pertanian dapat diketahui dengan melakukan pemantauan. Oleh karena itu diperlukan suatu alat yang dapat memudahkan pemantauan kondisi lingkungan lahan pertanian tersebut secara berkala. Seiring berkembangnya teknologi banyak inovasi-inovasi yang memudahkan manusia dalam mengerjakan sesuatu, salah satunya di bidang pertanian yaitu sensor tanah (ground sensor). Sensor tanah (ground sensor) merupakan alat untuk mengukur kadar kebelembaban,keasaam dan suhu tanah sekitar lahan , alat ini juga berfungsi sebagai pemantau sekaligus pengambilan dan pengumpulan data dari lingkungan lahan pertanian. untuk memudahkan para petani , sensor tanah tersebut bisa di operasikan dari jarak jauh agar pemantauan tidak harus datang langsung ke lokasi yang akan di tersebut, salah satunya dengan menggunakan modul komunikasi lora RFM95 yang berfungsi untuk mengerimkan data secara wireless agar dapat melakukan pemantau secara jarak jauh. loRa atau long range adalah teknologi nirkable yang menggunakan modulasi radio yang dapat di hasilkan oleh chip transcever semtech lora, lora



tersendiri memiliki daya jangakaun yang luas dengan konsumsi daya yang rendah , sehingga lora sangat cocok untuk memantau lingkungan lahan pertanian di indonesia yang di kenal dengan negara agraris karena luasnya lahan pertanian yang di miliki. Berdasarkan dari memaparan tersebut penulis mencoba membuat “perakitan modul sensor tanah menggunakan modul lora rmf95” untuk memastikan ke akuratan dari pengukuran alat tersebut. 1.2 Tujuan 1.3 Ruang Lingkup Laporan kerja praktek merupakan sebuah tulisan ilmiah yang berisikan kerja alat,fungsi dari alat dan pengumpulan data selama kerja praktek di lakukan. Agar pembahasan lebih terfokus pada penulisannya, maka pemaparanya di batasi hanya pada perakitan alat. 1.4 Metodologi Dalam penulisan laporan kerja praktek ini, agar terlihat rapi dan dapat di pahami dengan jelas , maka untuk mengumpulkan data-data yang di butuhkan, dilakukan beberapa metode di antarannya : a. Studi literatur Penulis mengumpulkan buku buku atau jurnal jurnal yang di jadikan literatur sebagai bahan pertimbangan dalam penulisan laporan ini. b. Melakukan wawancara Penulis mengumpulkan informasi dengan melakukan wawancara kepada bagian engineer dan bagian lapangan. c. Observasi dan dokumentasi Penulis melakukan pengamatan secara langsung pada saat kerja praktek dan mendokumtasikannya, baik tulisan maupun gambar.



BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat PT. HABIBI DIGITAL NUSANTARA (HABIBI GARDEN) didirikan untuk memberikan solusi permasalahan dalam manajemen pertanian yang berkaitan dengan pupuk, kegagalan panen dan produktivitas dalam bentuk Layanan IOT. HABIBI GARDEN di dirikan melalui akta pendirian no 18 pada tanggal



23



Mei



2017



dan



disahkan



oleh



Menkumham



No



AHU-



0066473.AH.01.11 Tahun 2017. Solusi permasalahan dalam manajemen pertanian yang berkaitan dengan pupuk, kegagalan panen dan produktivitas dalam bentuk Layanan IOT oleh HABIBI GARDEN. HABIBI memungkinkan



GARDEN anda



untuk



adalah



perusahaan



berkomunikasi



teknologi



dengan



presisi



tanaman.



yang



Dengan



memanfaatkan layanan IOT dan sensor realtime dikumpulkan dalam bentuk informasi dan data yang ditampilkan dalam aplikasi di Handphone anda. Dan HABIBI GARDEN telah mendapat banyak sekali penghargaan mulai dari 1st Winner of TheNextDev – Biggest Startup competition in Indonesia, Farmers Digitalization with the Biggest TeleCompany in Indonesia (TELKOMSEL), dan juga Singtel Group Future Makers 2018 (AUSTRALIA) sehingga menjadikan PT.HABIBI GARDEN sebagai perusahan IOT dibidang pertanian yang unggul dan bisa dipercaya serta mendapat pencapaian begitu banyak segali kepuasan bagi para petani di Indonesia. Habibi Garden menawarkan beberapa hal yaitu sensor, pemantauan, pemberitahuan, pengontrolan. Dan dijelaskan sebagai berikut : 1. Sensor : Sensor Habibi Garden mengumpulkan data temperatur, intensitas cahaya, kelembapan udara, kadar air dalam tanah, dan nutirisi tanah. 2. Pemantaun : Memantau setiap aspek dari kekurangan air hingga kebutuhan nutrisi, memantau kondisi apakah tanaman dalam keadaan lembab atau



kekeringan serta memantau sebarapa banyak sinar matahari yang didapatkan oleh tanaman. 3. Pemberitahuan : Semua data temperatur, intensitas cahaya, kelembapan udara, kadar air dalam tanah, dan nutrisi tanah akan di simpan serta diproses kemudian data itu akan dikirim sebagai pemberitahuan kepada anda apakah tanaman anda dalam kondisi baik atau tidak.  4. Pengontrolan : Habibi dosis pump akan memberikan pupuk dan air kepada tanaman anda secara tepat. Ada beberapa tahapan cara kerja PT.Habibi Garden dalam melaksanakan kerjanya agar bisa membuat para konsumen nya merasa puas dan juga merasa nyaman ketika bekerja sama dengan PT.Habibi Garden, tahapan pertama yaitu daftar sekarang, pihak perusahaan akan melakukan review penawaran konsumen 3x24 jam, tahapan kedua yaitu survey, pihak perusahaan akan mensurvei lokasi dan spesifikasi komiditi konsumen, tahapan ketiga yaitu instalasi system habibi garden, pihak perusahaan akan memberikan free trial atau rental habibi sensor atau habibi dosis pump selama 1 siklus, dan tahapan terakhir yaitu bantu penjulan habibi market, hasil panen konsumen akan dibantu jual dan pasarkan oleh pihak perusahaan ke dalam habibi market. 2.2 Aktifitas Perusahaan PT. HABIBI GARDEN sendiri memiliki beberapa kegiatan yang dibagi ke dalam tiga kategori yaitu, Survei tempat , Instalasi sistem Habibi Garden, serta perdagangan dan pemasaran. Beberapa produk dihasilkan bisa dilihat pada gambar contoh sebagai berikut :



Adapun produksi layanan IOT di antaranya : 1) Produksi ground sensor (GS), 2) Produksi water sensor (WS),



3) Produksi automstic weather station (AWS),



2.3 Struktur Organisasi Direktur Utama Dian Prayogi Susanto Direktur Teknologi Irsan Rajamin Manager Software Hilzan Ardan



General Manager (HRD) Ahmad Ridho



Manager Hardware Toni Prabowo Senior Office (PCB Design) Taufiq Albari Senior Office (Firmware Engineering) Muhammad Valian Masdani



Agriculture Agronomis Mustika Arsri Operasional Afif Syifaulhayat Marketing & Sales Egi Virgiawan



Gambar2.1 bagan strukur organisasi PT Habibi Garden



2.3 Job Description Seperti organisasi umumnya PT.HABIBI GARDEN juga mempunyai tujuan yang memerlukan dukungan dari berbagai divisi penunjang sebagai berikut : 1. Divisi Manager Software Manager software atau Manajer perangkat lunak bertanggung jawab untuk mengawasi dan mengoordinasikan orang, sumber daya, dan proses yang diperlukan untuk memberikan perangkat lunak baru atau meningkatkan produk yang ada. Di perusahaan yang lebih kecil, manajer perangkat lunak dapat berperan aktif dalam pengembangan perangkat lunak. Namun, peran utama mereka adalah manajemen proyek, mengoordinasikan pekerjaan para profesional perangkat lunak lainnya. Manajer perangkat lunak bekerja erat dengan manajer bisnis atau



profesional pemasaran untuk mengidentifikasi persyaratan untuk program perangkat lunak baru. Jika mereka mengembangkan perangkat lunak untuk penggunaan internal, mereka mengidentifikasi persyaratan fungsional departemen yang akan menggunakan program tersebut. Untuk mengembangkan perangkat lunak bagi pelanggan, mereka mengidentifikasi persyaratan pasar dan meninjau kinerja program kompetitif yang ada. Persyaratan fungsional memberikan dasar untuk strategi pengembangan produk yang memberikan arah arah yang jelas kepada tim perangkat lunak. 2. Divisi Manager Hardware Tanggung jawab manajer rekayasa perangkat keras mencakup administrasi semua kegiatan rekayasa perangkat keras perusahaan. Dia yang merancang dan menjunjung tinggi komoditas pelanggan sesuai dengan rencana, program, strategi, dan peraturan modulasi perusahaan. Divisi tersebut mengembangkan dan menegakkan rencana program untuk membuat komputer dan unit teknik perangkat keras lainnya. bekerja keras untuk memastikan bahwa perusahaan menghasilkan produk akhir yang dibutuhkan dan paling banyak. Seorang manajer rekayasa perangkat keras juga mengamati dan mendokumentasikan laporan untuk menampilkan kegiatan penyelidikan dan pengembangan yang terkait. manajer rekayasa perangkat keras melaksanakan peran kunci, tugas, dan tanggung jawab di perusahaannya antara lain : a. Merancang, merancang, dan melaksanakan rencananya untuk meningkatkan produksi dan daya tahan komoditas. b. Bekerja dengan bagian teknik untuk mengubah konfigurasi komoditas baru menjadi hasil agregat. c. Membantu bagian teknis dan khusus, perusahaan komersial dan bagian utama dari perusahaan dan merumuskan dokumen tentang kekurangan dan kekurangan yang ditemukan dalam hal yang sama. d. Bekerja dengan bagian dalam, administrasi berpengalaman dan klien luar perusahaan untuk memastikan bahwa efektivitas dan efisiensi tetap sama.



3. Divisi Agronomis Divisi argonomi merupakan ilmuwan tanaman dan tanah yang mempelajari dan mencoba memperbaiki proses penanaman tanaman pertanian. Mereka membantu team agar dapat menggunakan tanah mereka lebih efektif dan menyarankan metode untuk meningkatkan hasil panen. Divisi ini juga membantu dalam memecahkan atau mencegah masalah dengan tanah dan tanaman. Melakukan penelitian terhadap kondisi di lapangan agar proses percobaan alat agar sesuai yang di butuhkan dan melakukan pengembangan terhadap tanaman yang akan dibahan dalam pertanian di perusahaan. 4. Divisi Operasional Divisi ini bertanggung jawab atas manajemen tenaga kerja, produktivitas, kontrol kualitas dan keselamatan secara efektif dan efisien sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan di perusahaan . pada divisi operasional banyak terlibat dalam mengawasi produksi barang atau penyediaan barang yang akan di gunakan untuk pembuatan alat atau pun kebutuhan di lapangan. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa semua bagian proses produksi telah berjalan sehingga dapat memberikan kualitas produk akhir yang bagus. divisi operasional juga mencakup pemantauan dan analisis sistem produksi serta menyusun strategi untuk meningkatkan produksi, Mengelola dan mengarahkan tim operasi untuk mencapai target bisnis. Adapun beberapa tugas kerja divisi operasional : a. Membantu untuk mengembangkan atau memperbarui prosedur operasi standar untuk semua kegiatan operasional bisnis. b. Membangun hubungan yang kuat dengan menangani masalah dan keluhan pelanggan secara tepat waktu. c. Memberikan penilaian karyawan, promosi, kompensasi dan pemutusan hubungan kerja berdasarkan tinjauan kinerja.



d. Memberikan dukungan operasional dan bimbingan kepada staf. e. Membantu mengembangkan anggaran operasional dan modal. f. Memantau dan mengendalikan pengeluaran sesuai anggaran yang dialokasikan. 5. Divisi Marketing



BAB III MATERI KERJA PRAKTEK 3.1 Teori Penunjang 3.1.1 WSN (Wireless Sensor Network) WSN atau Wireless Sensor Network adalah jaringan nirkabel yang terdiri dari alat alat sensor yang saling bekerjasama untuk memonitor fisik dan kondisi lingkungan seperti mengetahui temperature, kelembaban tanah,intensitas cahaya, suhu udara dan lain sebagainya. (Kusbiono,2014). WSN merupakan suatu sistem jaringan sensor yang saling terhubung satu sama lain secara nirkabel dan berkomunikasi secara Ad-hoc . Sensor disini digunakan untuk menangkap informasi sesuai dengan karakteristik masingmasing dan nantinya data yang diperoleh akan dirubah dari analog ke digital. WSN ini bisa digunakan untuk sistem monitoring yang dapat melakukan pembacaan lebih dari 1 sensor yang dihubungkan secara wireless. Pada sistem WSN terdiri dari beberapa cluster dan pada tiap cluster terdiri dari beberapa sensor yang nantinya data hasil pengukuran akan dikirim ke client secara wireless. WSN bisa diaplikasikan dalam bidang militer, pertanian, geologi, peternakan dan lain sebagainya yang sangat penting dalam kehidupan manusia sehari-hari. Pada sistem WSN memungkinkan komunikasi bisa dilakukan dua arah dan dalam arsitektur WSN terdiri dari beberapa sensor node yang ditempatkan di tempat yang berbeda-beda akan mengirimkan data secara nirkabel terhadap header node yang berfungsi sebagai router yang nantinya data dari header node akan dikirim secara wireless terhadap client yang bisa ditampilkan dalam bentuk grafik, tabel atau sebagainya. Contoh ilustrasi dari arsitektur WSN bisa dilihat pada gambar



Gambar 3.1 Arsitektur Wireless Sensor Network (Dargie & Pollabeur, 2010)



pada gambar 3.1 dapat dijelaskan bahwa data dari beberapa node sensor yang berukuran kecil disebar dalam beberapa area. Node sensor tersebut dapat merutekan data yang dikumpulkan ke node sensor lain yang saling berdekatan. Melalui transmisi radio maka data akan dikirimkan dan kemudian diteruskan ke base station atau header node yang merupakan penghubung antara user dan node sensor. Informasi data tersebut bisa diakses oleh user melalui platform seperti internet yang dapat berfungsi untuk menyimpan, analisis serta mempemroses data sehingga dapat memungkinkan untuk user bisa mengakses data secara realtime melalui server.



Ada beberapa keuntungan dengan menggunakan teknologi Wireless Sensor Network (WSN) diantaranya yaitu : Praktis karena tidak perlu adanya instalasi kabel yang rumit dan dalam kondisi tertentu lebih menguntungkan dari pada menggunakan wired sensor,Sensor dapat bersifat mobile sehingga bisa dipindahkan untuk memperoleh data pengukuran yang lebih tepat tanpa mengubah



desain



atau



instalasi,Efisien,Mengurangi



total



biaya,dapat



mengumpulkan data dalam jumlah besar,dapat berkomunikasi 2 arah dan Konfigurasi software lebih mudah. 3.1.2 LORA (long range) LORA (Long Range) adalah teknologi komunikasi nirkabel low-power spread spectrum yang diusulkan oleh Semtech pada tahun 2013. Tingkat komunikasi secara keseluruhan rendah karena didasarkan pada pita frekuensi SubGHz, yang mengarah pada peningkatan masa pakai baterai dan ekspansi kapasitas dapat mencakup area yang relatif luas, terutama di lingkungan konstruksi perkotaan yang kompleks. Berbagai fitur LORA membuatnya ideal untuk skala besar, penerapan berbiaya rendah. Sebelum munculnya teknologi LORA, ada beberapa teknologi komunikasi nirkabel yang sering digunakan diantaranya yaitu Bluetooth, RFID, Wifi, dan ZigBee . Tabel menunjukan perbandingan beberapa teknologi komunikasi nirkabel. Tabel 3.1 Perbandingan beberapa teknologi nirkable



No



Teknologi



Jarak



Max. Rate



Konsumsi daya



. 1



Bluetooth



10 m



2 MB/s



Low



2



WiFi



0 – 60 m



54 MB/s



High



3



RFID



0 – 100 m



10 KB/s



Low



4



Zigbee



0 – 1,5 km



250 KB/s



Low



5



LORA



0 – 15 km



600 KB/s



Low



(kun wang,2017) Dari table dapat dilihat bahwa teknologi komunikasi menggunakan LORA memiliki jarak jangkau yang cukup jauh di bandingkan dengan teknologi komunikasi yang lain dan mempunyai konsumsi daya yang rendah. Akan tetapi pada teknologi LORA memiliki kekurangan yaitu nilai maximum rate masih jauh dibanding dengan teknologi WiFi. Pada teknologi komunikasi nirkabel memiliki aplikasi yang berbeda, di mana tingkat transmisi dan jangkauan transmisi



merupakan faktor kunci untuk menentukan aplikasi yang spesifik. jadi semakin tinggi tingkat transmisi data, semakin jauh jarak komunikasi, dan semakin besar konsumsi daya. Namun, pada teknologi LORA tidak hanya mencapai komunikasi jarak jauh, tetapi juga membutuhkan konsumsi daya yang rendah, sehingga sangat cocok untuk jaringan berskala besar. Adapun Sistem komunikasi LORA terdiri dari tiga komponen utama yaitu : a. LORA end device, yang berisi sensor atau aktuator yang terhubung melalui LORA radio interface dengan LORA Gateway. b. LORA gateway, yang berfungsi untuk menghubungkan antara LORA end device dengan LORA NetServer. c. LORA NetServer, merupakan media pengontrol seluruh jaringan yang dapat berfungsi sebagai manajemen sumber daya radio, memproses data, keamanan dan lain-lain. bahwa jaringan ini biasanya ditata dalam topologi star dimana end device terhubung melalui komunikasi LORA singlehop ke satu atau banyak gateway yang pada gilirannya akan terhubung ke NetServer melalui teknologi internet standar. Gateway menyampaikan pesan antara perangkat end device dan NetServer. Semua gateway yang berhasil memecahkan kode pesan yang dikirim oleh perangkat end device akan meneruskan data informasi ke NetServer dengan menambahkan beberapa informasi kualitas penerimaan. NetServer kemudian membalas perangkat end device dengan memilih satu gateway tersebut, sesuai dengan beberapa kriteria misalkan konektivitas radio terbaik. Komunikasi radio LORA didasarkan pada skema modulasi eksklusif, yang merupakan turunan dari chirp spread spectrum (CSS). Dimana CSS merupakan teknik spread spectrum yang menggunakan pita frekuensi linear untuk memodulasi chirp kedalam bentuk kode informasi



yang



memungkinkan



sinkronisasi waktu dan frekuensi yang lebih sederhana dan lebih akurat, tanpa memerlukan komponen mahal untuk menghasilkan waktu yang stabil di node LORA. Pada teknologi ini mendukung laju data variabel sehingga memberikan kemungkinan nilai throughput pada cakupan jarak yang luas, ketahanan atau



konsumsi energi yang rendah dengan menjaga bandwith konstan. Chip atau modul LORA di desain untuk frekuensi 169 MHz, 433 MHz, dan 915 MHz di USA, tapi di Eropa bekerja pada frekuensi 868 MHz dan di Asia bekerja pada frekuensi 433 MHz sesuai dengan kondisi dan kebijakan peraturan penggunaan frekuensi pada negara tersebut. Pada modulasi LORA ditentukan oleh tiga parameter yaitu bandwith, di eropa menggunakan 125 KHz atau 250 KHz, yang kedua yaitu spreading factor (SF) yang menentukan panjang dari chirp, dan ketiga yaitu parameter CR yang menentukan nilai dari kode FEC. 3.1.3 ESP 32  mikrokontroler adalah suatu chip yang didalam nya sudah terdapat CPU, RAM, ROM, memory, dan perangkat input output yang dikemas dalam sebuah Integrated Circuit (IC). Pada alat ini mikrokontroler yang digunakan adalah mikrokontroler ESP 32 , yang berfungsi sebagai otak atau pengendali dari rangkaian elektronik untuk pengumpulan data dan mengerimnya .



Gambar 3. 2 PINOUT ESP32 (timur.ilearning.me)



ESP32 adalah mikrokontroler yang dikenalkan oleh Espressif System merupakan penerus dari mikrokontroler ESP8266. Pada mikrokontroler ini sudah tersedia modul WiFi dalam chip sehingga sangat mendukung untuk membuat sistem aplikasi Internet of Things. terlihat pada gambar di atas merupakan pin out dari



ESP32. Pin tersebut dapat dijadikan input atau output untuk menyalakan LCD, lampu, bahkan untuk menggerakan motor DC. Pada pin out tersebut terdiri dari : a. 18 ADC (Analog Digital Converter) b.



berfungsi untuk merubah sinyal analog ke digital)



c. 2 DAC (Digital Analog Converter, kebalikan dari ADC) d. 16 PWM (Pulse Width Modulation) e. 10 Sensor sentuh f. 2 jalur antarmuka UART g. pin antarmuka I2C, I2S, dan SPI adapun perbedaan dan perbandingan mikrokontroler eps32,arduino uno dan esp 8266 pada tabel : Tabel 3.2 Perbandingan MIkrokontroler



Keterangan



Arduino Uno



Node MCU



ESP 32



Tegangan CPU



5 Volt ATmega328-



(ESP 8266) 3.3 Volt Xtensa single core



3.3 Volt Xtensa dual core



Flash Memory SRA



16MHz 32 kB 2 kB



L106 – 60 MHz 16 MB 160 kB



LX6 – 160 MHz 16 MB 512 kB



M GPIO Pin



14 (6/-)



17 (1/-)



36 (18/2)



(ADC/DAC) Bluetooth WiFi SPI/I2C/UART Arsitektur



Tidak ada Tidak ada 1/1/1 8 bit



Tidak ada Ada 2/1/2 32 bit



Ada Ada 4/2/2 32 bit



Dari



tabel



terlihat



perbedaan



yang



menjadi keunggulan



mikrokontroler



ESP32 dibanding dengan mikrokontroler yang lain, mulai dari pin out nya yang lebih banyak, pin analog lebih banyak, memori yang lebih besar, terdapat bluetooth 4.0 low energy serta tersedia WiFi yang memungkinkan untuk mengaplikasikan Internet of Things dengan mikokontroler ESP32.



3.2 Materi Kerja Praktek 3.2.1 Perancangan ground sensor Perancangan awal Ground Sensor dibuat menggunakan Software EAGLE, dimana setelan layer menggunakan single layer Karena berkesinambungan dengan motherboard yang lain selain itu dengan ukuran yang kecil. Berikut perancangan desain menggunakan Software EAGLE. Rangkain skematik dan Board dapat dilihat pada gambar 3.4 sampai gambar 3.9.



Gambar 3.5 Desain Midle Ground Sendor



Gambar 3.6 Desain Atas Ground Sensor



Gambar 3.7 Board bawah Ground Sensor



Gambar 3.8 Board tengah Ground Sensor



Gambar 3.9 Board atas Ground Sensor 3.1.1



Pemasangan Komponen Board Ground sensor



Setelah membuat desain Automatic Weather Station menggunakan software EAGLE, maka dilakukan pemasangan komponen pada board AWS yang sudah jadi. Desain board yang sudah jadi dapat dilihat pada gambar 3.10.



Gambar 3.10 Board Kontroler Automatic Weather Station 3.1.2



Perakitan Automatic Weather Station Board kontroler Automatic Weather Station di rakit kedalam box



bersamaan dengan modul-modul sensor, panel surya, baterai 12 volt dan 1 set kit AWS yang dihubungkan menggunakan kabel jumper. Proses perakitan dapat dilihat pada gambar 3.11.



Gambar 3.11 Pemasangan Modul Automatic Weather Station



3.1.3



Pengujian Automatic Weather Station



3.2.2 analisa



BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan 4.2 Saran



DAFTAR PUSTAKA Arduino Uno. 2018. Arduino Uno Rev3. https://store.arduino.cc/usa/arduino-unorev3. [Diakses pada 15 Maret 2018] Kurniawan, Aditya., Munadi, Rendy., Mayasari, Ratna. 2016. “Implementasi dan Analisa Jaringan Wireless Sensor Untuk Monitoring Suhu, Kelembapan. http://teknokastik.blogspot.com/2012/11/pengenalan-wireless-sensor-networkwsn.html (gambar



LAMPIRAN