Laporan Payung [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN TEKNOLOGI PROSES PEMESINAN PERENCANAAN RODA GIGI PAYUNG Z = 18 M = 2 mm β



= 50 °



A. Tujuan 1. Mahasiswa dapat mengetahui jenis-jenis roda gigi beserta fungsinya 2. Mahasiswa dapat menetukan dan merancang dimensi roda gigi payung. 3. Mahasiswa mengerti dan memahami tahapan yang harus dilakukan dalam pembuatan roda gigi payung. 4. Mahasiswa mampu mempergunakan alat-alat bantu yang berhubungan dengan mesin frais. 5. Mahasiswa mampu membuat roda gigi payung. 6. Melatih mahasiswa agar terampil dalam mengerjakan benda kerja. B. Teori Singkat Roda gigi payung sering disebut juga roda gigi kerucut atau bevel gear. Pengunaannya secara umum untuk pengtransmisian putaran dan beban dengan posisi sumbu menyudut berpotongan dimana kebanyakan bersudut < atau 90°. Khusus jenis roda gigi payung hypoid, posisi sumbunya bersilangan. Pada pemasangan roda gigi payung umumnya salah satu dipasang dengan kanstruksi tumpuan melayang, terutama pada roda gigi penggerak. Dari bentuk serta arah alur giginya, terdapat beberapa jenis Roda gigi payung, diantaranya : 1. Roda Gigi Payung Gigi Lurus. a. Roda Gigi payung Gigi lurus menyudut. b. Roda Gigi payung Gigi lurus sejajar. 2. Roda Gigi Payung Gigi Miring. 3. Roda Gigi Payung Zerol. 4. Roda Gigi Payung Hypoid.



C. Alat dan Bahan Alat dan Bahan yang digunakan adalah: 1. Alat yang digunakan a. Mesin Bubut b. Mesin Frais c. Perleng. Mesin Bubut d. Perleng. Mesin Frais e. Tang f. Obeng g. Jangka sorong h. Pahat bubut i. High gauge j. Palu karet k. Kunci pass l. Pisau frais m. Kikir rata halus n. Siku Baja o. Kunci inggris p. Mata bor ø10,12,16,19. q. Reamer ø20



2. Bahan yang digunakan Cast iron ø2”x 155 3. Jig and Ficture a. Ragum b. Cutter modul c. Mandril



D. Gambar Kerja E. F. Prosedur Pembuatan 1. Perencanaan Diket :



Z = 18 M = 2 mm β = 50 °



Penyelesaian :  Diameter Tusuk ( Dt) Dt=z x M =18 x 2=36 mm  Jari-JariPenjuru ( R ) R=



Dt 36 36 = = =23,4 mm 2. sin β 2. sin 50° 1,532



 Diameter Kepala ( Dka) Dka=Dt +2 ( M ) cosβ ¿ 36+2 ( 2 ) cos 50 ° ¿ 36+ 4 . 0,642 ¿ 36+2,56 ¿ 38,56 mm  Kepala Gigi (Ha) Ha=1 x M =1 x 2=2mm  Kaki Gigi ( Hi )



Hi=1,25 x M =1,25 x 2=2,5 mm  Dalam Gigi (Hg) Ha + Hi = 2 + 2,5 = 4,5 mm  Lebar Gigi ( b ) 1 1 b= x R= x 23,4=7,83 mm 3 3  Sudut Kepala Gigi (δ) δ=



Ha 2 = =0,0851=4 ° 51' R 23,5



 Sudut Kaki ( φ ) φ=



Hi 2,5 = =0,1063=6 ° 4 ' R 23,5



 Sudut Muka ( γ ) γ =β +δ =50 ° +4 ° 51 '=54 ° 51 '  Sudut Potong ( λ ) λ=β−φ=50 °−6 ° 4 ' =43° 56 '  Sudut Miring Samping ( θ ) θ=90 °−β=90 ° −50° =40 °







T = Cos γ B T = b . Cos γ T = 8 . Cos 54⁰ T = 8 . 0,587 T = 4,96 = 5 mm



 Perhitungan Jumlah Bagian Kepala Pembagi ( Nc ) i



40



8



1



7



Nc : t = 32 1 32 =1 4 =1 28 1 putaran 8 bagian lubang plat indeks 28 2. Langkah Kerja a. Langkah kerja pada mesin bubut



1) Persiapkan bahan dan semua peralatan yang dibutuhkan pada proses pengerjaan bakal roda gigi payung dimesin bubut. 2) Cek ukuran bakal benda kerja. 3) Jepit benda kerja pada chuck mesin bubut dan carilah senternya. 4) Pasang pahat pada toolpost setinggi ujung senter putar. 5) Lakukan pembubutan facing. 6) Membuat



bakal



lubang



mandril



dengan



terlebih



dahulu



menggunakan center drill, dilanjutkan dengan mata bor ѳ10, ѳ12, ѳ16, ѳ19. Untuk finishing lubang menggunakan reamer ѳ20. 7) Buka cekam, dan jepit kembali benda kerja menggunakan mandril. 8) Bubut bagian sisi bakal roda gigi hingga mencapai ukuran (Dka) 9) Bubut untuk bagian sisi tangkai payung bakal roda gigi sepanjang 15 mm dengan ѳ28. 10) Buka cekam, jepit kembali roda gigi payung pada bagian tangkai 11) Garis dengan memutar spindel sepanjang tinggi T = 5 mm 12) Lakukan pembubutan tirus sebesar sudut muka ( γ ) 54 ° 5' sampai batas garis T. 13) Chamfer 45⁰ bagian depan roda gigi kira-kira sedalam gigi (Hg). 14) Pada bagian belakang roda gigi di chamfer hingga bertemu dengan sisi (Dka) sebesar 90⁰. 15) Matikan mesin. 16) Setelah selesai buka benda kerja. b. Langkah kerja pada mesin frais modul. 1) Persiapkan peralatan yang dibutuhkan pada proses pengerjaan roda gigi payung dimesin frais. 2) Pasang cutter modul pada arbor mesin frais. 3) Setting dividing head menggunakan siku baja dan dial indikator agar senter pada meja mesin. 4) Jepit benda kerja pada chuck dividing head. 5) Sejajarkan ujung cutter dengan bagian tengah bakal roda gigi menggunakan high gauge yang di stel setinggi ujung kepala lepas. Garis dan putar poros engkol dividing head 10 putaran.



6) Pada pembuatan roda gigi payung kepala pembagi dimiringkan sebesar sudut potong ( λ )= 43 ° 56 ' . 7) Hidupkan mesin dan lakukan setting titik nol benda kerja pada (Dka). 8) Matikan mesin. 9) Hidupkan mesin, untuk pemakanan awal sedalam 2 mm. 10) Putaran poros engkol disesuaikan dengan piring pembagi dan jumlah gigi. 11) Lakukan



pengefraisan



hingga



mencapai



jumlah



gigi



yang



direncanakan. 12) Setelah selesai pemakanan 1 kali keliling, tambah dalam pemakanan hingga sedalam gigi (Hg). 13) Matikan mesin. 14) Ukur tebal gigi lalu, geser meja mesin secara melintang sebesar 1/7 dari tebal gigi. 15) Lakukan kembali pemakanan 1 kali putaran keliling. 16) Setelah itu geser kembali kearah sebaliknya sebesar 1/7 dari tebal gigi dari tengah pemakanan. 17) Lakukan kembali pemakanan 1 kali putaran keliling. 18) Setelah selesai kikirlah benda kerja apabila masih terdapat sisi yang tajam, lalu buka cekam benda kerja. 19) Bersihkan mesin dan kembalikan semua peralatan pada tempatnya. c. Langkah kerja pada mesin slotter. 1) Persiapkan peralatan yang dibutuhkan pada proses pengerjaan spi roda gigi lurus dimesin frais slotter. 2) Untuk langkah awal pembuatan spi, lukislah dimensi spi pada roda gigi lurus menggunakan bantuan high gauge, blok v, dan blok siku. 3) Setelah selesai jepit benda kerja pada chuck mesin. 4) Pasang pahat pada rumah pahat mesin slotter. 5) Lakukan setting panjang pemesinan (panjang langkah pemotongan) pada benda kerja. 6) Setelah itu cari titik nol benda kerja.



7) Lakukan pemakan secara bertahap perlahan mengikuti lukisan spi. 8) Lakukan pemakanan bertahap. 9) Setelah selesai buka benda kerja, dan untuk penchamferan dilakukan dengan kikir. 10) Bersihkan mesin, dan kembalikan semua peralatan pada tempatnya. G. Keselamatan Kerja Pada saat berkerja hendaknya mahasiswa menggunakan alat keselamatan kerja yakni : 1. Baju Kerja. 2. Sepatu Safety. 3. Kacamata. H. Kesimpulan Dari hasil praktikum dapat disimpulkan beberapa hal yaitu : 1. Roda gigi payung berfungsi untuk pengtransmisian putaran dan beban dengan posisi sumbu menyudut berpotongan dimana kebanyakan bersudut < atau 90° . 2. Dalam pembuatan roda gigi payung mesin yang digunakan yaitu mesin bubut dan mesin frais. 3. Kepala pembagi dimiringkan sebesar sudut potong roda gigi payung. 4. Pada pemakanan akhir, geser meja mesin secara melintang sebesar 1/7 dari tebal gigi kiri dan kanan untuk mensejajarkan profil gigi. I. Saran 1. Sesuaikan kecepatan putaran mesin dengan CS dan diameter benfda kerja. 2. Sesuaikan kecepatan putaran pisau frais dengan diameter pisau. 3. Hati-hati pada speeling saat akan menggeser meja frais. 4. Perhatikanlah jepitan benda kerja pada chuck. Karena jika jepitan benda kerja salah maka akan berdampak ukuran benda kerja sejajar. 5. Telitilah pada saat pengukuran benda kerja. 6. Utamakanlah keselamatan kerja.