Notulen Kadarzi [PDF]

Citation preview

NOTULEN PERTEMUAN SOSIALISASI KADARZI TK. MASYARAKAT KECAMATAN CARITA



Pertemuan di awali dengan sambutan dari H. Ajat, SKM selaku Kepala Puskesmas Carita yang di dalamnya terdapat bahasan tentang perilaku sadar gizi bagi masyarakat. Materi dari Kepala Puskesmas Carita mengenai Cakupan Program Gizi Tahun 2014 dan Pembahasan Upaya Penerapan Kadarzi di Kecamatan Carita. Pendahulan yang dipaparkan adalah Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan yang mengamanatkan bahwa Upaya Perbaikan Gizi bertujuan meningkatkan mutu gizi perseorangan dan masyarakat, antara lain melalui perbaikan pola konsumsi makanan, perbaikan perilaku sadar gizi (KADARZI) dan peningkatan mutu akses dan mutu pelayanan gizi dan kesehatan sesuai dengan kemajuan ilmu teknologi. Penjelasan tentang pengertian KADARZI adalah suatu keluarga yang mampu mengenal, mencegah dan mengatasi masalah gizi setiap anggotanya. Suatu keluarga disebut KADARZI apabila telah berperilaku gizi yang baik secara terus menerus. Indikator KADARZI diantaranya, adalah : 1. Menimbang berat badan secara teratur 2. Memberikan Air Susu Ibu (ASI) saja kepada bayi sejak lahir sampai umur enam bulan (ASI Eksklusif) 3. Makan beraneka ragam 4. Menggunakan garam beryodium 5. Minum suplemen gizi sesuai anjuran Beberapa upaya telah dilakukan untuk penerapan KADARZI seperti penyuluhan gizi di Posyandu, pemberian makanan tambahan termasuk MP-ASI, pemberian suplemen gizi (kapsul Vitamin A dan tablet tambah darah), pemantauan dan penanggulangan gizi buruk (validasi gizi buruk). Kenyataannya masih banyak keluarga yang belum berperilaku gizi yang baik sehingga penurunan masalah gizi berjalan lamban. Pembahasan tentang cakupan Program Gizi Tahun 2014, diantaranya Cakupan Program (%K/S), Partisipasi Masyarakat (%D/S), Kelangsungan Program (%N/S), Keberhasilan Program (%N/D), Indikator Program Gizi (%BGM/D), Cakupan Vitamin A Bayi Usia 6-11 bulan, Cakupan Vitamin A Balita Usia 12-59 bulan, Cakupan Fe-1, Cakupan Fe-3, Validasi gizi buruk dan pemantauan garam beryodium di Tk. Masyarakat Kecamatan Carita. Ada beberapa strategi penerapan perilaku KADARZI, antara lain :  Meningkatkan dukungan kebijakan peningkatan KADARZI dari para pengambil keputusan di tingkat kecamatan dan desa  Meningkatkan aksi nyata berbagai komponen masyarakat untuk menumbuh kembangkan perilaku KADARZI  Meningkatkan keluarga yang membawa balitanya datang ke posyandu secara teratur setiap bulan  Meningkatkan keluarga yang mengkonsumsi makanan beraneka ragam  Meningkatkan keluarga yang mengkonsumsi garam beryodium  Meningkatkan keluarga yang minim suplemen gizi balita, ibu hamil dan ibu nifas sesuai anjuran  Membawa balita yang menderita gizi buruk untuk dirujuk ke Poskesdes/Puskesmas



Selanjutnya, pembahasan materi tentang KADARZI, gambaran status gizi masyarakat sewilayah Kabupaten Pandeglang yang disampaikan oleh Kabid Yankesus Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang, Bu Hj. Eniati. Berikut Tantangan Pembangunan Gizi, adalah : 1. Perubahan pola konsumsi yang tidak seimbang (rendah serat, tinggi garam, tinggi gula dan lemak), 2. Beban ganda penyakit dan masalah gizi, 3. Pelayanan kesehatan dan gizi bermutu, 4. Keamanan makanan, 5. Aktifitas fisik rendah, 6. Bencana dan perubahan iklim. Ada tiga prasyarat menuju keadaan gizi individu dan masyarakat yang berkualitas, diantaranya : 1. Setiap individu akses terhadap informasi gizi melalui Gerakan Nasional Sadar Gizi, 2. Setiap individu akses terhadap pangan melalui peningkatan produksi pangan dan perbaikan pendapatan, 3. Setiap individu akses terhadap pelayanan kesehatan melalui reformasi pembangunan kesehatan. Gerakan Nasional Sadar Gizi percepatan perbaikan gizi dalam rangka seribu hari pertama kehidupan (Gerakan 1000 HPK). Berlandaskan hukum Peraturan Presiden No. 42 Tahun 2013 tentang Gerakan Nasional Percepatan Perbaikan Gizi.



Mengetahui Kepala Puskesmas Carita



Notulen



H.Ajat,SKM NIP.196006161981071001



Sanni Yasmi Nurjamillah NIP.198904042011012003