Laporan PKL Rizki Terbaru [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

ANALISIS MANAJEMEN KREDIT UNTUK MENURUNKAN TERJADINYA KREDIT BERMASALAH



LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN Diajukan untuk memenuhi mata kuliah PKL pada Program Diploma Tiga (D3)



Rizkiyatul Fadilah Nim: 22210137



PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BINA SARANA INFORMATIKA JAKARTA 2023



PERSETUJUAN PROPOSAL PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)



Proposal Praktik Kerja Lapangan ini disusun oleh: Nama



: Rizkiyatul Fadilah



NIM



: 22210137



Jenjang



: Diploma (D3)



Fakultas



: Ekonomi dan Bisnis



Program Studi



: Administrasi Bisnis



Telah disetujui untuk permohonan PKL pada periode Semester Gasal Tahun Akademik 2023/2024 di Program Studi Administrasi Bisnis (D3) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Bina Sarana Informatika.



Dosen Penasehat Akademik Kelas 22.5B.11



(Achmad Ridwan, S.E.,M.Ak.)



KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan terima kasih kepada Allah SWT atas rahmat dan hidayah yang di berikan begitu banyak, penulis dapat menyelesaikan pembuatan proposal praktik kerja lapangan (PKL) dengan tepat waktu yang berjudul “Analisis manajemen kredit untuk menurunkan terjadinya kredit bermasalah” yang merupakan salah satu syarat kelulusan mata kuliah Praktik Kerja Lapangan Lapangan Program Studi Administrasi Bisnis Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Bina Sarana Informatika. Selama melaksanakan Praktik Kerja Lapangan dan dalam menyelesaikan laporan ini, penulis telah banyak menerima bimbingan, pengarahan, petunjuk dan saran, serta fasilitas yang membantu hingga akhir dari penulisan laporan ini. Untuk itu penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat: 1. Rektor Universitas Bina Sarana Informatika 2. Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Bina Sarana Informatika 3. Ketua Program Studi Administrasi Bisnis Universitas Bina Sarana Informatika. 4. Bapak Achmad Ridwan, S.E.,M.Ak. selaku Dosen Penasehat Akademik yang telah memberikan petunjuk dan pengarahan dalam penyelesaian laporan ini. 5. Bapak Wahyudi selaku PIC Agency PT. Bank CTBC Indonesia 6. Bapak Jamallulai selaku Head Of sales PT. Bank CTBC Indonesia 7. Ibu Puspita Anggraeni selaku Regional Business Development Manager PT. Bank CTBC Indonesia 8. Orang tua penulis yang telah menunjang segala fasilitas kelancaran penulisan laporan Akhirnya penulis berharap semoga laporan ini bermanfaat bagi semua pihak yang membantu, meskipun dalam laporan ini masih banyak kekurangannya. Jakarta, 21 Desember 2023 Penulis



Rizkiyatul Fadilah DAFTAR ISI



PERSETUJUAN PROPOSAL PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)...........................2 KATA PENGANTAR...............................................................................................................3 BAB 1.........................................................................................................................................6 PENDAHULUAN.....................................................................................................................6 1.1



Latar belakang.............................................................................................................6



1.2 Tujuan pkl.........................................................................................................................8 1.3 Manfaat pkl.......................................................................................................................9 1.4 Metode Pengumpulan Data............................................................................................10 1.5 Ruang Lingkup...............................................................................................................16 1.6 Sistematika penulisan.....................................................................................................17 BAB 2.......................................................................................................................................19 LANDASAN TEORI..............................................................................................................19 A. Pengertian Kredit............................................................................................................19 B. Prinsip-prinsip Kredit....................................................................................................22 C. Unsur-Unsur Kredit........................................................................................................23 D. Manajemen Kredit......................................................................................................24 E. Siklus Manajemen Kredit...........................................................................................26 F.



Kredit Bermasalah (Non Performing Loan)..............................................................27



BAB 3.......................................................................................................................................28 PEMBAHASAN.....................................................................................................................28 3.1 Tinjauan Umum Perusahaan......................................................................................28 3.1.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan...................................................................28 3.1.2 Bidang kegiatan perbankan......................................................................................29 3.1.3 Struktur Organisasi dan Fungsi................................................................................32 3.1.4 Gambar Peta Lokasi Perusahaan............................................................................35 3.2 Pelaksanaan Kegiatan Magang...................................................................................35 3.2.1 Metode Pelaksanaan................................................................................................35 3.2.2 Deskripsi Hasil Kegiatan Magang...........................................................................35 3.2.3 Pembahasan analisis manajemen kredit untuk menurunkan terjadinya kredit bermasalah........................................................................................................................36 3.2.4 Kendala Praktik Kerja dan Cara Mengatasi nya......................................................38



DAFTAR TABEL



DAFTAR GAMBAR



DAFTAR LAMPIRAN



BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang



Perbankan sebagai lembaga keuangan dan merupakan media penghubung antara pemilik dana dan pengguna dana merupakan lembaga yang mempunyai peran strategis dalam menggerakan roda pembangunan ekonomi nasional melalui dukungan pembiayaan. Oleh karena itu pemerintah senantiasa memberikan pembinaan dan pengawasan agar lembaga perbankkan Indonesia dapat melaksanakan fungsinya secara efektif dan efisien sehat dan mampu bersaing dengan dunia persaingan global. Pengertian mengenai bank tidak berbeda satu sama lain, perbedaanya hanya terletak pada tugas atau usaha bank itu sendiri. Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa bank merupakan badan usaha yang bergerak dalam bidang jasa yang menyangkut bidang keuangan. Semua dana yang terhimpun bank akan mengelola dana yang telah berhasil dihimpunnya tersebut untuk memperoleh pendapatan dengan melakukan pengalokasian dana tersebut pada kredit, dari pengalokasian tersebut maka bank akan mendapatkan keuntungan atau pendapatan dimana pendapatan tersebut merupakan tiang dari kelangsungan hidup dari suatu bank tersebut. Usaha bank dalam menghimpun dana masyarakat tidak hanya dipusatkan pada kota-kota besar saja tetapi juga dilakukan melalui jaringan operasional dengan membuka kantor-kantor cabang dan kantor-kantor kas dikota lain.



Salah satu fungsi utama bank adalah menerima dana dari perorangan, perusahaan atau suatu lembaga untuk disimpan dan kemudian menyalurkan kembali dana tersebut kepada pihak lain yang membutuhkan. Dalam kegiatan usaha bank yaitu menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan, dan menyalurkan kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan taraf hidup Masyarakat. Pengertian biaya (cost) menurut Joel G Siegeldan Jae K Shim dan Moh. Kurdi (2005:108) menyatakan bahwa: ”Setiap perusahaan yang berorientasi bisnis bertujuan untuk memperoleh keuntungan. Dalam usaha mendapatkan keuntungan tersebut, perusahaan berusaha untuk menghasilkan keluaran (output) yang nilainya lebih tinggi dari pada masukannya (input). Untuk menghasilkan keluaran yang lebih tinggi dari nilai masukannya maka diperlukan alat untuk mengukur nilai masukan yang dikorbankan untuk menghasilkan keluaran. Alat yang dijadikan sebagai pengukur besarnya pengorbanan masukan untuk menghasilkan keluaran adalah biaya”. Undang–undang No.7 tahun 1978 tentang perbankan (Bab1 pasal 1) bahwa yang dimaksud dengan Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkanya kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat. Pemberian kredit merupakan suatu usaha bank yang paling pokok, maka bank perlu memberikan penilaian terhadap nasabah yang mengajukan kredit pinjaman serta merasa yakin bahwa nasabahnya tersebut mampu untuk mengembalikan kredit yang telah diterimanya. Dengan adanya unsur resiko dan ketidakpastian ini menyebabkan diperlukan suatu pengamanan kredit. Tujuan pengamanan ini adalah



menghilangkan resiko atau setidak-tidaknya memperkecil resiko yang mungkin timbul. Oleh karena itu pihak bank perlu meningkatkan kualitas pengamanan untuk setiap kredit agar memperkecil kemungkinan terjadinya kredit macet. Banyak bank yang menyediakan pinjaman salah satunya adalah PT. Bank CTBC Indonesia yang diberikan nama brand DANA CINTA oleh karena itu PT. Bank CTBC Indonesia, memiliki komitmen untuk memberikan kemudahan penyaluran kredit sebagai modal usaha, renovasi rumah, Pendidikan, pengobatan dan pernikahan yang dikhususkan untuk karyawan tetap yang berdomisili di Jakarta, Bekasi, depok, Tangerang, bandung dan Surabaya. Seperti yang telah terjadi sebelumnya, tidak sedikit bank-bank yang telah berdiri menjadi bangkrut dikarenakan gagalnya pengembalian kredit yang telah dipinjamkan. Masalah keamanan atas kredit yang diberikan merupakan masalah yang harus diperhatikan oleh bank, karena adanya resiko yang timbul dalam system pemberian kredit. Permasalahan ini bisa dihindari dengan adanya suatu pengendalian internal yang memadai dalam bidang perkreditan. Dengan kata lain, diperlukan suatu pengendalian internal yang dapat menunjang efektivitas sistem pemberian kredit. 1.2 Tujuan pkl Adapun tujuan dalam melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini antara lain: 1. Membandingkan data setiap customer dan melakukan analisis serta membuat kesimpulan terhadap data yang telah diolah 2. Mengidentifikasi dan merekomendasikan cara alternatif dalam melakukan rekonsiliasi custumer pada departemen credit 3. Menganalisis dan mendiversifikasi setiap custumer yang mempunyai bad debt dan melaporkan kepada departemen sales.



1.3 Manfaat pkl Adapun kegunaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) selama praktikan melaksanakan kegiatan di PT. Bank CTBC Indonesia diharapkan antara lain: Bagi Mahasiswa :



1. Dapat mengalami dunia kerja secara langsung membantu mengembangkan keterampilan teknis, komunikasi, manajemen waktu dan kemampuan interpersonal. Selain itu, berinteraksi dengan profesional di lapangan kerja dapat meningkatkan rasa percaya diri. 2. Dapat menganalisis dan memecahkan permasalahan pada dunia kerja sesuai dengan ilmu pengetahuan yang didapat pada materi perkuliahan. Bagi PT. Bank CTBC Indonesia : 1. Memberi kesempatan kepada Perusahaan untuk mendapatkan sumber daya manusia tambahan tanpa harus memberikan komitmen jangka panjang. 2. Sebagai bahan pertimbangan dan masukan untuk pelaksanaan kegiatan yang sejenis di waktu yang akan datang. Bagi Universitas Bina Sarana Informatika : 1. Melibatkan kampus dalam program magang dapat meningkatkan kualitas pendidikan, memperkuat hubungan dengan dunia kerja, dan meningkatkan reputasi institusi di mata masyarakat. 2. Mampu menghasilkan lulusan yang terampil dan memiliki pengalaman di bidang perbankan.



1.4 Metode Pengumpulan Data



A. Wawancara



Disini saya melalukan wawancara dengan bapak Jamalulai selaku Head of sales, membahas mengenai dokumen nasabah yang sudah saya analisis sebelum saya submit ke team analyst kami. Guna saya melakukan analisis sebelum submit dokumen agar menghindari penipuan (fraudsters). B. Dokumen Dibawah ini akan saya lampirkan beberapa dokumen dan fungsinya. 1. Form pengajuan pinjaman 2. Form specimen 3. Form RIPLAY



4. Form ceklis 5. Form



dispute



1. Form



pengajuan pinjaman



Form pengajuan ini berfungsi untuk mengisi data yang akan diverifikasi oleh bagian analyst kami yang berisi alamat rumah, alamat kantor, data Perusahaan, data kerabat tidak serumah / kontak darurat dan data rekening untuk pencairan dana.



2. Form specimen



Form spacimen ini berfungsi untuk mencocokan tanda tangan customer karena ada beberapa customer yang tanda tangannya tidak sesuai ktp dengan adanya form ini memudahkan bagian anti fraud untuk melakukan investigasi benar atau tidak customer melakukan tanda tangan basah.



3. Form RIPLAY



Form RIPLAY (Ringkasan Informasi Produk dan Layanan) ini berfungsi untuk meng informasikan kepada customer biaya potongan dan bunga pengajuan, jika customer setuju customer dipersilahkan untuk tanda tangan basah diform ini dan menyatakan sudah membaca semua kebijakan yang ditetapkan oleh Bank CTBC Indonesia untuk menghindari miss selling.



4. Form ceklis



Form ceklis ini berfungsi untuk pengecekan dokumen apa saja yang dilampirkan oleh customer, jika customer melampirkan dokumen dokumen yang dibutuhkan saat



verifikasi pengajuan pinjama diform ini bagian admin checker dapat menceklis dokumen dokumen yang sudah dilampirkan. 5. Form dispute



Form dispute ini berfungsi untuk melakukan banding dengan bagian credit, biasanya form ini dilampirkan disaat customer ditolak pengajuannya namun bagian sales melampirkan dokumen tambahan agar bisa untuk melanjutkan proses customer, form



ini juga bisa dijadikan bahan pertimbangan oleh team credit untuk memutuskan customer mendapatkan pinjaman atau tidak. 1.5 Ruang Lingkup A. Dalam bidang pemasaran kredit tanpa agunan, tugasnya melibatkan identifikasi peluang pasar, pengembangan strategi pemasaran, dan promosi produk kredit. Ini melibatkan kerjasama dengan tim penjualan untuk meningkatkan kesadaran pelanggan, serta pemahaman mendalam terkait kebijakan dan persyaratan kredit. Pemahaman yang baik tentang target pasar dan analisis kompetitor juga penting dalam mencapai tujuan pemasaran kredit tanpa agunan. Deskripsi pekerjaan : -



Merencanakan dan menerapkan strategi pemasaran untuk mempromosikan produk atau layanan kepada pelanggan saat ini maupun pelanggan baru.



-



Menganalisis data untuk mengidentifikasi peluang pertumbuhan di pasar yang ada atau pengembangan pasar baru.



-



Menetapkan rencana strategis jangka panjang untuk mencapai tujuan perusahaan, seperti meningkatkan kesadaran merek atau meningkatkan pangsa pasar.



-



Mengelola staf departemen pemasaran dan mengawasi pelaksanaan kampanye pemasaran.



-



Menentukan metode periklanan mana yang paling efektif bagi perusahaan berdasarkan biaya, jangkauan, dan laba atas investasi



PROSES PELAKSANAAN PKL



JULI



AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER DESEMBER JANUARI



2023



2023



2023



2023



2023



2023



KONFIRMASI KE BANK CTBC PELAKSANAAN PKL PENGAJUAN PROPOSAL PKL PEMBUATAN LAPORAN PENGUMPULAN LAPORAN



B. Time Table Tabel Rencana Kegiatan Praktik Kerja Lapangan



1.6 Sistematika penulisan Sistematika penulisan atau penyusunan Laporan Praktik Kerja Lapangan di PT. Bank CTBC Indonesia Fakultas Ekonomi dan Bisnis terdiri dari bagian-bagian berikut: Lembar judul laporan PKL Lembar persetujuan laporan PKL Kata pengantar Daftar isi Daftar Tabel Daftar gambar



2024



Daftar lampiran Bab 1 Pendahluan Latar Belakang Tujuan PKL Manfaat PKL Metode pengumpulan data Ruang Lingkup Sistematika Penulisan Bab 2 Landasan teori Bab 3 Pembahasan Tujuan Umum Perusahaan Sejarah dan perkembangan Perusahaan Bidang kegiatan Perusahaan Struktur organisasi, fungsi dan tata kerja Perusahaan Gambar peta lokasi Pelaksanaan kegiatan magang 3.2.1 Metode pelaksaan 3.2.2 Deskrisi hasil kegiatan magang 3.2.3 Pembahasan 3.2.4 Kendala PKL dan mengatasinya Bab 4 Penutup Kesimpulan Saran Daftar Pustaka Daftar Riwayat Hidup



Lampiran Surat Keterangan PKL dari Perusahaan Lembar penilaian PKL



BAB 2 LANDASAN TEORI A. Pengertian Kredit Analisis kredit adalah kegiatan penilaian kredit secara lengkap, meliputi aspek keuangan maupun non keuangan. Lukman Dendawijaya yang merupakan seorang ahli ekonomi menjelaskan bahwa analisis kredit merupakan sebuah proses pengecekan kredit dengan menggunakan rasio keuangan dan pendekatan tertentu dalam menentukan kebutuhan kredit calon debitur. Analisis kredit sengaja dilakukan untuk mengevaluasi kemampuan calon debitur dalam membayar kembali pinjaman dengan tepat waktu dan tanpa menimbulkan risiko gagal bayar maupun risiko kredit buruk bagi lembaga keuangan non bank, bank, dan perusahaan pembiayaan. Kredit merupakan suatu fasilitas keuangan yang memungkinkan seseorang atau badan usaha untuk meminjam uang untuk membeli produk dan membayarnya kembali dalam jangka waktu yang ditentukan. UU No. 10 tahun 1998 menyebutkan bahwa kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga. Jika seseorang menggunakan jasa kredit, maka ia akan dikenakan bunga tagihan.



Menurut pendapat para ahli analisis kredit sebagai berikut ini adalah : Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), analisis kredit adalah suatu proses yang paling sedikit mencakup penilaian beberapa alasan berikut: 1 . Collateral Collateral adalah jaminan yang ditawarkan oleh calon debitur sebagai bentuk perlindungan jika terjadi gagal bayar. Jaminan ini dapat berupa aset fisik, seperti tanah, bangunan, kendaraan, atau barang berharga lainnya, atau aset non fisik, seperti surat berharga, polis asuransi, atau hak tagih. Dalam menilai collateral, analis kredit harus memperhatikan nilai, likuiditas, legalitas, dan keterkaitan collateral dengan usaha calon debitur. 2. Conditions Conditions adalah kondisi ekonomi, sosial, politik, hukum, dan lingkungan yang mempengaruhi usaha calon debitur. Kondisi ini bisa bersifat makro (nasional atau global) atau mikro (lokal atau sektoral). Dalam menilai conditions, analis kredit harus memperhatikan faktor-faktor seperti pertumbuhan ekonomi, inflasi, suku bunga, kurs mata uang, persaingan pasar, regulasi pemerintah, perubahan teknologi, dan isu-isu sosial yang relevan dengan usaha calon debitur. 3. Capital Capital adalah modal yang dimiliki oleh calon debitur untuk menjalankan usahanya. Modal ini bisa berasal dari sumber internal (seperti laba ditahan atau modal sendiri) atau sumber eksternal (seperti pinjaman atau modal ventura).



Dalam menilai capital, analis kredit harus memperhatikan besarnya modal yang dimiliki calon debitur, struktur modal yang digunakan (rasio utang terhadap modal), dan kemampuan calon debitur untuk menambah modal jika diperlukan. 4. Capacity Capacity adalah kemampuan calon debitur untuk menghasilkan pendapatan dan laba dari usahanya. Capacity juga mencakup kemampuan calon debitur untuk membayar kembali pinjaman sesuai dengan jadwal dan bunga yang telah disepakati. Dalam menilai capacity, analis kredit harus memperhatikan faktor-faktor seperti volume penjualan, margin laba, arus kas operasional, arus kas investasi, arus kas pendanaan, dan rasio keuangan yang relevan (seperti rasio likuiditas, solvabilitas, profitabilitas, dan aktivitas). 5 Character Character adalah watak atau sikap calon debitur dalam menjalankan usahanya dan mengelola keuangannya. Character juga mencerminkan integritas dan reputasi calon debitur di mata pelanggan, pemasok, karyawan, dan masyarakat. Dalam menilai character, analis kredit harus memperhatikan faktor-faktor seperti latar belakang pendidikan, pengalaman kerja, riwayat kredit, perilaku pembayaran, etika bisnis, dan komitmen calon debitur terhadap usahanya. Menurut Thomas Suyatno dkk (2003:70), pengertian analisa kredit adalah pekerjaan yang meliputi: pemeriksaan kelengkapan berkas permohonan kredit, penelitian latar belakang calon debitur, penilaian kemampuan membayar calon debitur, penilaian jaminan yang ditawarkan calon debitur, dan penyusunan rekomendasi pemberian atau penolakan kredit.



Menurut Firdaus & Ariyanti (2009:184), analisis kredit adalah suatu proses yang dilakukan oleh bank untuk menilai apakah calon debitur layak atau tidak diberikan fasilitas kredit berdasarkan aspek-aspek tertentu. B. Prinsip-prinsip Kredit Prinsip 7P terdiri atas : 1. Personality Personality yaitu menilai nasabah dari segi kepribadiannya atau tingkah lakunya sehari-hari maupun kepribadiannya masa lalu, penilaian personality mencakup emosi, tingkah laku, dan tindakan nasabah dalam menghadapi suatu masalah dan menyelesaikannya. 2. Party Party yaitu mengklasifikasikan nasabah ke dalam klasifikasi tertentu atau golongangolongan tertentu, berdasarkan modal, loyalitas serta karakternya. 3. Purpose Purpose yaitu untuk mengetahui tujuan nasabah dalam mengambil kredit, termasuk jenis kredit yang diinginkan nasabah. 4. Prospect Prospect yaitu untuk menilai usaha calon nasabah dimasa yang akan datang menguntungkan atau tidak atau dengan kata lain mempunyai prospek atau sebaliknya, hal ini penting mengingat jika fasilitas kredit yang dibiayai tanpa mempunyai prospek, bukan hanya kreditur yang rugi akan tetapi juga nasabah. 5. Payment Payment merupakan ukuran bagaimana nasabah mengembalikan kredit yang telah diambil atau dari sumber mana kredit dikembalikan.



6. Profitabillity Profitability yaitu untuk menganalisis bagaimana kemampuan nasabah dalam mencari laba, profitability diukur dari periode akan tetap sama atau semakin meningkat, dengan tambahan kredit yang akan diperolehnya. 7. Protection Protection tujuannya adalah bagaimana menjaga kredit yang diberikan mendapat jaminan perlindungan, sehingga kredit yang diberikan benar-benar aman, perlindungan yang diberikan nasabah dapat berupa jaminan barang atau jaminan asuransi. C. Unsur-Unsur Kredit Berikut ini merupakan unsur-unsur yang terdapat dalam kredit. 1.



Kepercayaan



Keyakinan pihak bank selaku pemberi kredit terhadap prestasi yang diberikan kepada nasabah debitur untuk melunasi cicilan sesuai jangka waktu yang telah ditentukan. 2.



Jangka Waktu



Adanya jangka waktu yang telah disepakati bersama mengenai pemberian kredit oleh pihak bank dan pelunasan kredit oleh pihak nasabah debitur. 3.



Prestasi



Prestasi boleh dikatakan sebagai objek berupa bunga atau imbalan yang telah disepakati bank dan nasabah debitur.



4.



Risiko



Untuk menghindari risiko buruk dalam perjanjian kredit, diadakan pengikatan angunan atau jaminan yang dibebankan pada pihak nasabah debitur atau peminjam. D. Manajemen Kredit Manajemen kredit atau manajemen perkreditan pada dasarnya merupakan suatu proses yang terintegrasi antara sumber – sumber dana kredit, alokasi dana yang dapat dijadikan kredit dengan perencanaan, pengorganisasian, pemberian, administrasi dan pengamatan kredit. Tujuannya adalah untuk mendapatkan penghasilan yang tinggi sekaligus untuk menjaga keamanan untuk nasabah penyimpan. 1. Kredit menurut sifat penggunaan 



Kredit komsumtif



Kredit ini digunakan peminjam untuk keperluan konsumsi 



Kredit produktif



Kredit ini ditujukan untuk keperluan produksi tegasnya digunakan untuk peningkatan usaha baik usaha produksi, perdagangan maupun investasi 2. Kredit menurut keperluannya 



Kredit produksi/ekploitasi



Kredit ini diperlukan perusahaan untuk meningkatkan produksi baik jumlah hasil produksi maupun kualitas/mutu hasil produksi







Kredit perdagangan



Kredit ini dipergunakan untuk keperluan perdagangan pada umumnya yang berarti peningkatan utility of place dari suatu barang. Kredit perdaganmgan ini dapat terbagi dua yaitu : – Kredit perdagangan dalam negeri – Kredit perdagangan luar negeri atau lebih dikenal kredit ekspor dan impor 3. Kredit menurut jaminannya 



Unsecured Loans (kredit tanpa jaminan, sering juga disebut kredit blanko), yaitu kredit yang diberikan tanpa jaminan akan tetapi jaminan atas kredit dimaksud adalah bonafiditas dan prospek usaha nasabah yang bersangkutan







Secured Loans, yaitu jenis kredit yang penilaiannya lengkap dalam arti segala aspek penilaian turut dipertimbangkan termasuk collateral (jaminan).



E. Siklus Manajemen Kredit



Beberapa langkah dalam pemberian kredit atau sering disebut prosedur kredit adalah pengumpulan informasi – penilaian (analisis) kredit – keputusan kredit – pelaksanaan (pencairan) kredit (untuk lebih jelas baca artikel kami Analisa Kualitatif dan Kuantitatif Kredit dan Analisa Jaminan dan Agunan Kredit . i.



Nilai kredit



Kredit adalah kepercayaan dan hal itu timbul bila telah ada pendekatan antara pemberi kredit dan penerima kredit. Karena kredit sangat dibutuhkan masyarakat, maka kredit mempunyai suatu nilai. ii.



Informasi kredit



Sumber – sumber informasi kredit diperoleh dari : 



Laporan dari si pengusaha peminta kredit







Laporan dari rekor bank







Laporan dari sumber – sumber lainnya.



F. Kredit Bermasalah (Non Performing Loan) Setiap bank pasti mengalami masalah kredit macet. Bank tidak mungkin terhindar dari kredit macet. Kemacetan kredit suatu hal yang akan merupakan penyebab kesulitan terhadap bank itu sendiri yaitu berupa kesulitan yang menyangkut tingkat kesehatan bank, karenanya bank wajib menghindarkan diri dari kredit macet. Kredit bermasalah menurut Kasmir (2000:155) : kredit bermasalah atau kredit macet adalah kredit yang di dalamnya terdapat hambatan yang disebabkan oleh 2 unsur yakni dari pihak perbankan dalam menganalisis maupun dari pihak nasabah yang dengan sengaja atau tidak sengaja dalam kewajibannya tidak melakukan pembayaran. Pengertian kredit macet menurut Moh.Tjoekam (2000:264) : kredit bermasalah timbul tidak secara tiba-tiba atau mendadak, tetapi secara perlahan didahului oleh tanda-tanda penyimpangan yaitu mutunya kualitas beberapa variable



dan aspek penentu mutu kredit. Dari pengertian kredit diatas, maka dapat disimpulkan bahwa kredit bermasalah adalah kredit yang diberikan kepada masyarakat yang dalam pengembaliannya mengalami hambatan hambatan tertentu yang terjadi dikarenakan pihak nasabah dengan sengaja atau tidak sengaja tidak mengembalikan kreditnya.



BAB 3 PEMBAHASAN 3.1 Tinjauan Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan 1. Sejarah



Bank CTBC Indonesia adalah lembaga keuangan berjenis perbankan di Indonesia. Bank ini berdiri pada 1997. Bank ini berasal dari Taiwan. Awalnya, perusahaan beroperasi dengan nama Chinatrust Tamara, yang dimiliki CTBC Financial Holding (dahulu Chinatrust) dan Bank Tamara (merger dengan Bank Danamon). Kemudian, nama perusahaan berganti menjadi Bank Chinatrust Indonesia, dengan peningkatan kepemilikan Chinatrust menjadi 99%. Perusahaan berganti nama menjadi CTBC pada tahun 2013. 2. Perkembangan PT Bank CTBC Indonesia (d/h PT Bank Chinatrust Indonesia) dengan kepemilikan saham sebesar 99% oleh CTBC Bank Co., Ltd., (sebelumnya dikenal dengan nama Chinatrust Commercial Bank Co., Ltd.), yang merupakan salah satu bank terkemuka di Taiwan dan 1% saham dimiliki oleh PT Bank Danamon Indonesia Tbk, salah satu bank terkemuka di Indonesia. PT Bank CTBC Indonesia mulai beroperasi di Indonesia pada pertengahan tahun 1997 terutama untuk melayani perdagangan Indo-Taiwan, dengan nama PT Bank Chinatrust Tamara, dimana kepemilikan saham 85% oleh Chinatrust Commercial Bank dan 15% oleh Bank Tamara.



Pada



tahun



2001



Chinatrust



Commercial



Bank



meningkatkan



kepemilikannya menjadi 99% dan merubah nama PT Bank Chinatrust Tamara menjadi PT Bank Chinatrust Indonesia. Di tahun 2013, Chinatrust Commercial Bank Co., Ltd. selaku pemegang saham mayoritas PT Bank CTBC Indonesia melakukan perubahan nama menjadi CTBC Bank Co., Ltd. dan PT Bank Chinatrust Indonesia juga di tahun yang sama berganti nama menjadi PT Bank CTBC Indonesia. Dengan modal dasar yang kuat dan kinerja yang konsisten sejak didirikan, Bank CTBC Indonesia diakui sebagai salah satu bank terkemuka di Indonesia. Bank CTBC



Indonesia menyediakan ruang lingkup yang lengkap untuk jasa perbankan korporasi dan individu di seluruh Indonesia dengan komitmen untuk menjadi bank yang dapat diandalkan dan dipercaya. Dengan total aset sebesar IDR 20,74 triliun dan 11 (sebelas) kantornya di Indonesia., kegiatan usaha Bank CTBC Indonesia terus difokuskan untuk mengembangkan kerjasama dan hubungan jangka panjang dengan para nasabah.



3.1.2 Bidang kegiatan perbankan Pada Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan, Bank disebutkan sebagai badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat. Bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah, yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.



Kegiatan usaha yang dapat dilaksanakan oleh Bank : 1. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan, dan atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu. 2. Memberikan kredit.



3. Menerbitkan surat pengakuan utang. 4. Membeli, menjual, atau menjamin atas risiko sendiri maupun untuk kepentingan dan atas perintah nasabahnya:  Surat-surat wesel termasuk wesel yang diakseptasi oleh bank yang masa berlakunya tidak lebih lama daripada kebiasaan dalam perdagangan suratsurat dimaksud.  Surat pengakuan utang dan kertas dagang lainnya yang masa berlakunya tidak lebih lama dari kebiasaan dalam perdagangan surat-surat dimaksud.  Kertas perbendaharaan negara dan surat jaminan pemerintah.  Sertifikat Bank Indonesia (SBI).  Obligasi. 5. Memindahkan uang baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk kepentingan nasabah. 6. Menempatkan dana pada, meminjam dana dari, atau meminjamkan dana kepada bank lain, baik dengan menggunakan surat, sarana telekomunikasi maupun dengan wesel unjuk, cek atau sarana lainnya. 7. Menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan melakukan perhitungan dengan antar pihak ketiga. 8. Menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga. 9. Melakukan kegiatan penitipan untuk kepentingan pihak lain berdasarkan suatu kontrak. 10. Melakukan penempatan dana dari nasabah kepada nasabah lainnya dalam bentuk surat berharga yang tidak tercatat di bursa efek. 11. Melakukan kegiatan anjak piutang, usaha kartu kredit dan kegiatan wali amanat.



12. Menyediakan pembiayaan dan atau melakukan kegiatan lain berdasarkan Prinsip Syariah, sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. 13. Melakukan kegiatan lain yang lazim dilakukan oleh bank sepanjang tidak bertentangan dengan undang-undang ini dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Selain itu Bank dapat pula: 



Melakukan kegiatan dalam valuta asing dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.







Melakukan kegiatan penyertaan modal pada bank atau perusahaan di bidang keuangan, seperti sewa guna usaha, modal ventura, perusahaan efek, asuransi serta lembaga kliring penyelesaian dan penyimpanan, dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.







Melakukan kegiatan penyertaan modal sementara untuk mengatasi akibat kegagalan kredit atau kegagalan pembiayaan berdasarkan Prinsip Syariah, dengan syarat harus menarik kembali penyertaannya, dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.



3.1.3 Struktur Organisasi dan Fungsi



Consumer Lending Sebagai Penunjang Pertumbuhan Kredit, Pada jaman NPL meningkat sekarang ini, pada sebagian besar bank NPL yang besar umumnya pada segment komersial dan SME, dan NPL segmen konsumer relatif kecil. Jadi banyak bank beranggapan segmen konsumer ini sangat prospektif untuk dikembangkan untuk menunjang pertumbuhan bank kedepannya.



Segmen terbesar dari banyak bank untuk segmen consumer lending adalah Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan kartu kredit. Perbedaan keputusan kredit untuk KPR dengan kredit komersial antara lain dari penggunaan sistem rating/scoring. Pada kredit komersial, yang diutamakan adalah analisa 5C dimana sistem rating adalah untuk mengkonfirmasi analisis tradisional atau menentukan siapa yang berwenang memutus. Ada dua kategori debitur pada kredit konsumer, yaitu fixed income customer, artinya debitur yang memperoleh pendapatan tetap seperti gaji, dan bank memberikan misalnya 40% dari disposable income. Kategori lainnya adalah nonfixed income yang mencakup profesional dan wiraswasta. Kelompok profesional misalnya Pengacara, dokter, artis bahkan penceramah dan konsultan. Kelompok wiraswasta antara lain pengusaha, pedagang dan sejenisnya. Untuk kelompok terakhir ini yang menjadi tantangan adalah estimasi pendapatan yang dapat dijadikan dasar sumber pelunasan kredit. Head Of Sales atau direktur penjualan adalah pihak yang bertanggung jawab dalam pengelolaan dan pengawasan fungsi-fungsi penjualan utama dalam perusahaan. Seperti tim customer support, tim manajemen penjualan, dan tim sales support. Head Of Sales perlu memastikan bahwa semua departemen bekerja secara efektif untuk meningkatkan dan mempertahankan produktivitas penjualan. Head Of Sales memiliki tanggung jawab seputar mengatur dan memonitor perencanaan, penetapan, pengaturan kuota, pelaporan, manajemen, optimisasi proses penjualan, pelatihan penjualan, desain tugas, implementasi program penjualan, identifikasi dan rektrutmen sales, hingga keperluan administrasi.



Selain itu, sebagai Head Of Sales, kamu akan bertanggung jawab atas produktivitas dan efektivitas proses kerja seluruh tim yang ditugaskan dalam departemen penjualan.



Regional Business Manager Marketing ialah pekerjaan yang memiliki tugas untuk mengelola dan mengurus cabang perusahaan di suatu daerah. Tiap perusahaan tentu mempunyai ketentuan masing-masing terhadap posisi Regional Business Manager Marketing ini. Misalnya, terkait cakupan area yang dikelola, apakah terbatas pada satu kantor cabang saja atau mengelola beberapa perusahaan dalam satu daerah tertentu. Business manager adalah seseorang yang bertanggung jawab untuk mengurus segala kepentingan perusahaan, baik antar individu, institusi, organisasi maupun perusaaan lain. Seorang business manager harus memastikan karyawan lain untuk bekerja secara efektif dan efisien sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Selain itu, business manager juga dapat berfungsi sebagai kontrol administrator yang mencakup pengawasan langsung serta pengendalian proses produksi yang dilakukan oleh karyawan. Hal tersebut dilakukan karena business manager memegang peranan penting dalam menjaga keseimbangan perusahaan. Supervisor Sales sendiri memiliki arti sebagai posisi yang berwenang dalam mengawasi, mengelola, dan mengarahkan kinerja pegawai di perusahaan. Peran Supervisor Sales terbilang penting bagi perusahaan, khususnya yang memiliki atau bergerak di bidang pemasaran. Supervisor Sales memegang kendali dalam mengelola dan memimpin timnya. Sebab, setiap perusahaan pasti memiliki target



penjualan atau target lain yang harus dicapai melalui kinerja masing-masing



pegawainya. 3.1.4 Gambar Peta Lokasi Perusahaan



3.2 Pelaksanaan Kegiatan Magang



3.2.1 Metode Pelaksanaan 



Waktu Pelaksanaan



: 08:30 – 17:00







Hari Pelaksanaan



: Senin – Jum’at







Sistem Pelaksanaan



: Tetap







Alamat Pelaksanaan : Sales Center Setiabudi, Plaza Sentral lantai 16 Jl. Jenderal Sudirman no.47 Gelora, Tanah Abang Jakarta Selatan.



3.2.2 Deskripsi Hasil Kegiatan Magang 



Mengelola kelengkapan dokumen kredit







Melakukan Analisis Kredit Untuk Menentukan Kelayakan Peminjam.







Menyusun laporan kredit untuk manajemen



3.2.3 Pembahasan analisis manajemen kredit untuk menurunkan terjadinya kredit bermasalah 



Proses Manajemen Kredit



Proses manajemen kredit dimulai dengan menerima permohonan dan selesai ketika peminjam memenuhi semua kewajiban dan mengembalikan semua dana pinjamannya. Manajemen kredit tidak dapat berhasil jika dana pinjaman tidak dapat diterima sepenuhnya. Standar peminjaman yang baik adalah lembaga pemberi pinjaman harus khawatir dengan jaminan pengembalian pinjaman. Manajemen kredit pada dasarnya peduli dengan kewajiban pembiayaan dan mengawasi individu yang berhutang, tujuan utama manajemen kredit dapat dikatakan sebagai mengawasi kredit macet dan meningkatnya aliran dana operasional.Oleh karena itu penempatan sistem yang bertindak sebagai pemeriksaan langsung dari proses pemberian kredit hingga titik pengumpulan harus tepat dan bijaksana (Appiah, Asamoah, dan Narkotey, 2015). Oleh karena itu, manajemen kredit harus menetapkan kreteria spesifik yang harus dipenuhi oleh pelanggan sebelum menerima pengaturan kredit yang diusulkan dan sebagai bagian dari proses evaluasi, manajemen kredit juga meminta penentuan total batas kredit yang akan diperluas kepelanggan tertentu (Nsiah Richard, 2014).







Analisis Manajemen Kredit Salah satu cara untuk mengetahui kesehatan keuangan atau kinerja suatu



perusahaan dan masalah-masalah yang sedang dihadapinya dengan rasio keuangan. Analisis rasio keuangan dapat membantu perusahaan dalam mendeteksi masalahmasalah yang dihadapi sehingga dapat melakukan perbaikanperbaikan



untuk



mencegah



semakin



memburuknya



kondisi



kesehatan



perusahaan(Kembau,2014). Adapun alat analisis yang digunakan adalah: 1. Capital adequacy ratio (CAR) CAR yang juga dikenal sebagai rasio kecukupan modal untuk mengatasi kemungkinan risiko kerugian, mengukur kemampuan suatu perbankan melalui modal dan asetnya. Rumus yang digunakan yaitu :



2. Loan to Deposit Ratio (LDR) Loan to deposit ratio adalah rasio antara besarnya seluruh volume kredit yang disalurkan oleh Lembaga keuangan jumlah penerimaan dana dari berbagai sumber. Rumus yang digunakan yaitu:



3. Non performing loan (NPL) Perbandingan kredit yang tidak dapat dikembalikan oleh debitur alias kredit macet, dengan total kredit yang disalurkan kemasyarakat. Rumus yang di gunakan yaitu:



3.2.4 Kendala Praktik Kerja dan Cara Mengatasi nya Kendala magang bisa bervariasi, seperti kurangnya bimbingan, konflik tim, atau tugas yang terlalu berat. Cara mengatasinya melibatkan komunikasi terbuka dengan pembimbing, berusaha memecahkan masalah secara proaktif, dan mencari bantuan ketika diperlukan. Fokus pada pembelajaran dan adaptasi juga dapat membantu menghadapi tantangan tersebut.



BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil magang, dapatlah disimpulkan bahwa magang adalah sebuah jembatan untuk mahasiswa dalam menerapkan segala teori yang telah diterima pada bangku perkuliahan ke dalam dunia kerja guna menambah ilmu pengetahuan serta pengalaman bekerja agar mahasiswa siap dalam menghadapi persaingan bebas yang ada di pasar kerja atau dunia kerja yang lapang. Ketika bekerja di suatu perusahaan, hakekatnya adalah mahasiswa harus memiliki profesionalitas kerja, kedisiplinan, mampu bekerja dalam tim, serta pemahaman sistem kerja pada unit kerja tersebut. Selama kegiatan magang penulis bekerja atau melaksanakan magang di Bagian Marketing PT. Bank CTBC Indonesia penulis mendapatkan banyak pengalaman dan



pengetahuan



tentang



profesionalitas



dalam



bekerja



serta



dapat



mengaplikasikan teori yang didapat di perkuliahan dengan dunia nyata.. Dengan adanya kegiatan magang di Bagian Marketing PT. Bank CTBC Indonesia, penulis lebih bisa mengembangkan potensi dan mengetahui kelebihan serta kekurangan diri agar dapat memperbaiki pada saat bekerja setelah lulus. Tidak hanya itu, penulis juga dapat saling sharing informasi kepada staf dan beberapa petinggi yang ada di lingkungan perusahaan.



4.2 Saran 1. Bagi Unit Kerja dan Pembimbing Magang 1) Mahasiswa magang yang belum menguasai beberapa tugas kerja sebaiknya diberikan informasi yang lebih rinci terlebih dahulu sebelum diberi tugas untuk melakukan sesuatu sehingga mahasiswa



magang



dapat



memahami



apa



yang



harus



dilakukannya terlebih dahulu dan pekerjaannya akan lebih cepat selesai. 2) Mahasiswa magang sebaiknya diberikan penjelasan mengenai kegiatan rutin di unit kerja serta alur pekerjaannya sehingga mahasiswa



dapat



memahami



fungsi



dan



tujuan



dari



pekerjaannya. 3) Unit kerja sebaiknya menambah jumlah karyawan jika terlalu banyak pekerjaan yang menumpuk, sehingga bisa mengurangi beban pekerjaan yang berlebih pada karyawan di unit kerja. 2. Bagi Mahasiswa 1. Mahasiswa magang sebaiknya lebih percaya diri, aktif bertanya kepada pembimbing magang di perusahaan, dan berusaha untuk lebih membaur dengan karyawan perusahaan. 2. Mahasiswa magang sebaiknya disiplin dalam berbagai hal seperti datang tepat waktu dan ketepatan waktu dalam menyelesaikan pekerjaan.