21 0 191 KB
PEMERINTAH KABUPATEN BONDOWOSO DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS JAMBESARI JL. KH Abdurrahman Wahid No.10 Kec. JambesariDarussolah
085258539740 Email: [email protected] BONDOWOSO Kode Pos: 68263
KERANGKA ACUAN KEGIATAN PENINGKATAN PENGETAHUAN KADER JUMANTIK (GEBRAK MEJA GERAKANN 1 RUMAH 1 JUMANTIK)
I. PENDAHULUAN Penyakit demam berdarah menjadi salah satu ancaman yang dapat menghilangkan nyawa banyak orang. Untuk menekan tingginya angka korban penyakit tersebut, keberadaan kader jumantik (juru pemantau jentik) menjadi sebuah solusi efektif. Demam berdarah merupakan penyakit yang sudah tidak asing lagi bagi masyarakat. Bagaimana tidak, korban dari penyakit yang disebabkan virus dengue yang dibawa oleh nyamuk Aedes Aegypt ini memang tergolong tinggi. Jumantik ialah juru pemantau jentik yang bertugas memeriksa genangan-genangan air di dalam maupun luar rumah, menemukan larva yang terdapat di dalam tempat-tempat yang dapat menampung air, mengidentifikasi rumah-rumah yang tidak berpenghuni, dan mengajak pemilik rumah atau bangunan untuk berpartisipasi dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) secara teratur. Peran jumantik atau kader sangat penting untuk menggerakkan peran masyarakat dalam gerakan Pengendalian DBD. "Para jumantik bukan berarti harus membersihkan rumah-rumah orang, tetapi para kader ini bertugas sebagai motivator masyarakat dan penyuluh agar dapat meningkatkan
kesadaran
masyarakat
untuk
menjaga
kebersihan
lingkungan rumahnya, demam berdarah merupakan penyakit yang berbasis lingkungan. Semakin bersih kondisi lingkungan rumah, maka semakin kecil kasus DBD ini. Karenanya, para kader terlatih ini
memberikan ilmunya kepada masyarakat. Agar pengetahuan masyarakat bertambah, kesadaran akan kesehatan pun meningkat.
II. LATAR BELAKANG Data kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Bondowoso pada tahun 2017 terdapat 335
kasus. Dengan demikian,
upaya menyeluruh dan melibatkan berbagai pihak sangat dibutuhkan. Di Kabupaten Bondowoso sudah mulai tingkatkan sistem pengendalian kasus DBD yaitu menyatakan melalui pengembangan kemitraan dan jejaring kerja multidisiplin dan lintas sektor, kebijakan pemerintah di dalam pengendalian DBD yang berdasar pada partisipasi dan pemberdayaan masyarakat dapat direalisasikan, di antaranya melalui adanya para Jumantik. Saat ini ini di wilayah Kecamatan Jambesari Darus Sholah ada 2 desa yang terbentuk kader jumantik, Desa Jambeanom dan desa Grujugan Lor. Para kader jumantik tersebut merupakan masyarakat yang mau
mengabdikan
dirinya
menjadi
sukarelawan
guna
mencegah
perkembang biakan nyamuk Aedes Aegypti. Setiap bulan sekali para kader jumantik melaporkan hasail mpemeriksaan jentiknya dan menerima transport dari dana BOK. Selain 2 desa yang sudah terbentuk kader jumantik
pada
tahun
2018
ini
mengadakan
kegiatan
peninkatan
pengetahuan kader jumantik di 3 desa yaitu desa Jambesari, Desa Pengarang dan Desa Pucanganom.
III. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS a. Tujuan Umum Meningkatkan pengetahuan Kader Jumantik untuk GEBRAK MEJA gerakan 1 rumah 1 jumantik. b. Tujuan Khusus 1. Untuk mengetahui ABJ (Angka Bebas Jentik) ≥ 95% 2. Untuk
meningkatkan
pengetahuan
Kader
Jumantik
tentang
pemberantasan sarang nyamuk. 3. Untuk memahami tentang kasus DBD (Pengertian, tanda dan gejala,cara pencegahan dan cara penularan)
4. Untuk mengetahui cara Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN). 5. Untuk mengetahui angka bebas jentik. 6. Untuk mengetahui angka kejadian penderita DBD
IV.
KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN. No 1.
Kegiatan pokok Meningkatkan
1. Presentasi tentang
pengetahuan
GEBRAK MEJA
Kader Jumantik .
Rincian Kegiatan
Ket
2. Presentasi cara PSN
untuk GEBRAK
(Pemberantasan Sarang
MEJA gerakan 1
Nyamuk) dan tentang
rumah 1 jumantik.
penyakit DBD. 3. Mempraktekan cara Pemeriksaan Jentik. 4. Mempraktekkan cara penulisan dan pelaporan hasil pemeriksaan Jentik.
V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN No
Sebelum
Pelaksanan
pelaksanan Persiapan pelaksanan: - Materi .
- LCD Proyektor - PSN kit
Setelah pelaksanaan
- Presentasi tentang Melaporkan GEBRAK MEJA
hasil
pelaksanaan.
- Melakukan penyuluhan - Praktek Pemeriksaan Jentik - Praktek PSN
VI. PENGORGANISASIAN / PELAKSANA KEGIATAN a. Pengorganisasian Penanggung jawab kegiatan : Koordinator penanggulangan penyakit demam berdarah.
a. Peran Pihak-Pihak Terkait 1. Lintas program No
Pihak Terkait Lintas
Peran
Ket
Program 1.
Programer Promkes
Penyuluhan
2.
Programer Kesling
Pemamtauan kesehatan lingkungan
3.
Programer UKS
Pemantauan di lingkungan sekolah
4
Programer
Pemantauan di lingkungan
Poskestren
Pondok Pesantren. Membantu menunjukkan
5.
Petugas kesehatan wilayah yang rawan di desa.
populasi jentik.
2. Lintas Sektor
No
Pihak Terkait Lintas
Peran
Ket
Sektor 1.
Perangkat desa
Membantu memberikan ijin dan memfasilitasi kegiatan.
2.
Dinas kesehatan
Narasumber
VII. SASARAN Kader Jumantik.
VIII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN Peningkatkan
pengetahuan Kader Jumantik untuk GEBRAK
MEJA gerakan 1 rumah 1 jumantik.Dilaksanakan pada bulan Februari 2018.
IX. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN a. Pencatatan, Evaluasi Pelaksanaan kegiatan dan pelaporan -
Melihat kembali cara kader jumantik dalam pemeriksaan jentik.
-
Pencatatan dan pelaporan dari tingkat desa dan dari kader jumantik (jika ada)
-
Pencatatan direkap setiap bulan.
-
Hasil rekapitulasi diserahkan pada petugas wilayah kemudian disetorkan pada pemegang program.
b. Rencana Tindak Lanjut Hasil kegiatan mendapatkan hasil dilakukan berdasarkan masalah kesehatan yang muncul pada hasil rekapitulasi kejadian kasus dan disampaikan pada saat rapat mini loka karya.
X. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN NO
Kegiatan
1.
Pencatatan
Pelaporan
Evaluasi
Meningkat Menggunakan
Laporan hasil
Setelah kegiatan
kan
PJB
selesai meliputi :
form PJB
pengetah
input, proses, dan
uan Kader
output yang
Jumantik
tercatat pada
untuk
buku evaluasi.
GEBRAK MEJA gerakan 1 rumah 1 jumantik.
XI. SUMBER DANA Sumber dana Peningkatan pengetahuan kader jumantik dari dana BOK. Rincian dana: a. Nara sumber 1 0rg x 1 kl x Rp.40.000 = Rp. 40.000 b. BBM 1 kl x Rp. 22.750 = Rp. 22.750 c. Transport Kader 45 org x 1 kl x Rp. 40.000 = Rp. 1.800.000 d. Konsumsi makan 50 org x 1 kl x Rp. 27.000 = Rp. 1.350.000
e. Konsumsi kue 50 org x 1 kl x Rp. 15.000 = Rp. 750.000 f. Penggandaan 50 org x 5 lbr x Rp.200 = Rp. 50.000 g. Benner 3 meter x Rp. 25.000 = Rp. 75.000 Total Rp. 4.090.750
Bondowoso, Januari 2018 Mengetahui, Kepala Puskesmas
Penyusun
( drg. ERNA SETIJAWATI ) NIP. 19640213 199311 2 001
(Budiono)
PEMERINTAH KABUPATEN BONDOWOSO DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS JAMBESARI JL. KH Abdurrahman Wahid No.10 Kec. JambesariDarussolah
085258539740 Email: [email protected] BONDOWOSO Kode Pos: 68263
KERANGKA ACUAN KEGIATAN RAPAT KOORDINASI LINTAS SEKTOR DAN PEMBENTUKAN TIM POKJANAL PSN DBD TINGKAT KECAMATAN (GEBRAK MEJA GERAKANN 1 RUMAH 1 JUMANTIK) I. PENDAHULUAN Deman berdarah dengue (DBD) merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue yang ditularkan dari orang ke orang melalui gigitan nyamuk Aedes aegyti betina. Kasus Deman berdarah dengue (DBD) sering kali muncul di musim pancaroba, yaitu pergantian dari musim kemarau ke musim peghujan. Nyamuk penular dengue ini terdapat hampir di seluruh pelosok Indonesia, kecuali di tempat yang memiliki ketinggian 1000 meter di atas permukaan laut. Penyakit DBD banyak di jumpai terutama di daerah tropis dan sering
menimbulkan
pemberantasan berkembangnya
kejadian
sarang
nyamuk
penyakit
luar
biasa
sangat
demam
(KLB),
penting
berdarah.
maka untuk
dari
itu
mencegah
Faktor-faktor
yang
mempengaruhi kejadian demam berdarah dengue sangat kompleks, antara lain iklim dan pergantian musim, kepadatan penduduk, mobilitas penduduk dan transportasi.
II. LATAR BELAKANG Pada tahun 2017 penderita demam berdarah di kabupaten Bondowoso ada 335 penderita. Dan Kecamatan jambesari 15 penderita. Hal ini mendorong kami untuk mencari solusi dari penyakit Demam Berdarah ini supaya tidak bertambah di tahun tahun yang akan dating. Di wilayah kerja puskesmas Jambesari yang menjadi prioritas kegiatan yaitu dengan cara pemberantasan sarang nyamuk oleh warga
seperti kerja bakti membersihkan lingkungan dan menganjurkan kepada masyarakat untuk melakukan 3 M, yaitu mengurus, menutup, dan mengubur tempat tempat yang bias menampung air. Kegiatan tersebut diharapkan dapat memutus siklus daur hidup nyamuk aedes aegepyti sehingga tidak dapat menularkan penyakit demam berdarah. Pertemuan koordinasi lintas sektor tentang pemberantasan sarang nyamuk perlu dimaksimalkan di wilayah kecamatan Jambesari Darus Sholah,
dengan
adanya
kegiatan
koordinasi
lintas
sektor
dapat
membentuk Tim Pokjanal PSN DBD tingkat kecamatan dan dilanjutakan pada semua desa di wilayah kecamatan Jambesari Darus Sholah. Diharapkan dengan adanya kegiatan Koordinasi lintas sektor dan pembentukan tim pokjanal PSN DBD yang dilakukan lintas sektor terkait penyakit
demam
berdarah
dapat
dicegah
dan
diharapkan
dapat
menurunkan angka kejadian penyakit demam berdarah yang di wilayah Kecamatan Jambesari Darus Sholah.
III. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS a. Tujuan Umum Meningkatkan angka bebas jentik melalui konsep 1 rumah 1 jumantik di Kecamatan Jambesari darus Sholah. b. Tujuan Khusus 1. Meningkatkan koordinasi lintas sektor tentang gerakan 1 rumah 1 jumantik. 2. Mensosialisasikan tentang DBD dan PSN 3. Terbentuknya tim pokjanal PSN DDB tingkat kecamatan 4. ABJ (Angka Bebas Jentik) ≥ 95%
IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN No 1.
.
Kegiatan pokok Pertemuan
Rincian Kegiatan - Sosialisasi tentang
koordinasi lintas
gerakan 1 rumah 1
sektor dan
jumantik
pembentukan tim
- Pembentukan Tim
Pokjanal SN BDB
Pokjanal PSN DBD
tingkat kecamatann.
tingkat Kecamatan.
Ket
V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
No
Sebelum
Pelaksanan
Setelah pelaksanaan
- Sosialisasi gerakan
- Mendokumentasikan
pelaksanan Persiapan pelaksanan:
1 rumah 1 jumantik
- Koordinasi .
lintas sektor
hasil kegiatan
- Pembentukan tim
- Mengevaluasi
pokjanal PSN DBD
hasil
kegiatan.
tingkat Kecamatan. - Mencatat hasil kegiatan
VI. PENGORGANISASIAN / PELAKSANA KEGIATAN a. Pengorganisasian Penanggung jawab kegiatan : Koordinator penanggulangan penyakit demam berdarah. b. Peran Pihak-Pihak Terkait 1. Lintas program No
Pihak Terkait Lintas
Peran
Program 1.
Programer Promkes
Penyuluhan
2.
Programer Kesling
Pemamtauan kesehatan lingkungan
3.
Programer UKS
Pemantauan di lingkungan sekolah
4
Programer
Pemantauan di lingkungan
Poskestren
Pondok Pesantren. Membantu menunjukkan
5.
Petugas kesehatan wilayah yang rawan di desa.
populasi jentik.
Ket
2. LintasSektor No
Pihak Terkait Lintas
Peran
Ket
Sektor 1.
Kepala kecamatan
Membantu memfasilitasi kegiatan.
2.
Babinsa
Mendukung terbentuknya tim pokjanal PSN DBD
3.
Babinkamtibnas
Mendukung terbentuknya tim Pokjanal PSN DBD.
4.
Kepala desa
Menfasilitasi kegiatan gerakan 1 rumah 1 jumantik
VII. SASARAN Sasaran Pertemuan koordinasi lintas sektor dan pembentukan tim Pokjanal SN BDB tingkat kecamatan: 1. Kepala kecamatan 2. Kepala Puskesmas 3. Babinsa 4. Babinkamtibnas 5. Kepala Desa 6. Petugas kesehatan desa.
VIII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN Pertemuan koordinasi lintas sektor dan pembentukan tim Pokjanal PSN BDB tingkat kecamatann Bulan Februari 2018.
IX. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN 1. Pencatatan, Evaluasi Pelaksanaan kegiatan dan pelaporan Pencatatan hasil pembentukan tim Pokjanal PSN DBD. 2. Rencana Tindak Lanjut Hasil pembentukan
kegiatan tim
Pertemuan
Pokjanal
PSN
koordinasi BDB
lintas
tingkat
sektor
kecamatan
dan di
sosialisaikan ke tingakat desa dan akan dilakukan monitoring dan evaluasi.
3. Output Dengan terselenggaranya Pertemuan koordinasi lintas sektor dan pembentukan tim Pokjanal PSN BDB tingkat kecamatann diharapkan menurunkan angka kesakitan DBD di wilayah Kecamatan Jambesari Darus Sholah.
X. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN
NO 1.
Kegiatan
Pencatatan
Pelaporan
Evaluasi
Pertemuan
Pembentukan Laporan
Setelah kegiatan
koordinasi
Tim Pokjanal hasil PSN
selesai meliputi :
lintas sektor
PSN DBD
input, proses, dan
dan
output yang tercatat
pembentukan
pada buku evaluasi.
tim Pokjanal PSN BDB tingkat kecamatann
XI. SUMBER DANA Sumber dana Pertemuan koordinasi lintas sektor dan pembentukan tim Pokjanal PSN BDB tingkat kecamatan dari dana BOK. Rincian dana kegiatan: a. Nara sumber 1 0rg x 1 kl x Rp.40.000 = Rp. 40.000 b. BBM 1 kl x Rp. 22.750 = Rp. 22.750 c. Konsumsi makan 25 org x 1 kl x Rp. 27.000 = Rp.675.000 d. Konsumsi kue 25 org x 1 kl x Rp. 15.000 = Rp. 375.000 e. Benner 3 meter x Rp. 25.000 = Rp. 75.000 Total Rp. 1.190.750
Bondowoso, Januari 2018 Mengetahui, Kepala Puskesmas
Penyusun
( drg. ERNA SETIJAWATI ) NIP. 19640213 199311 2 001
(Budiono, S.kep.Ners)