Kel. 3 CBR Kepemimpinan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

CRITICAL BOOK REPORT KEPEMIMPINAN Mata Kuliah: Kepemimpinan Dosen Pengampu: Hilma Harmen, SE., M.BA.



Disusun oleh: Kelompok 3 1. 2. 3. 4. 5.



Andre Irawan Devi Adinda Putri Siregar Nur Aulia Febriyanti Lubis Nurul Khaira Batubara Ulima Nanda Muskarimah



(7213632119) (7213510062) (7213510064) (7211210009) (7213510047)



KELAS B FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STUDI MANAJEMEN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2021/2022



KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Kepemimpinan. Makalah ini disusun dalam rangka melengkapi tugas Critical Book Report (CBR) yang akan dikumpulkan pada pertemuan ke – 7. Makalah ini berisi tentang penjabaran kritikan dan pembahasan buku Kepemimpinan berjudul “Pemimpin dan Kepemimpinan” karya Dr. Aspizain Chaniago, S.Pd, M.Si yang akan kami bandingkan dengan buku kepemimpinan yang berjudul “Pemimpin dan Kepemimpinan: Apakah Kepemimpinan Abnormal Itu” karya Dr. Kartini Kartono yang akan dijelaskan secara rinci. Dalam prosesnya kami tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, oleh sebab itu kami mengucapkan terimakasih kepada Ibu Hilma Harmen, SE., M.BA. sebagai dosen mata kuliah Kepemimpinan, rekan-rekan kelas B Manajemen Universitas Negeri Medan, orang tua kami dan media belajar sebagai sarana referensi dalam penyusunan makalah ini. Makalah ini tidak luput dari kesalahan dan keterbatasan sehingga masih belum sempurna. Untuk itu kami akan meneriman kritik dan saran yang bersifat membangun dalam peningkatan penyusunan makalah berikutnya dimasa yang akan datang.



i



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR .................................................................................... i DAFTAR ISI ................................................................................................. ii BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1 BAB II BUKU UTAMA A. Identitas Buku .................................................................................... 2 B. Pembahasan ..................................................................................... 3 C. Kelebihan dan Kekurangan ............................................................... 15 BAB III BUKU PEMBANDING A. dentitas Buku ..................................................................................... 16 B. Pembahasan ..................................................................................... 17 C. Kelebihan dan Kekurangan ............................................................... 28 BAB IV PENUTUP ....................................................................................... 30 DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………….31



ii



BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Kepemimpinan adalah suatu proses yang dilakukan seseorang untuk mengarahkan, membimbing dan mempengaruhi perilaku serta cara kerja yang lain demi tercapainya tujuan. Selain itu, kepemimpinan merupakan kemampuan seseorang dalam posisi manajemen untuk membujuk atau memacu bawahannya agar mau bekerja dengan percaya diri. Sikap



kepemimpinan



sangat



dibutuhkan



dalam



bisnis,



salah



satunya



untuk



mengarahkan dan mengkoordinasikan semua orang yang terlibat dalam bisnis agar tercapainya tujuan bersama. Arahan bisnis yang sudah ditetapkan tentunya harus dijalankan dengan baik dan dalam prosesnya harus ada koordinasi dan komunikasi. Dan peran kepemimpinan sangat diperlukan dalam upaya mengatasi perubahan serta mempertahankan dan mengembangkan eksistensi organisasinya. Kepemimpinan dipercaya sebagai satu kekuatan kunci penggerak organisasi yang mampu membangun suatu budaya baru yang sesuai dengan perubahan. Tujuan Tujuan dari penulisan CBR ini adalah untuk memenuhi tugas dan tanggung jawab kami sebagai mahasiswa. Dengan melakukan CBR ini kami berharap agar pembaca dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan dalam peningkatan kajian dan teori terhadap materi pengantar akuntansi yang menjadi topik pokok pembahasan.



1



BAB II BUKU UTAMA A. Identitas Buku Judul Buku



: Pemimpin dan Kepemimpinan



Penulis



: Dr. Aspizain Chaniago, S.Pd, M.Si



Penerbit



: Lentera Ilmu Cendekia



ISBN



: 978-602-8969-98-7



Tahun Terbit



: 2017



2



B. Pembahasan Bab 1 Pengertian, Fungsi Teori Kepemimpinan A. Pengertian Pemimpin Menurut Hersey dan Blanchard, pemimpin adalah seseorang yang dapat mempengaruhi orang lain atau kelompok untuk melakukan unjuk kerja maksimum yang telah ditetapkan sesuai dengan tujuan organisasi. Dalam perspektif yang lebih sederhana, Morgan (1996:156) mengemukakan tiga macam peran pemimpin yang disebutnya dengan 3A, yaitu: 



Alighting, menyalakan semangat pekerja dengan tujuan individunya







Aligning, menggabungkan tujuan individu dengan tujuan organisasi sehingga setiap orang menuju kearah yang sama







Allowing, memberikan keleluasaan kepada pekerja untuk menantang dan mengubah cara mereka bekerja. Seorang pemimpin adalah seseorang yang karena kecakapan-kecakapan



pribadinya dengan atau tanpa pengangkatan resmi dapat mempengaruhi kelompok yang dipimpinnya untuk mengerahkan usaha bersama ke arah pencapaian sasaransasaran tertentu. Sedangkan yang dipimpin itu adalah seorang atau sekelompok orang yang merupakan anggota dari suatu perkumpulan atau pengikut yang setiap saat siap melaksanakan perintah atau tugas yang telah disepakati bersama guna mencapai tujuan.



B. Fungsi Pemimpin Fungsi pokok pemimpin dalam manajemen organisasi dibagi dalam 4 kategori, yaitu: 1. Planning (perencanaan) 2. Organizing (pengorganisasian) 3. Actuating/ leading (kepemimpinan) 4. Controlling (pengawasan/ pengendalian)



Fungsi perencanaan bagi pemimpin dalam manajemen merupakan aktivitas yang berusaha memikirkan apa saja yang akan dikerjakannya, berapa ukuran dan jumlahnya, siapa saja yang melaksanakan dan mengendalikannya agar tujuan organisasi dapat dicapai. Perencanaan sering diartikan sebagai suatu penetapan



3



tujuan-tujuan dan prioritas-prioritas serta serangkaian kegiatan untuk mencapainya (Bryant & White, 1987:307). Fungsi kepemimpinan bagi pemimpin adalah implementasi aransemen yang sudah disusun pemimpin melalui dukungan orang lain. Hal ini menyiratkan bahwa kepemimpinan berlangsung dalam interaksi antara pemimpin dan pengikutnya dalam situasi tertentu. Fungsi pengorganisasian bagi pemimpin sebagai suatu proses pembagian kerja melihat bahwa ada unsur-unsur yang saling berhubungan, yakni sekelompok orang atau individu, ada kerjasama da nada tujuan tertentu yang telah ditetapkan. Interaksi akan terjadi antara individu dengan kelompok dan kelompok dengan kelompok. Fungsi pengendalian/ pengawasan bagi pemimpin adalah kemampuan pemimpin dalam melakukan fungsi-fungsi pengendalian yaitu mendefinisikan pengendalian sebagai suatu proses untuk menjamin bahwa tujuan-tujuan organisasi dan manajemen dapat tercapai. Hal ini berarti berkenaan dengan cara-cara membuat kegiatan-kegiatan sesuai yang direncanakan. Bab 2 Bagaimana Organisasi Sebagai Pemimpin A. Tipe-tipe Organisatoris Berikut ini beberapa tipe organisator yang dapat membedakan pemahaman terhadap kejelasan ciri dan gambaran tentang seorang pemimpin, diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Tipe otokratis Seorang pemimpin yang otokratis ialah pemimpin yang memilikikriteria atau ciri sebagai berikut: 



Menganggap organisasi sebagai milik pribadi







Mengidentifikasi tujuan pribadi dengan tujuan organisasi







Menganggap bawahan sebagai alat semata-mata







Tidak mau menerima kritik, saran dan pendapat







Terlalu tergantung kepada kekuasaan formalnya







Dalam tindakan penggerakannya sering mempergunakan pendekatan yang mengandung undur paksaan dan bersifat menghukum



2. Tipe militeristis 4



Perlu diperhatikan terlebih dahulu bahwa yang dimaksud dari seorang pemimpin tipe militerisme berbeda dengan seorang pemimpin organisasi militer. Seorang pemimpin yang bertipe miteristis ialah seorang pemimpin yang memiliki sifat sebagai berikut: 



Dalam



menggerakkan



bahwan



system



perintah



yang



lebih



sering



dipergunakan 



Dalam menggerakkan bawahan senang bergantung kepada pangkat dan jabatan







Senang pada formalitas yang berlebihan







Menuntut disiplin yang tinggi dan kaku dari bawahan







Sukar menerima kritik dari bawahannya







Menggemari upacara-upacara untuk berbagai keadaan



3. Tipe karismatik Karena kurangnya pengetahuan tentang musabab seseorang menjadi pemimpin yang karismatik maka sering hanya dikatakan bahwa pemimpin yang demikian diberkahi dengan kekuatan ghaib. Kekayaan, umur, kesehatan, profil tidak dapat dipergunakan sebagai kriteria untuk karisma.



4. Tipe Paternalistis Seorang pemimpin yang tergolong sebagai pemimpin yang paternalistis ialah seorang yang memiliki ciri sebagai berikut: 



Menganggap bawahannya sebagai manusia yang tidak dewasa







Bersikap terlalu melindungi (overly protective)







Jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengambil keputusan







Jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengambil keputusan







Jarang



memberikan



kesempatan



kepada



mengembangkan daya kreasi dan fantasinya 



Sering bersikap maha tau



5. Tipe demokratis



5



bahwasannya



untuk



Pengetahuan tentang kepemimpinan telah membuktikan bahwa tipe pemimpin yang demokratis yang paling tepat untuk organisasi modern. Hal ini terjadi tipe kepemimpinan ini memiliki karakteristik sebagai berikut: 



Dalam proses penggerakan bawahan selalu bertitik tolak dari pendapat bahwa manusia itu adalah makhluk yang termulia di dunia







Selalu berusaha mensinkronisasikan kepentingan dan tujuan organisasi dengan kepentingan dan tujuan pribadi daripada bawahannya







Senang menerima saran, pendapat dan bahkan kritik dari bawahannya







Selalu berusaha mengutamakan kerjasama dam teamwork dalam usaha mencapai tujuan







Iklhlas memberikan kebebasan yang seluas-luasnya kepada bawahannya untuk berbuat kesalahan yang kemudian diperbaiki agar bawahannya itu tidak lagi berbuat kesalahan yang sama tetapi lebih berani untuk berbuat kesalahan yang lain







Selalu berusaha untuk menjadikan bawahannya lebih sukses daripadanya







Berusaha mengembangkan kapasitas diri pribadinya sebagai pemimpin



B. Model-model Organisator Beberapa model yang menganut pendekatan organisator dalam memberikan penjelasan terhadap pemahaman rinci atas model pemimpin dan kepemimpinan, diantara adalah sebagai berikut: 1. Model kepemimpinan kontinum (otokratis-demokratis) Tannebaun dan Schmidt dalam Hersey dan Blanchard (1994) berpendapat bahwa pemimpin mempengaruhi pengikutnya melalui beberapa cara, yaitu dari cara yang menonjolkan sisi ekstrim lainnya yang disebut dengan perilaku demokratis. Perilaku otokratis, pada umumnya dinilai bersifat negative dimana sumber kuasa atau wewenang berasal dari adanya pengaruh pimpinan. Sedangkan perilaku demokratis, perilaku kepemimpinan ini memperoleh sumber kuasa atau wewenang yang berasal dari bawahan. Hal ini terjadi jika bawahan dimotivasi dengan tepat dan pimpinan dalam melaksanakan kepemimpinanya berusaha mengutamakan kerjasama dan team work untuk mencapai tujuan, dimana si pemimpin senang menerima saran, pendapat dan bahkan kritik dari bawahannya.



6



2. Model kepemimpinan ohio Dalam penelitiannya, Universitas Ohio melahirkan teori dua faktor tentang gaya kepemimpinan yaitu struktur inisiasi dan konsiderasi (Hersey dan Blanchard, 1992).



Struktur



inisiasi



mengacu



kepada



perilaku



pemimpin



dalam



menggambarkan hubungan antara dirinya dengan anggota kelompok kerja dalam upaya membentuk pola organisasi, saluran komunikasi dam metode atau prosedur yang ditetapkan dengan baik. 3. Model kepemimpinan likert (Likert’s Management System) Likert dalam Stoner (1978) menyatakan bahwa dalam model kepemimpinan dapat dikelompokkan dalam 4 sistem, yaitu system otoriter, otoriter yang bijaksana, konsultatif da parsipatif.



4. Model kepemimpinan managerial grid Model kepemimpinan managerial grid yang disampaikan oleh Blake dan Mouton dalam Robbins (1996) memperkenalkan model kepemimpinan yang ditinjau dari perhatiannya terhadap tugas dan perhatian pada orang



5. Model kepemimpinan kontingensi Model kepemimpinan kontingensi dikembangkan oleh Fraider. Fraider dalam Gibson, Ivancenich dan Donelly (1995) berpendapat bahwa gaya kepemimpinan yang paling sesuai bagi sebuah organisasi bergantung pada situasi dimana pemimpin bekerja. Menurut model kepemimpinan in, terdapat tiga varibel utama yang cenderung menentukan apakah situasi menguntungkan bagi pemimpin atau tidak. Ketiga variable utama tersebut adalah hubungan pribadi pemimpin dengan para anggota kelompok (hubungan pemimpin-anggota), kadar struktur tugas yang ditugaskan kepada kelompok untuk dilaksanakan (struktur tugas), dan kekuasaan dan kewenangan posisi yang dimiliki (kuasa posisi).



Bab 3 Pemimpin Formal dan Informal A. Pemimpin Informal Pemimpin informal adalah seorang individu baik pria maupun wanita yang walaupun tidak mendapatkan pengangkatan secara remi atau formil yuridis sebagai 7



pemimpin, memiliki sejumlah kualitas obyektif maupun subjektif yang memungkinnya tampil mencapai kedudukan diluar struktur organisasi resmi namun sebagai orang yang dapat mempengaruhi kelakuan dan tindakan sesuatu kelompok masyarakat baik dalam arti positif maupun dalam arti negative. Pemimpin informal dalam peranan sosial yang berwujud pertisipas sosial yang memunculkan tindakan-tindakan



yang ditujukan kepada arah sasaran yang



dipengaruhi oleh status yang dimiliki orang yang bersangkutan di dalam masyarakat antara lain: 1. Keturunan 2. Kekayaan dalam arti yang seluas-luasnya 3. Unjuk kerja di masyarakat 4. Pendidikan 5. Ciri-ciri biologis



B. Pemimpin Formal Seseorang baik pria maupun wanita yang oleh karena organisasi atau perusahaan



membutuhkan



sehingga



ditunjuk



berdasarkan



surat



keputusan



pengangkatan dari organisasi tersebut yang ditetapkan sejak semula. Seorang pemimpin formal harus sadar bahwa akan menghadapi berbagai permasalahan yang akhirnya akan terjadi perubahan-perubahan internal maupun perubahan eksternal yang akan dihadapinya. Lima bidang perubahan-perubahan formal yang juga sering terjadi bagi pemimpin informal, yaitu: 1) Perubahan dalam pengetahuan, informasi dan teknik-teknik 2) Perubahan dalam scope kepemimpinan 3) Perubahan dalam lingkungan 4) Perubahan dalam issue-issue dan permasalahan yang dihadapi 5) Perubahan dalam tingkat perubahan



Bab 4 Klasifikasi & Proses Berpikir Pemimpin A. Klasifikasi Pemimpin Klasifikasi pemimpin menurut hirarki kedudukan terdiri atas: 1. Pemimpin tingkat utama/ teras, depan, tinggi 2. Pemimpin tingkat menengah/ madya 3. Pemimpin tingkat bawah/ staf 8



Klasifikasi pemimpin menurut bidang garapannya terdiri atas: 1. Pemimpin bidang ekonomi 2. Pemimpin bidang agama 3. Pemimpin politik 4. Pemimpin bidang pendidikan 5. Pemimpin bidang adat



Klasifikasi pemimpin ditinjau dari scopenya terdiri atas: 1. Pemimpin local 2. Pemimpin regional 3. Pemimpin nasional 4. Pemimpin internasional



Klasifikasi pemimpin sesuai perubahan sosial terdiri atas: 1. Pemimpin tradisional 2. Pemimpin modern



Klasifikasi pemimpin menurut kepemimpinannya/ kondisi kebutuhan terdiri atas: 1. Pemimpin primer 2. Pemimpin sekunder 3. Pemimpin tertier



Klasifikasi pemimpin dalam bidang pertumbuhan ekonomi dapat dibagi: 1. Pemimpin tipe manager 2. Pemimpin tipe entrepreneur



B. Proses Berpikir Normal Bagi seorang pemimpin dalam berpikir normal harus mampu menempatkan kepatutan dan menahan emosional dalam kerangka berpikir cerminan diri. Secara naluri kita sering menentang hal-hal yang berlebihan dan tidak wajar namun tanpa disadari kita cenderung terbawa arus emosi hingga menjauhi proses berpikir normal. Pemimpin yang mampu dalam berpikir normal dapat juga diidentikkan dengan pemimpin ideal dan pemimpin ideal cenderung akan mampu dengan 9



maksimal berada diantara orang-orang yang dipimpinnya dan mampu mencapai sasaran yang diharapkan kelompoknya. Lima langkah menuju proses berpikir normal: 1. Kenalilah dan isolasilah masalah yang bersangkutan 2. Buktikan fakta-fakta yang dikenal dan kemudian lakukan evaluasi tentangnya 3. Rumuskanlah kesimpulan-kesimpulan yang mungkin dapat diubah, dimodifikasi atau divariasi 4. Rumuskanlah kesimpulan akhir dan untuk metode ilmiah 5. Telitilah hasil guna mengetahui apakah perlu dilakukan revisi



Bab 5 Definisi & Faktor-Faktor Kepemimpinan A. Pengertian Kepemimpinan Pada pengertian pemimpin sebelumnya disebutkan bahwa pemimpin adalah seseorang yang dapat mempengaruhi orang lain atau kelompok untuk melakukan unjuk kerja maksimum yang telah ditetapkan sesuai dengan tujuan organisasi. Lalu apa pengertian kepemimpinan, kepemimpinan merupakan suatu proses dengan berbagai cara mempengaruhi orang atau sekelompok orang untuk mencapai suatu tujuan bersama. Berikut ini definisi kepemimpinan yang dijadikan acuan dalam ranah perkembangannya: 



Kepemimpinan



merupakan



kekuatan



moral



yang



berdaya



cipta



dan



mengarahkan 



Kepemimpinan merupakan seni menggerakkan orang lain agar mau berjuang demi mencapai peluang bersama







Kepemimpinan



adalah



proses



mempengaruhi



sekelompok



orang



yang



terorganisasi dami pencapaian sasaran mereka 



Kepemimpinan berarti mengidentifikasi area ketidak pastian dan kebingungan yang produktif dan membawa organisasi ke area tersebut untuk meraih keuntungan kompetitif atau manfaat lain







Kepemimpinan berarti mengarahkan dan menyelaraskan tugas para anggota kelompok







Kepemimpinan merupakan proses dimana seorang pelaku menggerakkan bawahannya untuk berperilaku sesuai yang diharapkan



B. Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Kepemimpinan 10







Faktor orang (The Person Factor) Untuk mencapai seorang manager menjadi efektif , faktor-faktor yang mempengaruhi antara lain setiap orang terdapat sifat-sifat pribadi yang membawa mereka menjadi sukses dan sifat-sifat pribadi yang menghalangi mereka untuk sukses.







Faktor posisi Faktor posisi menjadi sangat penting mengingat bahwa posisi pada suatu struktur akan menentukan seberapa besar seseorang mampu memberikan sumbangsih dan peran kepemimpinan pada skala struktur tersebut.







Faktor tempat dan situasi Faktor



tempat



dan



situasi



adalah



ketepatan



pemimpin



dan



pola



kepemimpinannya pada tempat dan waktu yang tepat.



Bab 6 Dasar Pertimbangan Kepemimpinan A. Teori kepemimpinan 1. Teori terkemuka dan Teori Situasional Berusaha menerangkan kepemimpinan sebagai efek dari kekuatan tunggal. Efek interaktif antara faktor individu dengan faktor situasi tampaknya kurang mendapat perhatian.



2. Teori Interaksi Harapan Teori ini mengembangkan tentang peran kepemimpinan dengan menggunakan tiga variable dasar, yaitu itndakan, interaksi dan sentiment.



3. Teori Harapan-Reinforcement Interaksi antar anggota dalam pelaksanaan tugas akan lebih menguatkan harapan untuk tetap berinteraksi. Jadi, peran individu ditentukan oleh harapan bersama yang dikaitkan dengan penampilan dan interaksi yang dilakukan



4. Teori Kepemimpinan yang Motivasional Teori ini untuk meningkatkan asosiasi antara cara-cara tertentu yang bernilai positif dalam mencapai tujuan dengan tingkah laku yang diharapkan dan 11



meningkatkan penghargaan bawahan akan pekerjaan yang mengarah pada tujuan.



5. Teori Kepemimpinan yang Efektif Efektivitas pola tingkah laku pemimpin tergantung dari hasil yang ditentukan oleh situasi tertentu.



6. Teori Humanistik Terdapat 3 pokok variable: 1) Kepemimpinan yang sesuai dan memperhatikan hati nurani anggota dengan segenap harapan, kebutuhan dan kemampuannya 2) Organisasi yang disusun dengan baik agar tetap relevan dengan kepentingan anggota disamping kepentingan organisasi secara keseluruhan 3) Interaksi yang akrab dan harmonis antara pimpinan dengan anggota untuk manggalang persatuan dan kesatuan serta hidup damai bersama-sama.



7. Teori Perilaku Kepemimpinan Teori ini menekankan pada apa yang membedakan pemimpin dari yang bukan pemimpin. Teori ini sekaligus menjawab pendapat, pemimpin itu ada bukan hanya untuk menjadi pemimpin tetapi juga dapat muncul sebagai hasil dari suatu proses belajar.



B. Pertimbangan Kepemimpinan Kepemimpinan bukan suatu tempat, melainkan sebuah proses. Hingga saat ini belum ada seorang pun yang pernah menemukan adanya gen pemimpin. Hanya segelintir orang terlahir sebagai pemimpinan, kebanyakan terbentuk menjadi pemimpin, sebagian besar terbentuk sebagai pemimpin.



Bab 7 Gaya Kepemimpinan Gaya kepemimpinan (leadership style), yakni pemimpin yang menjalankan fungsi kepemimpinannya dengan segenap filsafat, keterampilan dan sikapnya. Gaya tersebut bisa berbeda-beda atas dasar motivasi, kuasa ataupun orientasi terhadap tugas atau orang tertentu.



12



Diantara beberapa gaya kepemimpinan, terdapat pemimpin yang positif dan negative. Apabila pendekatan dalam pemberian motivasi ditekankan pada imbalan atau reward (baik ekonomis maupun non ekonomis), berarti telah digunakan gaya kepemimpinan yang positif. Sebaliknya, jika pendekatan menekankan pada hukuman atau punishment, berarti dia menerapkan gaya kepemimpinan negatif.



Bab 8 Kepemimpinan yang Efektif A. Sifat Kepemimpinan 1. Seorang pemimpin harus mempunyai suatu misi yang penting 2. Seorang pemimpin adalah seorang pemikir besar 3. Seorang pemimpin harus mempunyai etika tinggi 4. Seorang pemimpin harus menguasai perubahan 5. Seorang pemimpin harus bersifat peka 6. Seorang pemimpin harus berani mengambil resiko 7. Seorang pemimpin adalah seorang pengambil keputusan 8. Seorang pemimpin harus menggunakan kekuasaaan secara bijaksana 9. Seorang pemimpin harus berkomunikasi secara efektif 10. Seorang pemimpin adalah pembangun sebuah tim 11. Seorang pemimpin harus bersifat pemberani 12. Seorang pemimpin harus mempunyai komitmen



B. Kepemimpinan Efektif Goleman



mengidentifikasi



unsur-unsur



kecerdasan



emosional



sangat



mempengaruhi kepemimpinan efektif, sebagai berikut: 1. Kesadaran diri Kemampuan



untuk



membaca



perasaan



sendiri



dan



bagaimana



anda



mempengaruhi orang lain, memiliki kesadaran kuat mengenai siapa diri anda, perasaan anda, kekuatan, kelemahan, kebutuhan dan dorongan di dalam diri anda



2. Pengelolaan diri Kemampuan untuk mengelola dorongan berpotensi negative dalam diri anda yang menggerakkan perasaan anda, mengenali dan menafsirkan landasan



13



emosional dari pikiran dan perilaku anda dan memilih tindakan untuk mengendalikan atau menyalurkan kekuatan anda secara positif.



3. Kesadaran bermasyarakat Meliputi kemampuan yaitu empati dan insting untuk mengatur, memiliki tenggang rasa terhadap perasaan orang lain, mengetahui dampak dari kata-kata dan tindakan anda terhadap orang lain.



4. Pengelolaan hubungan Kemampuan untuk berkomunikasi secara jelas dan meyakinkan. Bukan sekedar bersikap ramah, tetapi ramah dengan tujuan tertentu, menggerakkan orang kea rah yang diinginkan. Hal ini dapat terjadi dalam menyepakati rencana suatu proyek atau membangun semangat untuk sebuah produk baru.



Bab 9 Tugas Kepemimpinan Menurut Blake dan Mouton ini, kepemimpinan dapat dikelompokkan menjadi empat kecenderungan yang ekstrim dan satu kecenderungan yang terletak di tengah-tengah keempatnya, adalah: 1. Improverished leadership (Kepemimpinan yang Tandus) Dalam kepemimpinan ini si pemimpin selalu menghindar dari segala bentuk tanggung jawab dan perhatian terhadap bawahannya.



2. Team leadership (Kepemimpinan Tim) Pimpinan menaruh perhatian besar terhadap hasil maupun hubungan kerja, sehingga mendorong bawahan untuk berfikir dan bekerja serat terciptanya hubungan yang serasi antara pimpinan dan bawahan.



3. Country Club Leadership (Kepemimpinan Perkumpulan) Pimpinan lebih mementingkan hubungan kerja atau kepentingan bawahan, sehingga hasil/ tugas kurang diperhatikan



4. Task Leadership ( Kepemimpinan Tugas) Kepemimpinan ini bersifat otoriter karena sangat mementingkan tugas/ hasil dan bawahan dianggap tidak penting karena sewaktu-waktu dapat diganti. 14



5. Middle of The Road (Kepemimpinan Jalan Tengah) Dimana



si



pemimpin



cukup



memperhatikan



dan



mempertahankan



serta



menyeimbangkan antara moral bawahan dengan keharusan penyelesaian pekerjaan pada tingkat yang memuaskan, dimana hubungan antara pimpinan dan bawahan bersifat kebapakan.



Bab 10 Studi Kasus Penjualan Toyota sepanjang tahun 2008 membukukan hasil yang sangat luar biasa. Total penjualan Toyota tahun 2008 ini telah berhasil membukukan angka penjualan sebesar 212.150 unit, yang merupakan rekor penjualan tahunan tertinggi Toyota selama ini. Tak boleh dipandang sebelah mata, Toyota Yaris kendaraan yang identic dengan anak muda ini setiap tahunnya terus mengalami peningkatan penjualan yang semakin mendapatkan tempat di hati konsumen di Indonesia.



C. Kelebihan dan Kekurangan Kelebihan: 1.



Menggunakan bahasa-bahasa yang mudah dimengerti



2. Isi dari bab mudah dipahami, karena setiap materi per babnya dipaparkan dengan sejelas-jelasnya 3. Pada setiap studi kasus, diberikan pertanyaan agar mengetahui sampai sejauh mana pemahaman pembaca mengenai isi dari buku tersebut



Kekurangan: 1. Tidak menggunakan indeks dalam buku 2. Tidak adanya rangkuman tiap bab 3. Tidak adanya pertanyaan disetiap bab yang untuk mengetahui sampai mana pembaca memahami setiap materi



15



BAB III BUKU PEMBANDING A. Identitas Buku Judul Buku



: Pemimpin dan Kepemimpinan: Apakah Kepemimpinan Abnormal Itu?



Penulis



: Dr. Kartini Kartono



Penerbit



: PT RajaGrafindo Persada



ISBN



: 979-421-053-2



Tahun Terbit



: 2017



16



B. Pembahasan Bab 1 Tata Tertib dan Keteraturan Pemimpin Formal dan Informal A. Teori dan Teknik Kepemimpinan Teori kepemimpinan 1. Suatu penggenaralisasian dari suatu seri fakta mengenai sifat dasar pemimpin dan konsep kepemimpinan 2. Menekankan latar belakang historis dan sebab akibat tilbulnya kepemimpinan 3. Sifat-sifat yang diperlukan seorang pemimpin, tugas-tugas dan fungsinya.



Teknik kepemimpinan 1. Kemampuan dan keterampilan teknis pemimpin dalam menerapkan teori kepemimpinan 2. Melingkupi konsep-konsep pemikirannya serta peralatan yang digunakan



B. Orde, Organisasi dan Administrasi Administrasi mengendalikan,



secara



harfiah



memerintah.



artinya



Sedangkan



mengelola, organisasi



mengurus, adalah



memelihara,



setiap



bentuk



persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama, dan terikat secara formal dalam satu ikatan hirarki dimana selalu terdapat hubungan antara seorang atau sekelompok orang yang disebut pemimpin dan seorang yang disebut bawahan.



C. Pemimpin formal dan Informal Pemimpin formal ialah seorang yang memimpin sebuah organisasi atau lembaga resmi yang berdasarkan keputusan dan pengangkatan resmi. Sedangkan, pwmimpin informal



adalah orang yang tidak mendapatkan pengangkatan formal sebagai



pemimpin, namun hanya karena memiliki sejumlah kualitas unggul.



D. Pemimpin dan Organisasi Kepemimpinan sebagai gerak/ dinamisator dan coordinator dari sumber manusia. Manajemen dalam organisasi terdiri dari tujuan atau sasaran suatu organisasi untuk mencapai sasaran tersebut.



Bab 2 Arti Kerja Bagi Manusia dan Kaitannya Dengan Kepemimpinan 17



A. Nilai Bekerja atau Karya Bagi Manusia Bekerja meruapakan aktivitas sosial bagi manusia yang membutuhkan motivasi kerja yakni motivasi untuk mendapatkan nilai-nilai ekonomis. Selain itu, juga bisa berwujud nilai-nilai sosial yang berupa penghargaan, respek, kekaguman kawankawan, status sosial, prestise dan martabat diri.



B. Masyarakat Modern dan Masalah Kerja Situasi bekerja dalam masyarakat modern yang serba kompleks selalu membutuhkan kerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Dalam situasi yang demikian maka selalu dibutuhkan pemimpin dan kepemimpinan demi terwujud efisiensi kerja. Bab 3 Konsep dan Teori Mengenai Pemimpin dan Kepemimpinan A. Teori Kepemimpinan Teori kepemimpinan adalah penggeneralisasian satu seri perilaku pemimpin dan konsep-konsep kepemimpiannya.



B. Pengertian Pemimpin 1. pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki kecakapan dan kelebihan khususnya



kecakapan



kelebihan



disatu



bidang,



sihingga



dia



mampu



mempengaruhi orang-orang lain untuk bersama-sama melakukan aktivitas tertentu demi pencapaian tujuan. 2. Menutur Henry Pratt Fairchild, pemimpin ialah seorang yang memimpin dengan jalan memprakarsai tingkah laku sosial dengan mengatur, mengarahkan, mengorganisir atau mengontrol usaha atau upaya orang lain atau prestige, kekuasaan dan posisi.



C. Sifat-sifat Pemimpin Sepuluh sifat pemimpin oleh Ordway Tead: 1. Energy jasmaniah dan mental (physical and nervous energy) 2. Kesadaran akan tujuan dan arah (a sense of purpose and direction) 3. Antusiasme (enthusiasm) 4. Keramahan dan kecintaan (friendliness and affection) 5. Integritas (integrity) 18



6. Penguasaan teknis (technical mastery) 7. Ketegasan dalam mengambil keputusan (decisiveness) 8. Kecerdasan (intelligence) 9. Keterampilan mengajar (teaching skill) 10. Kepercayaan (faith)



Bab 4 Kepemimpinan Metode dan Tipe Kepemimpinan A. Kepemimpinan dan Metode Kepemimpinan Kepemimpinan tidak lagi di dasarkan pada bakat dan pengalaman saja, tetapi pada penyiapan secara berencana, melatih calon-calon pemimpin. Dibawah ini metode kepemimpinan: 1. Memberi perintah 2. Memberikan celaan dan pujian 3. Memupuk tingkah laku pribadi pemimpin yang benar 4. Peka terhadap saran-saran 5. Memperkuat rasa kesatuan kelompok 6. Menciptakan disiplin dan kelompok 7. Meredam kabar angin dan isu-isu yang tidak benar



B. Kepemimpinan Tidak Efisien Ciri nrgatif yang tidak patut dimiliki oleh seorang pemimpin dalam kelompok individu yang sehat adalah inteligensi rendah, sifat penakut dan pengecut, sikap yang egoistis atau individualistis, atribut infantile (kekanak-kanakan), tidak bertanggung jawab, dan lain-lain.



C. Teori Tentang Kepemimpinan 1. Otokratis dan pemimpin otokratis, kepemimpinan didasarkan atas perintahperintah, paksaan dan tindakan yang arbitrer. 2. Teori psikologis, fungsi pemimpin adalah memunculkan dan mengembangkan system motivasi terbaik guna merangsang kesediaan bekerja dari para pengikut. 3. Teori



sosiologis



Kepemimpinan



dianggap



sebagai



usaha-usaha



untuk



melancarkan untuk antar relasi dalam organisasi dan sebagai usaha untuk menyelesaikan setiap konflik organisatoris antara para pengikutnya.



19



4. Teori suportif Pemngikut harus berusaha sekuat mungkin dan bekerja dengan penuh gairah sedangkan pemimpin akan membimbing dengan sebaik-baiknya melalui policy tertentu. Untuk itu pemimpin perlu menciptakan suatu lingkungan kerja



yang



menyenangkan



dan



bisa



membantu



pengikutnya



dengan



mengembangkan bakat dan keterampilan. 5. Teori Laissez Faire Pemimpin Laissez Faire bukanlah seorang pemimpin yang dalam pengertian sebenarnya. Atau juga dapat dikatakan pemimpin yang acuh tak acuh. Sehingga kelompok tersebut praktis menjadi tidak terkontrol. 6. Teori kelakuan pribadi Kepemimpin dilihat berdasarkan kualitas-kualitas pribadi atau pola kelakuan para pemimpinnya. Pemimpin diharapkan harus mampu bersifat fleksibel dan bijaksana. 7. Teori sifat orang-orang besar (traits of great men) Ciri-ciri unggul sebagai predisposisi yang diharapkan akan seorang pemimpin yaitu memiliki inteligensi tinggi, banyak inisiatif, energik, punya kedewasaan emosional, keterampilan berkomunikatif, memiliki kepercayaan diri, peka, kreatif, partisipasi sosial. 8. Teori situasi Kepemimpinan adalah produk dari satu situasi atau keadaan. Pada teori ini dinamik interaksi antara pemimpin dengan rakyat melalui interaksi, untuk dapat memenuhi keinginan rakyat secara mendasar. 9. Teori humanistik atau populastik fungsi kepemimpinan ialah merealisir kebebasan manusia dan memenuhi segenap kebutuhan insane yang dicapai melalui interaksi dengan rakyat. Karena focus dari teori ini adalah rakyat dengan segenap harapan dan kebutuhannya yang harus diperhatikan.



D. Tipe Kepemimpinan 1. Tipe karismatis Tipe pemimpin karismatis memilki kekuatan energi serta daya tarik yang luar biasa untuk mempengaruhi orang lain sehingga ia banyak memiliki pengikut yang sangat besar jumlahnya dan dapat dipercaya. Tokohtokoh semacam ini ialah: Jengis Khan, Hitler, Ghandi, John. F. Kennedy, Sukarno, Margarete Tatcher, Gandhi, Gorbachev, dan lain-lain. 2. Tipe paternalistis Tipe kepemimpinan seperti ini adalah tipe “kebapakan”, yang memiliki sifat antara lain: 



Menganggap bawahannya sebagai manusia yang belum dewasa.







Bersikap terlalu meindungi (overly protective).



20







Jarang memmberikan kesempatan kepada bawahan untuk mengambil keputusan sendiri.







Selalu bersikap maha tahu dan maha benar.



3. Tipe militeristis Adapun sifat-sifat pemimpin yang militeristis adalah: 



Menggunakan sistem perintah atau komando terhadap bawahannya yang otoriter,







Menghendaki kepatuhan mutlak dari bawahan.







Sangat senang akan formalitas.







Menuntut adanya kedisplinan keras.







Tidak menghendaki saran, usul kritikan dari bawahannya.







Komunikasi hanya berlangsung searah saja.



4. Tipe otokratis (outhoritative, dominator) Kepemimpinan otokratis mendasarkan diri pada kekuasaan dan paksaan yang mutlak harus dipatuhi. Pemimpin selalu berdiri jauh dari anggota atau eksklusivisme. Pemimpin otokratis senantiasa ingin berkuasa absolute, tunggal dan merajai keadaan. 5. Tipe laissez faire Peada tipe ini, pemimpin praktis tidak memimpin dan membiarkan kelompoknya serta setiap orang berbuat semau sendiri. Pemimpin tidak berpartisipasi sedikti pun dalam kegiatan kelompoknya 6. Tipe populistis Kepemimpinan populistis berpegang teguh pada nilai-nilai masyarakat



yang



tradisional.



Kepemimpinan



jenis



ini



mengutamakan



nasionalisme. 7. Tipe administratif



atau eksekutif



Kepemimpinan tipe administratif



ialah



kepemimpinan yang mampu menyelenggarakan tugas-tugas administrasi secara efektif. Dengan demikian segala sesuatunya dapat dibangun dalam sistem administratsidan birokrasi yang efisien. 8. Tipe demokratis Kepemimpinan demokratis menghargai potensi setiap individu dan mendengarkan nasihat atau sugesti dari bawahan. Kepemimpinan demokratis juga sering disebut sebagai kepemimpinan group developer Bab 5 Asas dan Fungsi Kepemimpinan Tugas-tugas Kepemimpinan A. Asas dan Fungsi Kepemimpinan. Fungsi kepemimpinan adalah memandu, menuntun, membimbing, membangun, memberi atau membangunkan, motivasi-motivasi kerja, mengemudikan organisasi, dan menjalin jaringan komunikasi. Sedangkan asas-asas kepemimpinan adalah: 21







Kemanusian,



mengutamakan



sifat-sifat



kemanusiaan



dengan



cara



mengembangkan potensi dan kemampuan setiap individu. 



Efisien, efisiensi teknis maupun sosial yang berkaitan dengan sumber, materi dan jumlah manusia.







Kesejahteraan dan kebahagiaan yang lebih merata, menuju pada taraf kehidupan yang lebih tinggi.



B. Teori dan Teknik Kepemimpinan Teori kepemimpinan memilki beberapa aspek diantaranya, adalah: 



Latar belakang historis pemimpin dan kepemimpinan.







Sebab munculnya pemimpin







Tipe dan gaya pemimpin







Syarat-syarat kepemimpinan.



Teknik kepemimpinan ialah kemampuan dan ketermapilan teknis serta sosial pemimpin dalam menerapkan teori kepemimpinan pada praktik kehidupan. Yang termasuk kedalam kategori teknik kepemimpinan ialah: 



Etika profesi pemimpin dan etiket.







Kebutuhan dan motivasi







Dinamika kelompok







Komunikasi







Kemampuan pengambila keputusan







Keterampilan berdiskusi.



C. Etika profesi pemimpin dan etiket Paul E. Torgerse menyatakan dalam bukunya manajement profesi sebagai satu lapangan kegiatan terdapat lima criteria, yaitu : 



Pengetahuan







Aplikasi yang kompeten







Tanggung jawab social







Pengontrolan diri



Sanksi masyarakat Etiket juga didukung oleh bermacam-macam nilai , antara lain : 



Nilai-nilai kesejahteraan







Nilai-nilai kepentingan umum 22







Nilai kejujuran , kebaikan, dan keterbukaan







Nilai diskresi (sederhana)







Nilai kesopanan



D. Kebutuhan , dorongan ,dan motivasi Kebutuhan hhidup secara umum dapat dibagi 3 kategori yaitu : 1.



Kebutuhan tingkat vital biologis



2.



Kebutuhan tingkat sosial budaya



3.



Kebutuhan tingkat religious



(metafisik,absolute)



Bab 6 Dinamika Kelompok Organisasi Formal dan Informal A. Dinamika Kelompok Manusia adalah makhluk sosial yang hidup berkelompok, bersama-sama, saling berhubungan satu sama lain atau berkomunikasi , dan saling mempengaruhi. Ada prosesdeterminasi sosial, yaitu dipengaruhi oleh orang lain dan oleh lingkungannya; namun sekaligus mempengaruhi orang lain dan lingkungan sekitarnya. Kehadiran manusia lain juga mutlak diperlukan untuk melastarikan hidupnya, sebab manusia itu tidak bisa hidup sendirian tanpa dibantu orang lain. Maka, kepemimpinan merupakan gejala interaksional dalam kelompok yang memiliki tujuan bersama.



B. Fungsi Kelompok Bagi Individu, dan Fungsi Pemimpin Fungsi kelompok bagi individu , ialah sebagai berikut: 1.



Memberikan wadah sosial dan ruang hidup psikologis kepada individu untuk berprestasi dan bekerja sama dengan orang lain.



2.



Menjadi kader-referensi untuk mengaitkan diri, sehingga muncul loyalitas.



3.



Memberikan rasa aman



Fungsi pemimpin dalam kelompok: 1. Memelihara struktur kelompok, menjalin interaksi yang lancar, dan memudahkan pelaksanaan tugas-tugas. 2. Menyinkronkan ideologi, ide, pikiran dan ambisi anggota kelompok dengan pola keinginan pemimpin. 3. Memberikan rasa aman



23



C. Organisasi Fomal dan Informal Organisasi formal adalah orgnisasi yang ada di atas kertas, dengan relasi-relasi logis berdasarkan peraturan, konvensi dan kebijakan dari organisasi, denga pembagian tugas pekerjaan dan herarki kerja.



Bab 7 Pemimpin dan Komunikasi A. Tipe dan Persyaratan Komunikasi Tipe atau bentuk-bentuk komunikasi ialah: 



komunikasi searah,







komunikasi dua arah.



Dalam melaksanakan fungsinya sebagai dinamisator dan organisator, pemimpin harus selalu berkomunikasi, baik melalui hubungan formal maupun informal. Sebab suksesnya pelaksanaan tugas-tugas kepemimpinan itu sebagian besar ditentukan sekali oleh keterampilannya menjalin komunikasi dengan semua pihak yang ada kaitannya dengan organisasi tersebut.



B. Pengambilan Keputusan Dalam kondisi ketidak pastian dengan banyak perubahan yang mendadak, maka pemgambilan keputusan merupakan unsur yang paling sulit dalam manajemen, namun merupakan usaha yang paling penting bagi pimpinan. Apabila pemimpin mampuu dengan tangkas, cerdas, cepat dan arif bijaksana mengambil keputusan yang tepat, maka organisasi atau administrasi bisa berfungsi secara afektif dan produktif



C. Keterampilan Berdiskusi Kemampuan berdiskusi dengan baik merupakan salah satu persyaratan mutlak yang perlu bagi setiap pimpinan. Diskusi ialah pembicaraan bebas (free talk) yang diarahkan pada pemecahan pada pemecahan masalah. Pada diskusi diharapkan terdapat interaksi yang timbal balik, suasana bebas, arus pemberian informasi yang seluas-luasnya, pertimbangan kontra pertimbangan lain.



Bab 8 Rekapitulasi Tuas-tugas Pemimpin



24



Rekapitulasi dari tugas-tugas pemimpin yang bisa dibedakan dari tugas anggota ialah sebagai berikut: 1. Dalam perurutan waktu yang relatif menjadi semakin pendek, kualitas pekerjaam dan tugas pemimpin mengandung banyak sekali dimensi inovasi dan perubahanperubahan secara cepat, 2) Pemimpin harus menyusun kebijakan, 2. Jika tugas anggota biasa berkualitas statis-lebih banyak pasif dan patih mengikuti, maka tugas pemimpin sifatnya dinamis, kreatif, inovatif, unik lentur, luwes, dan tidak banyak dibatasi oleh standar serta norma-norma ketat. 3. Pemimpin harus bisa menerjemahkan atau menjabarkan ide-ide, konsep dan kebijakan organisasi dalam bahasa-aksi. 4. Pada struktur piramida, pemimpin tertinggi mempunyai kewibawaan tertinggi, kekuasaan paling besar, dan pertanggung jawaban paling berat, serta memikul resiko yang paling besar.



Bab



9



Manajemen



dan



Kepemimpinan



Determinan



dan



Kekuatan



tang



Berhubungan Dengan Kepemimpinan A. Manajemen dan Pemimpin Manajeman adalah inti dari administrasi, sedangkan kepemimpinan adalah inti dari manajemen. Analog dengan ini, kepemimpinan merupakan inti baik dari manajemen maupun dari administrasi yang dikelola oleh manusia. Faktor pribadi, posisi pemimpin, dan situasi sosial tertentu ikut menentukan macamnya pemimpin dan kepemimpinan yang dibutuhkan pada suatu saat. G. R. Terry berpendapat bahwa fungsi-fungsi manajemen meliputi empat peristiwa yang disingkat dengan P. O. A. C., yaitu: 



Planning (perencanaan)







Organizing (pengorganisasian)







Actuating (penggerakan, aktualisasi)







Control (pengawasan)



B. Determinan



Kepemimpinan



dan



Kekuatan



yang



Berhubungan



dengan



Kepemimpinan Agar



kepemimpinan



menjadi



kepemimpinan yaitu:



25



operasional,



perlu



ada



tiga



determinan



1.



Faktor orang. Bahwa individu itu memiliki sifat-sifat pribadi yang dapat membantu atau justru mnghalang-halangi tugasnya sebagai pemimpin.



2.



Faktor posisi. Pemimpin mempunyai satu posisi atu kedudukan sehubungan dengan fungsi dan tugas atau pekerjaannya. Kemusian ia selalu memiliki semacam citra atau gambaran mengenai perilaku sendiri, yaitu hal-hal yang harus dilakukan dalam posisi tertentu. Hal demikian disebut juga dengn ‘konsep peranan’.



3.



Faktor situasi/tempat. Sifat-sifat pemimpin harus sesuai dengan kebutuhan kelompok yang bersangkutan, dan cocok dengan situasi, tempat serta zamannya.



C. Konsep Manajemen Pembangunan di Indonesia Di masa sekarang ini, untuk keperluan pembangunan di segala sektor kehidupan, diperlukan adanya manajemen pembangunan masyarakat Indonesia, yang kita gali dari tiga bahan pokok, yaitu: 1.



Kearifan dari ajaran-ajaran kuna warisan para leluhur kita mengenai kepemimpinan dan manajemen/pengelolaan.



2.



Esensi dari manajemen modern berasal dari negara-negara Barat, yang sudah disaring dan diujicobakan, sertaa cocok dengan situasi-kondisi di tanah air sekarang.



3.



Realitas hidup bangsa Indonesia sekarang dengan unsur filsafat hidup, norma, nilai, cita-cita dan kebudayaan bangsa Indonesia yang semuanya “nonmanajemen” sifatnya, dalam menggapai masa depan yang lebih sejahtera



Bab 10 Kepemimpinan Demokratis dan Kepemimpinan Abormal 1. Pemimpin Demokratis Kepemimpinan ialah suatu bentuk dominasi oleh kapabilitas/kemampuan pribadi, yaitu mampu mendorong dan mengajak orang lain untuk berbuat sesuatu guna mencapai tujuan bersama. Namun kenyataan menunjukkan bahwa dalam masyarakat modern banyak menonjolkan individualisme yang sangat ambisius demi kepentingan kepentingan pribadi. Orang yang teramat suka menonjolkan dan mengiklankan diri itu yang dengan segala upaya licik ingin menjabat kursi kepemimpinan biasanya adalah tipe orang yang sakit atau abnormal. Maka dapat 26



dinyatakan, bahwa banyaknya pemimpin abnormal (yang korup, patologis, egoistis, tidak bertanggung jawab, kriminal, sadis, dll). Dengan kata lain, masyarakat yang sakit akan memprodusir pemimpin pemimpin yang sakit atau abnormal



2. Kepemimpinan Abnormal Orang yang gila kekuasaan itu adalah orang yang sakit, yang ingin mengkompensasikan



sifat-sifat



bawaannya



yang



inferior



ke



dalam



bentuk



penguasaan terhadap orang lain



Bab 11 Memilih dan Melatih Pemimpin Pembinaan Kepemimpinan Pemuda A. Memilih Calon Pemimpin Untuk memenuhi kebutuhan kepemimpinan suatu organisasi, seorang pemimpin tertinggi diharuskan memilih pembantu-pembantunya untuk memimpin kelompok, bidang, bagian, seksi dan urusan, yang menjadi bagian dari organisasi tersebut.



B. Pembinaan Kepemimpinan Pemuda Di Indonesia Beberapa landasan kepemimpinan pemuda Indonesia yaitu : 1.



Landasan Ideologi



2.



Landasan Konsitusional



3.



Landasan Kultural



4.



Landasan Strategis



5.



Landasan Operasional



C. Kegagalan dalam Proses Memilih Pemimpin - Kurang tepatnya cara pemilihan calon pemimpin - Tanpa melalui sistem tes secara objektif / seleksi - Tugas-tugas yang harus dipikul oleh calon pemimpin - Tidak diterima oleh bawahan - Oleh perubahan tugas atau mutasi yang mendadak.



D. Kriteria Keberhasilan Kepemimpinan - Meningkatnya hasil-hasil produksi - Semakin rapinya sistem adminitrasi - Semakin meningkatnya aktivitas- aktivitas manusiawi atau aspek sosial yang lebih human. 27



E. Program Latihan Untuk dapat menyusun suau program latihan yang tepat dan sukses , langkah pertama yang perlu diambil ialah menentukan tujuan ,tujuan harus jelas dan tegas untuk menjdi pedoman bagi penuntun kebijakan pangadaan training dan pendidikan kepemimpinan. Bab 12 Kepemimpinan dan Masalah Konflik Pluralisme atau keanekaragaman merupakan realitas hidup dalam masyarakat modern. Maka persaingan, kompetisi, dan konflik merupakan realitas nyata yang banyak terjadi di tengah masyarakat modern. Konflik dapat diterjemahkan sebagai oposisi, interaksi



yang



bertentangan,



benturan



antara



bermacam-macam



paham,



dan



perselisihan.



Bab 13 Pemimpin dan Kepemimpinan Mahasiswa Para mahasiswa yang berusia sekitar 18-27 tahun itu adalah pribadi yang sedang berAkembang dan tengah mencari jati-dirinya atau identitasnya sendiri. Pemimpin organisasi mahasiswa itu pada prinsipnya bertekad untuk menolong segenap anggota kelompoknya dalam mencapai tujuannya. Bab 14 Kepemimpinan Milter Yang membedakan secara mencolok kepemimpinan militer dengan kepemimpinan lainnya ialah ciri-ciri yang khas, yaitu dengan tradisi komando, kerja sama yang sangat kompak, dan disiplin tinggi dengan kepatuhan total. Para pemimpin militer itu pada awal perjuangan tidak diangkat oleh pemerintah, akan tetapi muncul secara alami atas kemauan sendiri.



C Kelebihan dan Kekurangan 1) Dilihat dari aspek tampilan buku ( face value ), buku yang direview sangat menarik 2) Dari aspek layout dan tata letak, serta tata tulis,termasuk penggunaan font Lumayan rapi tapi cara penyusunan nya kurang teratur 3) Dari aspek isi buku, dari isi bukunya sangat bagus dan lengkap sekali ,teori teori kepemimpinan banyak terdapat didalam buku tersebut . Namun juga ada yang tidak dijelasin pengertian-pengertian tersebut 28



4) Dari aspek tata bahasa,buku tersebut , Penggunaan dan pemilihan kalimat yang digunakannya mudah dipahami sehingga tidak akan sulit untuk memahami isi dari buku, Namun sayangnya penulis ada yang tidak menyimpulkan pengertianpengertian tersebut sehingga tidak ada terdapat tentang materi tersebut.



29



BAB IV PENUTUP Kesimpulan Pemimpin yang baik dengan kepemimpinannya yang efektif, akan banyak membantu kelancaran kerja sama yang kooperatif untuk mencapai sasaran-sasaran yang ditetapkan, khususnya sasaran pembangunan nasional. Setiap kekuasaan dan wewenang pemimpin harus dilandasi dengan asas keadilan dan kebaikan yang diarahkan pada penciptaan syarat-syarat untuk mencapai kebahagiaan, kesejahteraan, dan keadilan bagi masyarakat luas. Pemimpin adalah seseorang yang memiliki superioritas tertentu, sehingga dia memiliki kewibawaan dan kekuasaan untuk menggerakkan orang lain untuk melakukan usaha bersama, gena mencapai satu sasaran tertentu. Pemimpin selalu dikaitkan dengan tiga hal, yaitu kemampuan, kewibawaan, dan kekuasaan. Saran Sehubungan dengan sulitnya upaya memilih tokoh pemimpin yang baik bagi semua sektor kehidupan, perlu adanya training kepemimpinan bagi para calon dan pemimpin-pemimpin yunior. Yang sangat diutamakan dalam training kepemimpinan adalah banyak melakukan praktik kepemimpinan di bawah supervisi yang ketat. Melalui itu, mereka akan mendapat cukup banyak kritik-kritik, nasihat dan bimbingan, maka pemimpin-pemimpin yunior akan belajar melakukan introspeksi untuk menemukan kelemahan-kelemahan sendiri.



30



DAFTAR PUSTAKA Chaniago, Aspizain. 2017. Pemimpin dan Kepemimpinan. Jakarta: Lentera Ilmu Cendekia. Kartono, Kartini. 2017. Pemimpin dan Kepemimpinan: Apakah Kepemimpinan Abnormal Itu?. PT Raja Grafindo Persada.



31