Makalah Kelompok 2 AKBI [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

AKUNTANSI BIAYA PENGENALAN ISTILAH BIAYA DAN TUJUAN BIAYA



Dosen Pembimbing : Drs Al Azhar A, MM.,Ak.



Disusun Oleh : Kelompok 2 1. 2. 3.



Izzah Mutia Saputri Mutia Putri Zidni Ilmiati



1902110276 1902110194 1902113981



AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS RIAU 2020



KATA PENGANTAR



Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah mengenai Pengenalan Istilah Biaya dan Tujuan Biaya. Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas Akuntansi Biaya. Kami mengucapkan terima kasih kepada bapak Drs Al Azhar A, MM.,Ak. selaku dosen mata kuliah Akuntansi Biaya Universitas Riau yang telah memberikan tugas ini kepada kami. Demikian makalah ini kami persembahkan bagi para pembaca semoga Semoga penulisan makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya dan dapat berguna bagi kami maupun orang yang membacanya.



Pekanbaru, 30 September 2020



Tim Penulis



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR...........................................................................................................i DAFTAR ISI.........................................................................................................................ii BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah............................................................................................ 1 1.2 Rumusan Masalah......................................................................................................1 1.3 Tujuan dan Manfaat Penulisan...................................................................................1 BAB II PENGENALAN ISTILAH BIAYA DAN TUJUAN BIAYA 2.1 Biaya dan Terminologi Biaya....................................................................................2 2.2 Biaya Langsung dan Biaya Tidak Langsung.............................................................3 A. Penelusuran Biaya dan Alokasi Biaya.................................................................3 B. Faktor yang mempengaruhi Klasifikasi Biaya Langsung/Tidak Langsung........3 2.3 Pola Perilaku Biaya: Biaya Variabel dan Biaya Tetap..............................................4 A. Pemicu Biaya.......................................................................................................5 B. Rentang yang relevan..........................................................................................5 C. Hubungan beberapa jenis biaya...........................................................................6 2.4 Biaya Total dan Biaya Per Unit.................................................................................6 2.5 Perusahaan Sektor Manufaktur, Perdagangan dan Jasa............................................7 2.6 Laporan Keuangan, Biaya Persediaan, dan Biaya Periode........................................7 A. Jenis-Jenis Persediaan.........................................................................................7 B. Klasifikasi Biaya Manufaktur Yang Umum Digunakan.....................................8 C. Biaya Persediaan ( inventoriable costs)..............................................................9 D. Biaya Periode....................................................................................................10 2,7 Pengukuran biaya membutuhkan pertimbangan.....................................................10 2.8 Kerangka Kerja Akuntansi Biaya............................................................................12 BAB III 3.1 Kesimpulan..............................................................................................................13 3.2 Saran........................................................................................................................13



DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................14 BAB I PENDAHULUAN



1.1 Latar Belakang Para manajer perlu memahami biaya untuk menginterpretasikan dan bertindak berdasarkan laporan akuntansi. Manajer yang memahami konsep serta istilah biaya akan dapat memetik manfaat terbaik dari informasi yang disajikan, termasuk menghindari keslahan memakai informasi. Memiliki pemahaman umum tentang konsep dan istilah biaya akan membantu komunikasi antara manajer dengan akuntan manajemen. Konsep dan istilah biaya merupakan dasar dari informasi akuntansi yang digunakan untukm pelaporan internal dan eksternal. 1.2 Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan biaya? 2. Apa perbedaan biaya langsung dan biaya tidak langsung? 3. Apa itu biaya total dan biaya per unit? 4. Apa perbedaan perusahaan manufaktur, perusahaan dagang, dan perusahaan jasa? 1.3 Tujuan dan Manfaat Penulisan 1. Untuk mengetahui defenisi biaya. 2. Untuk mengetahui perbedaan antara biaya langsung dengan biaya tidak kangsung. 3. Untuk menafsirkan biaya total dna biaya per unit. 4. Untuk membedakan perusahaan manufaktur, perusahaan dagang, dan perusahaan jasa.



BAB II PENGENALAN ISTILAH BIAYA DAN TUJUAN BIAYA 2.1 Biaya dan Terminologi Biaya Akuntan mendefinisikan biaya sebagai sumber daya yang dikorbankan atau dilepaskan untuk mencapai tujuan tertentu suatu biaya biasanya diukur dalam jumlah yang harus dibayarkan dalam rangka mendapatkan barang atau jasa. Biaya aktual adalah biaya yang terjadi atau masa lalu, yang dibedakan dari biaya yang dianggarkan, yang merupakan biaya yang diprediksi atau diramalkan biaya masa depan . Untuk memandu keputusan yang akan dibuatnya, nya manajer ingin mengetahui Berapa biaya suatu hal seperti biaya produk, mesin, layanan, an1 proses. Kita menyebut hal ini sebagai objek biaya, untuk menunjukkan sesuatu yang biayanya ingin diukur. Sistem kalkulasi biaya secara tipikal Akan menghitung biaya dalam dua tahap dasar: akumulasi ( accumulation ) Yang dilanjutkan dengan pembebanan (assigment). Akumulasi biaya (cost accumulation)



adalah kumpulan data biaya yang diorganisir



dalam beberapa cara dengan menggunakan sarana berupa sistem akuntansi.



Sebagai



contoh, penerbit yang membeli gulungan kertas untuk mencetak majalah mengumpulkan (mengakumulasi) Biaya dari setiap gulungan kertas yang digunakan selama 1 bulan untuk mendapatkan total biaya kertas perbulan. setelah Mengakumulasi biaya, manajer dibantu akuntan manajemen membebankan biaya ke objek biaya yang telah dirancang ( seperti majalah berbeda yang diterbitkan penerbit) untuk membantu membuat keputusan strategis ( seperti penetapan harga untuk majalah yang berbeda). Manajer juga membebankan biaya ke objek biaya untuk mengimplementasikan strategi. Sebagai contoh, biaya yang dibebankan ke suatu departemen dapat membantu membuat keputusan tentang tingkat efisiensi departemen. Biaya yang dibebankan ke konsumen akan membantu manajer memahami laba yang dihasilkan dari beberapa pengalaman dan membantunya membuat keputusan tentang cara mengalokasikan sumber daya untuk membantu pelanggan. Pembebanan biaya (costassigment) adalah istilah umum yang meliputi (1) menelusuri akumulasi biaya yang mempunyai hubungan langsung dengan objek biaya dan (2) mengalokasikan akumulasi biaya yang mempunyai hubungan tidak langsung dan objek biaya.



2.2 Biaya Langsung dan Biaya Tidak Langsung A. Penelusuran Biaya dan Alokasi Biaya Biaya langsung dari objek biaya berkaitan dengan objek biaya tertentu dan ditelusuri ke objek biaya tersebut dengan cara yang layak secara ekonomi(efektif biaya). Sebagai contoh, biaya kaleng atau botol merupakan biaya langsung bagi Pepsi-Cola. Biaya kaleng atau botol dapat dengan mudah ditelusuri atau diidentifikasi pada minuman tersebut. Istilah penelusuran biaya (cost tracing)



digunakan untuk menggambarkan



pembebanan biaya langsung ke objek biaya tertentu. Biaya tidak langsung dari objek biaya berkaitan dengan objek biaya tertentu namun tidak dapat ditelusuri objek biaya tersebut dengan cara yang layak serta ekonomis (efektif-biaya). Sebagai contoh gaji supervisor yang mengawasi pembuatan sejumlah produk minuman ringan lainnya yang pembotolan nya dilakukan di pabrik Pepsi merupakan biaya tidak langsung bagi pepsi-Cola. Biaya supervisi terkait dengan objek biaya ( pepsi-Cola)



karena supervisi merupakan kegiatan yang diperlukan untuk



mengelola produksi dan penjualan pepsi-Cola. Biaya supervisi merupakan biaya tidak langsung karena supervisor juga mengawasi pembuatan produk lain,



seperti 7-Up.



Berbeda dengan biaya kaleng dan botol, tidak mungkin menelusuri biaya supervisi kelini pepsI-Cola. Istilah alokasi biaya (cost allocation) digunakan untuk menggambarkan perbedaan biaya tidak langsung ke objek biaya tertentu.



B. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Klasifikasi Biaya Langsung/Tidak Langsung Materialisasi Suatu Biaya. Semakin kecil jumlah biaya yaitu, semakin tidak material biaya, semakin kecil kemungkinan biaya tersebut Dapat ditelusuri secara ekonomis ke objek biaya tertentu. Perhatikan sebuah perusahaan katalog pesanan memulai surat seperti Land’s and. Mungkin secara ekonomis dapat dengan mudah untuk menelusuri beban kurir dalam pengiriman paket kepada setiap pelanggan sebagai biaya langsung sebaliknya, biaya kertas faktur yang disertakan pada paket pengiriman akan diklasifikasikan sebagai biaya tidak langsung.



Ketersediaan Teknologi Mengumpulkan Informasi Perkembangan teknologi mengumpulkan informasi memungkinkan perusahaan mengelompokkan banyak biaya sebagai biaya langsung. Sebagai contoh, penggunaan Bar code



mungkinkan perusahaan memperlakukan bahan tertentu yang berharga murah



seperti klip dan sekrup, yang sebelumnya diklasifikasikan sebagai biaya tidak langsung, sebagai biaya langsung produk. Pada Dell, bagian komponen seperti chip komputer dan Drive cd-rom menggunakan bar code yang dapat di pindai di setiap titik proses produksi. Bar code



akan terbaca dalam file biaya manufaktur dengan hanya menggerakkan



“tongkat” yang sama cepat dan efisien nya yang sama cepat dan efisien nya cara dengan klerk memeriksa barang keluar di supermarket yang memasukkan harga setiap item yang dibeli oleh pelanggan. Desain Operasi Mengklasifikasikan biaya sebagai biaya langsung akan mudah jika fasilitas perusahaan (atau sebagian daripadanya) digunakan secara eksklusif untuk objek biaya spesifik, seperti produk tertentu Atau pelanggan tertentu misalnya, biaya fasilitas general Chemical yang didedikasikan soda abu adalah biaya langsung soda abu. Untuk saat ini, perlu disadari bahwa suatu biaya dapat merupakan biaya langsung bagi suatu objek biaya sekaligus biaya tidak langsung bagi objek biaya lain titik yaitu, klasifikasi biaya sebagai biaya langsung/tidak langsung tergantung pada pilihan objek biaya. Sebagai contoh, skema gaji penyelia Departemen perakitan BMW merupakan biaya langsung jika objek biayanya adalah departemen perakitan, namun merupakan biaya tidak langsung jika objek biayanya adalah penduduk seperti kendaraan sport (SUV) BMW X5 karena departemen perakitan merakit banyak model yang berbeda titik aturan umumnya adalah bahwa semakin luas definisi objek biaya, Departemen perakitan dan bukan X5 SUV semakin besar biaya total yang merupakan biaya langsung dan manajer akan semakin yakin pada keakuratan angka biaya yang dihasilkan.



2.3 Pola Perilaku Biaya: Biaya Variabel dan Biaya Tetap sistem kalkulasi biaya mencatat biaya sumber daya yang diperoleh seperti bahan, Tenaga Kerja, dan peralatan, serta menelusuri bagian sumberdaya tersebut digunakan



untuk menghasilkan dan menjual produk atau jasa titip dengan mencatat biaya sumber daya yang diperoleh dan digunakan akan memungkinkan manajer melihat bagaimana biaya berperilaku perhatikan dua jenis dasar pola perilaku biaya yang ditemukan pada kebanyakan sistem akuntansi. Biaya variabel ( variable cost) secara total berubah seiring dengan perubahan tingkat aktivitas atau volume yang terkait. biaya tetap( fixed cost) tidak akan berubah secara total selama periode waktu tertentu, sekalipun terjadi perubahan yang besar atas tingkat aktivitas atau volume yang terkait biaya didefinisikan sebagai tetap atau variabel jika dikaitkan dengan suatu aktivitas tertentu atau periode waktu tertentu.



A. Pemicu Biaya Pemicu biaya ( cost driver) adalah variabel, seperti tingkat aktivitas atau volume, yang menjadi dasar timbulnya biaya dalam rentang waktu tertentu. Artinya, terdapat hubungan sebab akibat antara perubahan tingkat aktivitas atau volume dengan perubahan tingkat biaya total. Sebagai contoh, jika biaya desain produk berubah sejalan dengan perubahan jumlah komponen produk, jumlah Komponen adalah pemicu biaya atas biaya desain produk. Dengan demikian, mil Berjalan seiring menjadi pemicu biaya atas biaya distribusi. Pemicu biaya dari suatu Biaya variabel adalah tingkat aktivitas suatu volume, yang perubahannya proporsional dengan perubahan Biaya variabel. sebagai contoh, jumlah mobil yang dirakit merupakan pemicu biaya atas biaya setir.



Jika pekerja setup



dibayar berdasarkan jam kerja, jumlah jam setup adalah pemicu biaya atas biaya setup ( variabel). Biaya yang bersifat tetap dalam jangka pendek tidak mempunyai pemicu biaya dalam jangka pendek namun mungkin mempunyai pemicu biaya dalam jangka panjang.



B. Rentang yang relevan Rentang yang relevan ( relevant range)



adalah rentang tingkat aktivitas atau



volume Normal Di mana Terdapat hubungan khusus antara tingkat aktivitas atau volume dengan biaya yang dibahas. Sebagai contoh, biaya tetap hanya bersifat tetap dalam kaitannya dengan rentang aktivitas atau volume total tertentu ( di mana perusahaan diperkirakan akan beroperasi) dan hanya untuk jangka waktu tertentu ( biasanya satu



periode anggaran).



C. Hubungan beberapa jenis biaya 



Biaya langsung dan variabel







Biaya langsung dan tetap







Biaya tidak langsung dan variabel







Biaya tidak langsung dan tetap



2.4 Biaya Total dan Biaya Per Unit Biaya Per Unit Secara umum, pembuat keputusan harus mempertimbangkan biaya total dan bukan biaya per unit titik namun, pada banyak konteks mengambil keputusan, perhitungan biaya per unit menjadi sangat penting. Mari perhatikan komite sosial yang sedang mencoba memutuskan apakah akan menyewa suatu kelompok musik pada pesta yang akan segera diadakan titik dia mengestimasi biaya menyewa kelompok musik itu adalah $ 1000. Pengetahuan ini sangat membantu dalam pengambilan keputusan, namun itu saja belum cukup Sebelum dapat mengambil keputusan, Ketua Komite juga harus memprediksi jumlah orang yang akan datang. Tanpa mengetahui keduanya, ketua Kami tidak akan dapat memutuskan secara cerdas harga tiket masuk yang yang akan dikenakan atau bahkan Apakah Pesta akan dilangsungkan atau tidak. menghitung biaya



Oleh sebab itu,



dia harus



per unit dengan membagi biaya total ($ 1000) dengan perkiraan



jumlah pengunjung yang akan menghadiri pesta. Jika 1000 pengunjung yang hadir biaya per unit menjadi di $1, sedangkan jika hanya 100 yang hadir, maka biaya per unit menjadi $10. Kecuali di dihitung dalam satuan unit ( dirata-ratakan pada tingkat aktivitas atau volum),



biaya total sebesar $ 1000 sulit diinterpretasikan. Biaya per unit



yang



menggabungkan yang menggabungkan biaya total dengan jumlah pengunjung dalam satu tangan merupakan cara yang komunikatif. Sistem akuntansi secara tipikal melaporkan baik jumlah biaya total maupun



jumlah biaya rata-rata biaya per unit, yang juga disebut gaya rata-rata, dihitung dengan membagi biaya total dengan jumlah per unit.



2.5 Perusahaan Sektor Manufaktur, Perdagangan dan Jasa 1.



Perusahaan sektor manufaktur membeli bahan serta komponen dan mengubahnya menjadi barang jadi. contohnya adalah perusahaan otomotif, perusahaan pemroses makanan, contoh perusahaan tekstil



2.



Perusahaan sektor perdagangan Membeli dan kemudian menjual produk berwujud tanpa mengubah bentuk dasarnya. sektor ini meliputi perusahaan yang terlibat dalam bidang acara kemah seperti toko buku dan Toserba, distribusi, serta grosir



3.



Perusahaan sektor jasa Menyediakan jasa atau produk tidak berwujud seperti nasihat hukum atau audit kepada pelanggannya. contohnya adalah Firma hukum, kantor akuntan publik, perusahaan reksadana, perusahaan asuransi, perusahaan transportasi, agen iklan, stasiun radio dan televisi, sampai perusahaan berbasis internet seperti penyedia jasa internet, agen travel dan perusahaan pialang.



2.6 Laporan Keuangan, Biaya Persediaan, dan Biaya Periode Membedakan antara biaya persediaan ( inventoriable cost) dan biaya periode ( period cost) yang akan dijelaskan Nanti pada bagian ini, digunakan untuk tujuan pelaporan keuangan baik pada perusahaan sektor manufaktur maupun perdagangan titik perusahaan sektor jasa hanya menyediakan jasa atau produk yang tidak berwujud Karena perusahaan sektor jasa tidak memiliki persediaan produk berwujud untuk dijual maka konsep biaya persediaan dan biaya periode tidak dapat diterapkan pada perusahaan sektor jasa. A. Jenis-Jenis Persediaan Perusahaan sektor manufaktur membeli bahan dan komponen lalu mengonversinya menjadi berbagai barang jadi. perusahaan seperti ini umumnya memiliki satu atau lebih



dari 3 jenis persediaan sebagai berikut: 1.



Persediaan bahan langsung ( direct materials Inventory).



Bahan langsung



adalah persediaan yang akan digunakan dalam proses manufaktur ( misalnya, chip komputer dan komponen yang dibutuhkan untuk memproduksi telepon seluler). 2.



Persediaan barang dalam proses ( work in proses Inventory). Barang-barang yang baru sebagian dikerjakan tetapi belum sepenuhnya selesai seperti telepon seluler pada berbagai Tahap proses penyelesaian produksi). persediaan jenis ini kadang disebut persediaan sedang dikerjakan ( work in proses).



3.



Persediaan barang jadi ( finished goods Inventory). Barang seperti telepon seluler yang sebenarnya sudah selesai diproduksi tetapi belum dijual.



Perusahaan sektor perdagangan membeli produk berwujud dan kemudian menjualnya tanpa mengubah bentuk dasarnya. Perusahaan jenis ini hanya memiliki satu jenis persediaan , yang merupakan produk dalam bentuk asli ketika dibeli, yang disebut persediaan barang dagang ( marchandising inventory).



B. Klasifikasi Biaya Manufaktur Yang Umum Digunakan 1.



Biaya bahan langsung ( direct material costs) adalah biaya perolehan semua bahan yang pada akhirnya akan menjadi bagian dari objek biaya( barang dalam proses dan kemudian barang jadi) dan yang dapat ditelusuri ke objek biaya dengan cara yang ekonomis. biaya perolehan bahan langsung mencakup beban angkut ( pengiriman masuk),



pajak penjualan, serta bea masuk. contoh biaya bahan langsung adalah



aluminium yang digunakan untuk membuat kaleng Pepsi atau kertas yang digunakan untuk mencetak Sports illustrated. 2.



Biaya tenaga kerja langsung ( direct Manufacturing labor costs)



meliputi



kompensasi atas seluruh tenaga kerja manufaktur yang dapat ditelusuri ke objek biaya barang dalam proses dan kemudian barang jadi dengan cara yang ekonomis. contohnya adalah gaji dan tunjangan yang dibayarkan kepada operator mesin serta pekerja lini perakitan yang mengonversi bahan langsung yang dibeli menjadi barang jadi. 3.



Biaya manufaktur tidak langsung ( indirect Manufacturing costs) adalah seluruh biaya manufaktur yang terkait dengan objek biaya barang dalam proses dan kemudian



barang jadi namun tidak dapat ditelusuri ke objek biaya dengan cara yang ekonomis. contohnya adalah perlengkapan, bahan tidak langsung seperti minyak pelumas, biaya tenaga kerja manufaktur tidak langsung seperti pekerja bagian perawatan mesin dan kebersihan, sewa pabrik, asuransi pabrik, pajak atas kepemilikan pabrik, penyusutan pabrik, serta kompensasi bagi manajer pabrik.kategori biaya ini juga disebut sebagai biaya overhead manufaktur ( Manufacturing overhead costs) atau biaya overhead pabrik ( factory overhead costs).



C. Biaya Persediaan ( inventoriable costs) Biaya persediaan atau inventoriable cost adalah semua biaya produk yang dianggap sebagai aktiva dalam neraca ketika terjadi dan selanjutnya menjadi



pokok



penjualan ketika produk itu dijual. Untuk perusahaan sektor manufaktur, semua biaya manufaktur merupakan biaya persediaan. Mari perhatikan lagi BMW X5. biaya bahan langsung yang masuk ke dalam proses produksi ( dari persediaan bahan langsung), biaya tenaga kerja Manufacturing langsung, dan biaya overhead manufaktur menciptakan aktiva tersebut,



mulai dengan barang dalam proses sampai menjadi barang jadi. Dengan



demikian, biaya manufaktur meliputi persediaan barang dalam proses dan persediaan barang jadi atau dijadikan persediaan untuk mengakumulasi biaya penciptaan aktiva tersebut. Ketika BMW X5 terjual, biaya manufakturnya dicocokkan dengan pendapatan dari penjualan tersebut. harga pokok penjualan mencakup semua biaya manufaktur biaya bahan langsung, tenaga kerja manufaktur langsung, dan biaya overhead manufaktur yang terjadi untuk membuat barang yang dijual. BMW X5 Mungkin terjual selama periode akuntansi yang berbeda dari periode ketika diproduksi titik jadi, dengan menganggap biaya manufaktur sebagai persediaan di neraca selama periode akuntansi ketika barang itu diproduksi, dan mengakuinya sebagai bahan ketika barang itu terjual serta pendapatan diakui nanti dalam laporan laba rugi, penandingan antara pendapatan dan beban akan tercapai. Untuk perusahaan perdagangan seperti Wal mart, biasanya persediaan adalah biaya pembelian barang yang akan dijual kembali dalam bentuknya yang sama. Biaya ini meliputi biaya pembelian ditambah biaya angkut asuransi, serta biaya penanganan barangbarang tersebut. untuk perusahaan sektor jasa, tidak adanya persediaan berarti tidak ada biaya persediaan (inventoriable costs).



D. Biaya Periode Biaya periode atau period costs adalah semua biaya yang dicantumkan pada laporan laba rugi selain harga pokok penjualan titik biaya periode diperlakukan sebagai bahan periode akuntansi ketika biaya itu terjadi karena diharapkan memberi manfaat pada periode berjalan dan diperkirakan tidak akan memberi manfaat lagi pada periode berikutnya ( barangkali karena tidak terdapat bukti yang cukup untuk menyimpulkan bahwa manfaat jangka panjang seperti itu ada).



Membebankan jenis biaya ini pada



periode terjadinya nya berarti membandingkan biaya terhadap pendapatan. Untuk perusahaan manufaktur, biaya periode dapat dicatat dalam laporan laba rugi merupakan semua biaya non manufaktur ( misalnya biaya desain dan biaya distribusi) bagi perusahaan sektor perdagangan, biaya periode yang tercantum pada laporan laba rugi adalah semua biaya yang tidak berkaitan dengan harga pokok pembelian barang yang akan dijual kembali. contoh biaya periode tersebut adalah biaya tenaga kerja bagian penjualan dan biaya iklan. Karena tidak ada biaya persediaan pada sektor jasa, maka semua biaya yang dicantumkan dalam laporan laba rugi merupakan biaya periode.



2,7 Pengukuran biaya membutuhkan pertimbangan A. Pengukuran biaya tenaga kerja 1. Tenaga kerja manufaktur langsung ( tenaga kerja yang dapat ditelusuri ke setiap produk) 2. Overhead manufaktur ( contoh komponen tenaga kerja yang banyak dikenal dari kategori ini adalah : 



Tenaga kerja tidak langsung ( kompensasi) Operator truk worklift ( penanganan bahan internal) Pesuruh pabrik Satpam pabrik Tenaga kerja pengerjaan ulang ( waktu yang digunakan oleh tenaga kerja



langsung untuk mengurangi pekerjaan yang salah) Premi lembur yang dibayarkan kepada pekerja pabrik Waktu menganggur 



Gaji manajer, kepala departemen, dan penyelia







Tunjangan karyawan seperti premi asuransi kesehatan dan biaya pensiun



Semua kompensasi tenaga kerja manufaktur selain tenaga kerja manufaktur langsung, seperti gaji Manager, gaji kepala departemen, serta gaji penyelia biasanya diklasifikasikan



sebagai biaya tenaga kerja tidak langsung,



overhead manufaktur.



yaitu komponen utama



biaya tenaga kerja tidak langsung umumnya dibagi kedalam



banyak subklasifikasi untuk menyimpan informasi tentang kategori tenaga kerja tidak langsung yang berbeda. sebagai contoh, gaji operator truk pengangkat barang akunya dibedakan dari gaji pesuruh, sekalipun keduanya termasuk biaya tenaga kerja tidak langsung. Gaji Manager biasanya tidak diklasifikasikan sebagai biaya tenaga kerja tidak langsung. Sebaliknya, kompensasi penyedia, kepala departemen, dan semua orang yang berada dalam lingkup manajemen manufaktur ditempatkan dalam klasifikasi overhead manufaktur yang terpisah.



B. Premi lembur dan waktu menganggur Tujuan dari mengklasifikasikan biaya secara rinci adalah untuk mengaitkan setiap biaya dengan alasan atau sebab khusus terjadinya biaya tersebut. 2 klasifikasi tenaga kerja tidak langsung_ lembur dan waktu menganggur membutuhkan perhatian khusus. premi lembur atau overtime premium adalah tarif gaji yang dibayarkan kepada pekerja baik tenaga kerja langsung maupun tidak langsung di atas tarif reguler gaji mereka. premi lembur biasanya diperlakukan sebagai bagian dari biaya tidak langsung atau overhead. C. Manfaat mendefinisikan istilah akuntansi Klasifikasi biaya tunjangan tenaga kerjaa manufaktur seperti pembayaran social security, asuransi jiwa, asuransi kesehatan, dan pension yang dibayar perusahaan untuk karyawan. Beberapa perusahaan mengklasifikasikan biaya ini sebagai biaya overhead



manufaktur.



D. Berbagai Pengertian Biaya Produk Biaya produk (product cost) adalah jumlah biaya yang dibebankan ke suatu produk untuk tujuan tertentu.



Keputusan penetapan harga (pricing) dan bauran produk (product mix) Untuk tujuan pengamilan keputusan tentang penetapan harga barang dan analisis produk mana yang akan menghasilkan laba erbaik, manajer tertarik pada profitabilitas menyeluruh dari produk yang berbeda dan sebagai konsekuensinya,akan membebankan biaya yang terjadi biaya yang terjadi pada semua fungsi bisnis dan rantai nilai itu ke produk yang berbeda. Pembuatan kontrak dengan lembaga pemerintah Kontrak dengan pemerintah sering memberi penggantian biaya ke kontraktor atas dasar biaya produk di tambah margin laba tertentu. Karena sifat kontrak yang pada dasarrnya adalah margin laba biaya plus, lembaga pemerintah menyediakan pedoman yang rinci mengenai mengenai pos biaya apa yang dibenarkan dan tidak dibenarkan ketika menghitung biaya produk Penyiapan laporan keuangan untk pelaporan eksternal berdasarka GAAP Menurut GAAP, biaya yang dapat dibebankan ke persedaan dalam laporan keuangan hanay biaya manufaktur. Untuk menghtung biaya persediaan, biaya produk hanya meliputi biaya persediaan (manufaktur).



2.8 Kerangka Kerja Akuntansi Biaya 1. perhitungan biaya produk, jasa, dan objek biaya lainnya 2. perolehan informasi untuk pemecahan, pengendalian, dan evaluasi kinerja 3. analisis informasi yang relevan untuk pengambilan keputusan



BAB III PENUTUP 4.1 Kesimpulan Biaya (cost) adalah semua pengorbanan sumber daya yang dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu. Saat ini, biaya telah diukur dalam cara akuntansi konvensional, sebaai jumlah moneter (misalnya, rupiah atau dollar) yang harus dibayarkan untuk mendapatkan barang atau jasa. Dalam prosesnya penggolongan biaya akan tergantung pada maksud dan tujuan dari biaya tersebut digolongkan dimana untuk tujuan yang berbeda diperlukan penggolongan yang berbeda. Berdasarkan objek yang dibiayai, biaya dibagi menjadi biaya langsung (Direct Cost) dan biaya tidak langsung (Indirect Cost). 4.2 Saran Demikianlah pembahasan tentang pengenalan istilah biaya dan tujuan biaya yang dapat kami sampaikan pada makalah ini semoga dapat dimengerti sehingga tidak menimbulkan kesalahpahaman di masa yang akan datang. Apabila ada kritik dan saran yang ingin di sampaikan, silahkan sampaikan kepada kami.



DAFTAR PUSTAKA Horngren, Charles T., Srikant M. datar, dan George Foster. 2010. Akuntansi Biaya, Edisi 12,



Jakarta:



Erlangga.