Pengembngan Ukm Iva Puskesmas Halmahera [PDF]

  • Author / Uploaded
  • rifki
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PROPOSAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT



Pemegang progarm :



1. Latar Belakang IVA merupakan salah satu metode untuk melakukan deteksi dini adanya kanker leher rahim. Skrining dengan IVA ini dinyatakan lebih mudah, lebih sederhana, dan lebih murah dibandingkan dengan tes pap smear, pemeriksaan IVA ini memberikan harapan besar untuk terlindung dari ganasnya efek kanker leher rahim, jenis kanker yang paling banyak ditemukan pada perempuan Indonesia yang berusia 25 tahun ke atas.(Kustiyati,dkk,2011). Kanker leher rahim merupakan masalah kesehatan yang penting bagi wanita. Kanker ini dialami oleh lebih dari 1,4 juta wanita di seluruh dunia. Setiap tahun, lebih dari 460.000 kasus terjadi dan sekitar 231.000 orang meninggal karena penyakit ini. Di Indonesia, kasus kanker leher rahim pada peringkat pertama dengan jumlah kasus 14.368



orang. Dari jumlah tersebut, 7,297 orang meninggal dan prevalensinya adalah 10.823 orang setiap tahunnya. Dengan 7.493 jumlah kasus kematian akibat kanker serviks, Indonesia menempati posisi ke tujuh di seluruh dunia, dan posisi pertama di Asia Pemeriksaan kanker leher rahim dengan metode IVA digunakan untuk mendeteksi kanker secara dini. Pemeriksaan dilakukan terutama pada wanita yang telah menikah.(Kustiyati,dkk,2011). Kanker serviks menempati urutan kedua penyebab kematian diantara wanita Indonesia. Sebanyak 31% dari kasus keganasan pada wanita adalah kanker serviks . World Health Organization (WHO) telah merekomendasikan skrining kanker serviks dengan menggunakan Inspeksi Visual Asetat (IVA) sejak tahun 2002. IVA direkomendasikan oleh WHO sebagai salah satu cara skrining kanker serviks yang tepat untuk negara yang sedang berkembang dengan sumber daya yang terbatas. Namun pelaksanaan IVA belum berjalan seperti yang diharapkan. Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah tahun 2011 menunjukkan bahwa Kota Semarang merupakan salah satu kota di Propinsi Jawa Tengah dengan kasus kanker serviks tertinggi. Kasus kanker serviks di Kota Semarang meningkat dari 2.782 pada tahun 2010 menjadi 5.155 pada tahun 2015 . Belum ada data yang ditemukan untuk menjelaskan hal tersebut. Padahal data menunjukkan bahwa 78,1% penderita kanker serviks datang ke RS Dr. Karyadi Semarang sudah dalam stadium IIIB . Hal ini mengarah kepada kasus kematian akibat kanker serviks yang melonjak tajam. Sebelum ditemukannya IVA, Pap smear merupakan cara skrining yang efektif di seluruh negara. Namun di negara yang sedang berkembang, dibutuhkan metode skrining yang dapat dilakukan dengan sumber daya yang terbatas. IVA merupakan salah satu skrining yang mudah, murah, dan gampang dilakukan . Oleh karena itu, IVA direkomendasikan sebagai cara skrining alternatif di negara yang sedang berkembang menggantikan Pap smear. IVA mempunyai sensitivitas dan spesivisitas yang tinggi dalam mendeteksi kanker serviks.



Persoalan yang muncul dalam penanggulangan kanker leher rahim di Indonesia adalah masih rendahnya angka cakupan tes deteksi dini atau skrining kanker rahim dengan pemeriksaan IVA. Skrining ini adalah salah satu cara untuk menemukan lesi pre kanker dan kanker pada stadium dini. Faktanya, angka skrining kanker leher rahim di Indonesia hanya berkisar kurang dari (5%) (idealnya sekitar 80%).



Karena rendahnya angka skrining



maka masih terdapat sekitar (70%) pasien kanker leher rahim di Indonesia terdiagnosis pada stadium lanjut. Kondisi ini membuat rendahnya angka kesakitan dan tingginya angka kematian pada pasien kanker leher rahim di Indonesia. Puskesmas Halmahera merupakan salah satu puskesmas yang ada dikota semarang yang memilik 4 kelurahan dengan 33 RW. Puskesmas Halmahera memberikan pelayanan IVA seminggu sekali pada hari selasa. Namun demikian cakupan pelayanan IVA dipuskesmas Halmahera pada tahun 2017 masih sangat rendah yaitu hanya 0.07 % wanita usia subur diwilayah Puskesmas Halmahera yang melaksanakan pemeriksaan IVA. Dari jumlah total 3210 WUS hanya 237 WUS yang melaksanakan pemeriksaan IVA, dari hasil tersebut didapatkan 15 WUS dengan hasil IVA Positif / curiga ada Aceto white / lesi pra kanker.(Data Laporan Puskesmas Halamahera 2017)



Dalam kajian ini kami tertarik untuk melaksanakan pemberdayaan masyarakat dalam rangka meningkatkan cakupan pemeriksaan IVA di wilayah Puskesmas Halmahera Yaitu dengan melaksanakan safari IVA sebagai salah satu program rutin yang harus segera dilakukan di Puskesmas Halmahera kota Semarang. Dimana safari dilaksanakan dihari selasa minggu pertama, bekerja sama dengan BPJS kesehatan, Kelurahan, kader kesehatan dan Ibu – Ibu PKK di Masing – masing kelurahan di wilayah puskesmas Halmahera, agar kegiatan tersebut berjalan efektif, maka komitmen berbagai sektor harus dibangun. Ketiga sektor tersebut adalah pemerintah kelurahan, tenaga kesehatan, serta masyarakat itu sendiri.



2. Identifikasi Maslah a. Cakupan pelayanan pemeriksaan IVA diwilayah puskesmas Halmahera masih sangat rendah yaitu hanya 0.07 persen dari total WUS (Wanita Usia Subur). b. Kejadian ca servik masih tinggi baik di indonesia maupun dikota semarang yaitu terdapat 5155 kasus ca servik tahun 2015 tertinggi sepropinsi Jawa Tengah. c. Karena rendahnya angka skrining maka masih terdapat sekitar (70%) pasien kanker leher rahim di Indonesia terdiagnosis pada stadium lanjut.



Metode fishbon



Metodh



Tidak Iva



Management



policy



Material



Rendahnya Pengetahuan



Ca cervix



Wus tidak Iva, skill siap



Man



positip/negatip telat periksa



Meusuremant



Bidan/Dokter Kurang promotif



Machine



Analisa Fishbon : Metodh : Pemeriksaan IVA, masih banyak WUS yang tidak melaksanakan IVA, dengan alasan malu atau kurangnya pengetahuan tentang IVA dan tujuannya. Management : Kebijakan Kepala Puskesmas atau Dinas Kesehatan disini sudah ada hanya belum menyentuh pada Ibu – Ibu PKK / Wanita Usia Subur ( WUS ) untuk wajib melaksanakan pemeriksaan IVA. Material : Masih rendahnya pengetahuan wanita Usia Subur terhadap pemeriksaan IVA dan kejadian Ca Cervix Di Indonesia ataupun Kota semarang. Man : Dari petugas kesehatan tidak ada kendala dalam pemeriksaan IVA , hanya belum melaksanakan sosialisasi yang diagendakan rutin ditiap RW atau pertemuan PKK tiap bulan sasaran WUS yang belum mau untuk melaksanakan IVA.



Meuseremant : Karena pemeriksaan IVA sering telat dilaksanakan bahkan tidak dilaksanakan maka sering kita dapatkan ca yang sudah distadium lanjut, seandainya kita mendapatkan hasil IVA sedini mungkin maka hasilnya pasti akan lebih baik. Machine : Penggerak atau petugas kesehatan baik Dokter maupun Bidan Kurang dalam melaksanakan sosialisasi tentang IVA atau hanya pada kader atau masyarakat yang sering datang ke Puskesmas tapi belum menjangkau ke masyarakat yang lebih kecil misal RT atau RW. Sehingga dari hasil analisa fishbon, hal – hal tersebut diatas dapat menjadikan meningkatnya angka kejadian Ca cervik Di Kota Semarang pada Khususnya dan Indonesia pada umumnya.



3. Prioritas Masalah Cakupan pelayanan pemeriksan IVA pada WUS di wilayah puskesmas Halmahera Masih sangat Rendah.



4. Sasaran Semua Wanita Usia Subur (WUS) Di wilayah Puskesmas halmahera yang telah menikah / Kontak seksual minimal 5 tahun.



5. Tujuan a. Agar WUS diwilayah puskesmas Halmahera melaksanakan pemeriksaan IVA dengan target 90% WUS target nasional 50 % dari WUS. b. Menurunkan angka Kejadian ca servik di Indonesia pada umumnya dan dikota semarang pada khususnya wilayah puskesmas Halmahera. c. Dapat mendeteksi sedini mungkin adanya lesi prakanker sehingga lebih mudah dalam pengobatan dan tidak sampai menjadi kanker pada stadium lanjut. d. Melakukan rujukan lebih dini pada penemuan kasus dengan IVA positif dan melaksanakan penanganannya.



6. Model pemberdayaan Masyarakat a. Meminta ijin Kepala Puskesmas Halmahera untuk program safari IVA setiap Bulan dihari selasa minggu I. b. Sosialisasi dengan teman sejawat dan dokter yang sudah dilatih untuk pemeriksaan IVA bahwa akan direncanakan kegiatan rutin pemeriksaan IVA bekerjasama dengan BPJS kesehatan yang pesertanya bergantian dari tiap -



tiap RW Di wilayah kelurahan



Puskesmas Halamhera setiap satu ( 1 ) Bulan sekali dihari Selasa Minggu pertama. c. Bekerjasama dengan teman sejawat Bidan dan Dokter yang telah melaksanakan pelatihan IVA untuk ikut serta dalam pelaksanaan kegiatan Safari Tersebut. d. Koordinasi dengan kepala Kelurahan. e. Bekerjasama dengan Ibu – Ibu PKK tingkat Kelurahan



f. Bekerjasama dengan Ibu – Ibu PKK tingkat Rukun Warga dan rukun Tetangga. g. Memotivasi pemeriksaan IVA dan memberikan penyuluhan tentang pentingnya deteksi dini Ca cervik dengan pemeriksaan sederhana IVA pada pertemuan PKK tingkat kelurahan, dan RW / RT. h. Bekerjasama dengan BPJS Kesehatan untuk klaim tindakan IVA i. Memotivasi WUS wilayah Puskesmas Halmahera untuk melaksanakan pemeriksaan IVA sesuai jadwal di masing – masing kelurahannya pada pertemuan Ibu-Ibu PKK baik Kelurahan maupun tingkat RW/RT. j. Bekerjasama dengan Kepala Kelurahan, Ibu-Ibu PKK untuk mensosialisaikan setiap jadwal masing – masing RW yang sudah disepakati dan mengingatkan WUS untuk melaksanakan pemeriksaan IVA sesuai dengan jadwal yang telah disepakati. k. Melaksanakan rujukan atau konsultasi pada dokter puskesams yang sudah dilatih cryoterapi apabila ditemukan IVA positif untuk dilaksanakan Cryoterapi di Puskesmas Halmahera.



7. Kesimpulan IVA merupakan salah satu metode untuk melakukan deteksi dini adanya kanker leher rahim yang lebih mudah, lebih sederhana, dan lebih murah dibandingkan dengan tes pap smear, pemeriksaan IVA ini memberikan harapan besar untuk terlindung dari ganasnya efek kanker leher rahim. Pemeriksaan IVA dapat dilaksanakan di fasilitas kesehatan dengan sarana dan prasarana yang sederhana setingkat Puskesmas dan dapat dilaksanakan oleh petugas Puskesmas baik Bidan atau Dokter yang sudah dilatih. Pelayanan pemeriksaan IVA juga dapat dilaksanakan pada Bidan Praktek Mandiri pada Bidan yang sudah Dilatih. Skrining ini adalah salah satu cara untuk menemukan lesi pra kanker dan kanker pada stadium dini. Karena rendahnya angka skrining sehingga banyak pasien kanker leher rahim di Indonesia yang terdiagnosis pada stadium lanjut. Kondisi ini membuat rendahnya angka kesakitan dan tingginya angka kematian pada pasien kanker leher rahim di Indonesia. Dengan pemeriksaan cakupan skrining IVA yang mencapai target minimal 50% WUS harapannya mendeteksi sedini mungkin kasus ca cervik pada stadium awal dapat menurunkan angka kematian karena kanker cervik. Pemeriksaan IVA juga tidak membutuhkan biaya mahal hanya Rp. 25.000 bagi WUS yang tidak memiliki asuransi BPJS. Sebetulnya untuk pemeriksaan IVA rutin tidak dapat diklemkan di BPJS, hanya apabila ada safari atau pemeriksaan yang di ikuti banayk WUS dapat koordinasikan dengan BPJS terlebih dahulu agar kegiatan pemeriksaan IVA dapat diklemkan ke BPJS, Hampir semua Puskesmas di Kota Semarang petugasnya telah dilatih untuk pemeriksaan IVA sehingga pemeriksaan IVA bisa dilaksanakan pada yang puskesmas yang terdekat, untuk meningkatkan cakupan pelayanan pemeriksaan IVA.



8. Saran  Semua Puskesmas Se Kota semarang yang petugasnya sudah pelatihan IVA agar mengadakan pemeriksaan rutin (safari IVA) bekerjasama dengan BPJS untuk mendeteksi sedini mungkin kasus Ca Cervik.



 Petugas kesehatan lebih rutin untuk memberikasn penyuluhan tentang IVA dan kanker Cervik, dan menyentuh sampai ketingkat RW/RT.  Kelurahan dapat mengalokasikan dana Khusus untuk penyuluhan IVA tingkat kelurahan untuk Ibu – Ibu PKK dan WUS.  Komitmen dari petugas kesehatan dan Kepala kelurahan dalam menurunkan kejadian ca cervik.



9.



Evaluasi 1. Kepala Puskesmas Memasukan untuk kegiatan BOK di tahun 2019 2. Pelaksanan IVA pada Tahun 2019 dengan jumlah 6 Kali dalam setahun dimana terbagi dalam 4 kelurahan, yaitu 1 kali di kelurahan Karang Turi, 1 kali di Kelurahan Karang Tempel, 2 Kali di Kelurahan Sarirejo dan 2 Kali di Kelurahan Rejosari. 3. Pelaksanaan IVA dimulai pada Bulan April 2019 s.d Desember 2018 4. Bulan Januari – Februari 2019 Sosialisasi tingkat kelurahan dengan Ketua PKK Kelurahan dan Ketua PKK RW serta Kader Kesehatan.



10.



Slogan



Daftar Pustaka



Data Laporan Rekapan IVA Puskesmas Halmahera Tahun 2017



Sri Kustiyati, Winarni. 2011. deteksi dini kanker leher rahim dengan metode iva di wilayah kerja puskesmas ngoresan surakarta. dr.



Ophi Indria Desanti, MPH Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan Agung [email protected] Kejadian Kanker Serviks di kota Semarang: Apa Yang Bisa Kita Lakukan? A Policy Brief