Profil Puskesmas Perumnas [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB I PENDAHULUAN



A. Gambaran Umum Puskesmas Perumnas 1. Keadaan Geografis Kecamatan Kadia merupakan sebagian kecil dari pemerintahan walikota Kendari yang terdiri dari beberapa wilayah kelurahan, sedangkan wilayah kerja puskesmas Perumnas meliputi 3 kelurahan yang berada Kota Kendari, dengan luas wilayah kerjanya 21,673km2. . wilayah kerja yang dimaksud meliputi : Tabel 1 Luas Wilayah Menurut Kecamatan Kadia No



Kelurahan



Luas (Km²)



1



Mandonga



1.971 Ha



2



Kadia



6,721 Ha



3



Korumba



1,200 Ha



Sumber : Data kelurahan Kadia



Adapun batas wilayah kerja Puskesmas Perumnas adalah : a) Sebelah Utara berbatasan dengan Kelurahan Tobuha & Mandonga b) Sebelah Selatan berbatasan dengan Kelurahan Bonggoeya c) Sebelah Barat berbatasan dengan Kelurahan Kadia d) Sebelah Timur berbatasan dengan Kelurahan Poasia



1



1. Jumlah Penduduk Di Wilayah Kerja Puskesmas Perumnas Berdasarkan data primer yang dikumpulkan tahun 2017 jumlah penduduk kecamatan kadian sebanyak ± 47.735 jiwa. Dengan rincian sebagai berikut : laki – laki 23.973 jiwa dan perempuan 23.763 jiwa Untuk mengetahui lebih jelas dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 2 Jumlah Penduduk Berdasarkan Tempat Di PKM Perumnas Kota Kendari Tahun 2017 No



Kelurahan Kelurahan Bende Kelurahan Mandonga Kelurahan Korumba Jumlah



Jumlah Perjenis Kelamin Laki – laki Perempuan 8.690 8.502 8.076 8.119 7.206 7.142



Jumlah 17.192 16.195 14.348



Sumber : Data Primer Tabel 3 Distribusi Jumah Penduduk, Jumlah Rumah Tangga Puskesmas : Perumnas Tahun 2017 RW/ RT



Luas wilayah



Penduduk



(Km²)



Jumlah Rumah Tangga



Kelurahan Bende



1.971 Ha



17.192



2.253



Kelurahan Mandnga



6,721 Ha



14.348



2.312



Kelurahan Korumba



1,200 Ha



8,119



16.195



Sumber : Data Primer



2



1. Sejarah Berdirinya Puskesmas Perumnas Puskesmas Perumas merupakan salah satu Puskesmas dalam wilayah kerja Dinas Kesehatan Kota Kendari. Tepatnya berada di Jalan H. Supu Yusuf No.22, Kelurahan Bende Kecamatan Kadia Kota Kendari Puskesmas



Perumnas dibangun pada



tahun 1982, Puskesmas ini



merupakan Puskesmas Kedua yang terlama setelah Puskesmas Puuwatu yang ada di Kota Kendari. Pada tahun 2015 Puskesmas ini dilakukan renovasi dan berpindah tempat dari Kompleks Perumahan Perumnas ke Jalan H.Supu Yusuf. Dan pada saat itu pula Puskesmas ini berfungsi secara definitif sebagai salah satu Puskesmas yang bertanggung jawab secara langsung kepada Dinas Kesehatan Kota Kendari.



3



2.



Struktur Oranisasi Puskesmas Perumnas



4



3. Alur Penerimaa Pasien Adapun alur penerimaan pasien dapat dilihat pada bagan di bawah ini



Pasien Datang



Tidak



Membuat Kartu berobat PULANG Pasien



Petugas menanyakan maksud Mengambil No. antrian kedatangan Pasien di panggil sesuai no urut Pernah berkunjung sebelumnya



4. Ya Membuat Rekam medis Pasien Baru



Menerima kartu berobat Tidak



Mencari buku Registrasi kartu pendaftaran



Buku Registrasi Baru



Bawa kartu berobat Ya



Mencari Rekam Medis



Mencari Rekam Medis Mencatat data ke buku Registrasi



Poli yang di tuju:



1.BP



3. Gigi



5. Anak



2.KIA



4. KB



6. Gizi



7. Labor



PULANG



Apotik



5



5. Tata Kelola Limbah Puskesmas Perumnas a. Limbah Infeksius 1. Limbah Padat Spoit yang telah dipakai, dimasukkan ke dalam safety box kemudian dibawah ke Rumah Sakit Abunawas untuk dilakukan pengolahan lanjutan. 2. Limbah Cair Ditampung kemudian dibuang di IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah). b. Limbah Non Infeksius 1. Limbah Padat Limbah padat ditampung dimasing – masing tempat sampah kemudian di bawah ke Tempat Penampuangan Sementara untuk selanjutnya di angkut kepembuangan akhir. 2. Limbah Cair Untuk limbah cair non infeklsius dialirkan langsung ke saluran pembuangan air.



6



B. Gambaran Umum Laboratorium Puskesmas Perumnas 1. Struktur Organisasi Struktur organisasi laboratorium rumah sakit ismoyo terdiri dari rumkit yang di: KEPALA PUSKESMAS PERUMNAS dr. Patma Ayunita



KEPALA LABORATORIUM Hj. Hermawati



ANALIS



ANALIS



DENNY.P AMAK



LINDA R. A,md AK



Gambar 2. Bagan struktur organisasi Puskesmas Perumnas



7



2. Bagian-Bagian Laboratorium Laboratorium Puskesmas Perumnas terdiri dari beberapa bagian yaitu: a. Ruang administrasi b. Ruang sampling c. Ruang pemeriksaan



3. Jenis Pemeriksaan Adapun jenis pemeriksaan yang ada di laboratorium Puskesmas Perumnas diantaranya yaitu : a. Hematologi Rutin 1. Hemoglobin b. Kimia Darah 1. Asam urat 2. Albumin 3. Cholesterol total c. Klinik Rutin 1. Urine rutin d. Bakteriologi 1. BTA (Basiln Tahan Asam) 2. KUSTA e. Immunoserologi 1. Anti HIV 2. Golongan darah



8



3. HBsAg 4. Palano test 5. Widal f. Parasitologi 1. Malaria 4. Gambaran alat dan reagens yang digunakan a. Alat yang digunakan : 1. Botol semprot 2. Clinipet 1000 µL, 3. Gegep besi 4. Jembatan pewarnaan 5. Mikroskop 6. Objek gelas 7. Pot sputum 8. Pot urine 9. Rak tabung 10. Sentrifuge 11. Slide golongan darah 12. Slide widal 13. Tabung EDTA 14. Tabung reaksi 15. Tourniquet



9



b. Reagen yang digunakan 1. Hematologi a. Strip Hemoglobin 2. Kimia Klinik a. Strip Glukosa b. Strip Asam Urat c. Strip Kolesterol 3. Klinik Rutin a. Strip Urine HG 4. Imunoserologi a. Widal



: Reagen Tidal



b. HBsAg



: Strip Monotes



5. Parasitologi a. Malaria



: Larutan Giemsa, Metanol



6. Bakteriologi a. Asam Alkohol b. Carbol Fuchsin c. Metilen Blue



5. Alur Pemeriksaan Laboratorium Adapun alur pemeriksaan pasien di laboratorium dapat dilihat pada bagan di bawah ini :



10



PASIEN RUJUKKAN



PERSALINAN



UGD/TINDAKKAN



POLI UMUM



LABORATORIUM



POLI GIGI POLI ANAK POLI KIA



APOTEK/RUJUKKAN



PASIEN PULANG



Gambar 3. Bagan alur pemeriksaan di laboratorium



11



6. Tata Kelola Limbah Laboratorium a. Limbah Infeksius 1. Limbah Padat (Spoit) Spoit yang telah dipakai, dimasukkan ke dalam safety box kemudian dibawah ke Rumah Sakit Abunawas untuk dilakukan pengolahan lanjutan. 2. Limbah Cair Ditampung kemudian di buang di IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) b. Limbah Non Infeksius 1. Limbah Padat Limbah padat di tamping di masing-masing tong sampah kemudian di bawah ke Tempat Penampungan Sementara. 2. Limbah Cair Untuk limbah cair non infeksius dialirkan langsung kesaluran pembuangan air.



12



BAB II KEGIATAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) A. Pemeriksaan Bakteriologi Bakteri Tahan Asam 1. Pra Analitik  Tempat sputum harus kering, bersih, bermulut lebar serta sekali pakai 



Beri label sample dan slide sesuai dengan nomer register TB 04 dan 06







Masukkan data penderita sesuai dengan data di LOKET PENDAFTARAN



a. Alat 1) Ose 2) Lampu spiritus 3) Rak pewarnaan 4) Rak pengering 5) Objek glass 6) Lampu spiritus 7) Kertas label 8) Mikroskop b. Bahan 1) Carbol Fuksin 2) Aquadestt 3) HCL Alkohol 3 % 4) Methylin Blue 0,1 % 5) Sputum/dahak 6) Sediaan sputum 2. Analitik 



Buat hapusan sputum dengan mengambil sample yang purulen







Tunggu slide kering dan fiksasi







Tuangi slide dengan cat 1 (carbol fuchsine)







Panasi hinga menguap 3 kali selama 5 menit



13







Buang cat dan cuci dengan air mengalir, tuangi dengan cat 2 (HCl-alkohol 3%) selama 2 menit







Buang cat dan cuci dengan air mengalir tuangi dengan cat 3 (methilene blue) selama 20 detik







Keringkan







Baca dengan mikroskop objektif 100x dan cari kuman bentuk batang berwarna merah



3. Pasca Analitik







(-) / negatif / 0 à tidak ditemukan Basil Tahan Asam dalam 100 lapangan pandang.







Dijumpai 1 – 9 Basil Tahan Asam dalam 100 lapangan pandang : ditulis sebanyak jumlah yang dijumpai.







Dijumpai 10 – 99 Basil Tahan Asam dalam 100 lapangan pandang : (+) / positif 1.







Dijumpai 1 – 10 Basil Tahan Asam dalam 1 lapangan pandang : (++) / positif 2.







Dijumpai lebih dari 10 Basil Tahan Asam dalam 1 lapangan pan dang : (+++) / positif 3.



B. Pemeriksaan Parasitologi Malaria (DDR)



Persiapan pasien : 



Pengambilan sampel dilakukan sebelum pasien menggunakan obat antimalaria.







Waktu pengambilan sampel harus tepat yaitu pada saat demam



Persiapan sampel : 



Darah dapat berupa darah kapiler atau darah vena yang diberi antikoagulan Na Citrat 3,8%, atau EDTA.







. Alat dan Bahan:



14



-



Kapas alkohol 70%



-



Blood lancet



-



Etil alkohol



-



Object glass



-



Larutan Giemsa dengan larutan Buffer Ph 7,2



-



Air kran/aquades



-



Mikroskop



3. Analitik A. Tes Pembuatan Sediaan Darah Tebal dan Tipis 



Bersihkan ujung jari atau anak telinga dengan kapas alkohol 70%. Biarkan mengering.







Tusuk kulit dengan jarum (blood lancet) dengan cepat, cukup dalam sehingga darah dapat mengalir secara bebas tanpa diperas (dipijat). Tetesan darah pertama dibuang.







Buat sediaan darah tebal dengan cara meneteskan sebanyak 3 - 4 tetes darah pada daerah dekat ujung object glass yang bersih dan bebas dari lemak. Dengan sudut object glass yang lain campurkan tetesan darah tersebut secara membulat sehingga diameternya sekitar 20 mm. Ketebalannya sedemikian rupa sehingga masih bisa membaca koran yang diletakkan di belakang sediaan tersebut.







Buatlah sediaan darah tipis pada sisa tempat di object glass yang sama.







Tempatkan di kotak sediaan atau letakkan horizontal agar mengering. Lindungi terhadap pengotoran oleh debu atau gangguan lalat, dan kecoa. Sediaan darah tebal kadang-kadang perlu waktu 2 jam untuk menjadi kering.



15



B.Prosedur Pewarnaan 1. Sediaan darah tipis 



Sediaan darah tipis difiksasi dengan direndam ethyl alkohol absolut atau metyl alkohol absolut selama 2-3 menit.







Rendam sediaan dalam larutan Giemsa selama 10-45 menit.







Cuci dengan aquadest dan biarkan mengering



3. Sediaan darah tebal  Pada sediaan darah tebal, tidak dilakukan perendaman dengan ethyl alkohol absolut (methyl alkohol absolut), tetapi langsung dengan pewarnaan. Kemudian cuci dengan aquadest dengan hati-hati selama 2 (dua) menit. 4. Pasca Analitik +



: 1-10 parasit per 100 lapang pandang



++



: 11-100 parasit per 100 lapang pandang



+++



: 1-10 parasit per satu lapang pandang



++++ : lebih dari 10 parasit per satu lapang pandang



16



17