Tbak Dan Sbar Pok 2 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PENERAPAN TBAK DAN SBAR Kelompok : 2



1. Radis



{ PERAWAT }



2. Elly Santi



{ PERAWAT }



3. Sri Wartini



{ PASIEN }



4. Rahmah Iswati



{ DOKTER }



5. Asep Sukandar



{ KELUARGA }



6. Wahyu Hadi Wibowo



{ KELUARGA }



7. Muhammad Avif Ramadhani



{ TEKNISI LAB }



“TBAK” ( Tulis Baca dan Konfirmasi ) Pengertian Teknik komunikasi lisan menggunakan telepon dengan menulis, membaca ulang dan melakukan konfirmasi pesan yang diterima oleh pemberi pesan. “SBAR” ( Situation, background, assesment, rekomendation ) Pengertian Komunikasi lisan yang dilakukan pada saat serah terima pasien dan pelaporan hasil kritis.



Penerapan TBAK dan SBAR



Tk Lab (Avif): Hallo assalamualaikum selamat pagi.. Perawat (Santi) : Iya waalaikumsalam selamat pagi.. Tk Lab (Avif) : Saya Muhammad Avif Ramadhani dari instalasi labolatorium, benarkah ini dari ruang keperawatan bedah? Perawat (Santi): Iya saya perawat Elly Santi dari ruang bedah.. Tk Lab (Avif) : Saya ingin melaporkan hasil kritis nona wartini dan nomor registrasinya 00112267 berumur 19 tahun untuk pemeriksaan hasil lab kritisnya, hasil leukositnya 5700, pemeriksaan HB 4,6 mg DL dan untuk pemeriksaan yang lainnnya normal. Tk Lab (Avif) : Iya mba santi,,, bisa saya ulangi kembali (mengulangi kembali percakapan) Perawat (Santi): hasil kritis nona wartini dan nomor registrasinya 00112267 berumur 19 tahun untuk pemeriksaan hasil lab kritisnya, hasil leukositnya 5700, pemeriksaan HB 4,6 mg DL dan untuk pemeriksaan yang lainnnya normal. Tk Lab (Avif) : Iya mba santi, terima kasih, asalamualaikum....... Perawat (Santi): Waalaikum salam......



(Perawat kembali ke ruangannya untuk menghubungi dokter) Perawat (Santi) : Hallo assalamualaikum.... Dokter (Rahma) : Waalaikum salam..... Perawat (Santi) : Ini dengan perawat Santi dari ruang bedah Dokter (Rahma): Iya ada apa Perawat (Santi) : Ingin melaporkan dok dengan nama pasien nona (Wartini) dengan keadaan kritis dari hasil pemeriksaan hasil darah lengkap didapatkan leukosit 5700 HB, 4,6 mg DL Dokter (Rahma) : Ini pasien dengan diagnosa apa? Perawat (Santi) : Pasien nona (Wartini) panas 7 hari dengan batuk 7 hari terpasang oksigen O2 2 liter/menit, suhu 37,5 derajat celcius, nadinya 110 kali/menit, respirasi 30 kali/menit. Dokter (Rahma) : Bisa diulangi lagi hasil pemeriksaan yang tadi ?



Perawat (Santi) : Nama pasien nona (Wartini) dengan keadaan kritis dari hasil pemeriksaan hasil darah lengkap didapatkan leukosit 5700 HB, 4,6 mg DL. Pasien nona (Wartini) panas 7 hari dengan batuk 7 hari terpasang oksigen O2 2 liter/menit, suhu 37,5 derajat celcius, nadinya 110 kali/menit, respirasi 30 kali/menit. Dokter (Rahma) : berikan saja injeksi cefotaxim 3 kali 120 mg, terus tambahkan juga tranfusi harian, transfusinya itu PRC 150 cc per hari, oke ? Perawat (Santi) : Baiklah dok saya akan ulangi kembali, injeksi cefotaxim 3 kali 120 mg, dan berikan tranfusi harian PRC 150 cc per hari Dokter (Rahma) : Iya betul begitu. Perawat (Santi) : Iya begitu, terima kasih ya dok.



(Setelah itu salah satu dari keluarga pasien menemui perawat di ruangan perawat, dan menanyakan kembali bagaimana status perkembangan kesehatan pasien.....)



Keluarga (Asep) : Permisi mba perawat (santi)... saya mau menanyakan kembali bagaimana status kesehatan dari anak saya (dengan raut wajah yang cemas) Perawat (Santi) : Begini pak,,, pemeriksaan hasil darah lengkap didapatkan leukosit 5700, HB 4,6 mg DL, dari hasil pemeriksaan sementara pasien di diagnosa anemia dan infeksi saluran pernafasan. Sekarang sudah diberikan oksigen 2 liter/menit, serta akan diberikan injeksi cefotaxime untuk meningkatkan HB pasien. Keluarga (Asep) : Iya terima kasih informasinya mba, Assalamualaikum..... Perawat (Santi): Waalaikum salam......