Tugas PENGELOLAAN Obat Dan PERALATAN Kesehatan Gigi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PENGELOLAAN DAN PEMBERIAN OBAT OBATAN DALAM PERAWATAN GIGI



A.



PENGELOLAAN PERALATAN, OBAT DAN BAHAN Dalam pengelolaan peralatan, obat dan bahan dibedakan atas: a. habis pakai (juga disebut dapat diperbaharui)dan b. Tidak habis pakai (tidak dapat diperbaharui) Peralatan habis pakai adalah peralatan yang digunakan dalam waktu singkat misalnya spuit, aplikator bonding .Sedangkan yang disebut peralatan tidak habis pakai adalah yang dapat bertahan beberapa tahun serta perlu perawatan dan pemeliharaan misalnya dental unit, peralatan konservasi gigi, tang cabut, light curing. Dalam pengelolaan peralatan, obat dan bahan ada empat langkah utama yang harus dikuasi yaitu : pemesanan, penyimpanan, pengeluaran dan pemeliharaan 1. Pemesanan peralatan, obat dan bahan Hanya beberapa pekerja kesehatan (biasanya staf senior) yang berwenang pemesanan peralatan obat dan bahan.Pada waktu melaksanakan kegiatan pemesanan diperlukan keahlian sebagai berikut : a.



Menyusun daftar kebutuhan dari mengetahui sebelumnya dan perkiraan pemakaian sekarang. Harus dibuat beberapa daftar peralatan, bahan dan obat yang dibutuhkan, bergantung pada tempat pembelian yang diharapkan. Jumlah setiap peralatan, bahan dan obat yang digunakan bergantung pada jumlah pasien yang dilayani dan dapat diperkirakan dari pengalaman atau dengan menanyakan kepada orang yang berpengalaman. Karena sumber daya selalu terbatas,peralatan, bahan dan obat-peralatan, bahan dan obat konsumsi harus digunakan dengan hemat.



b.



Menyesuakan kebutuhan dengan sumber daya yang tersedia dan membuat perkiraan biaya misalkan peralatan, bahan dan obat yang diperlukan dan



1



jumlahnya, harga satuan dan harga total harus disusun dalam bentuk tabel agar memudahkan dalam evaluasi sebagaimana contoh berikut : PERALATAN, BAHAN DAN OBAT Kaca mulut Sterilisator Spuit



JUMLAH 20 1 20 boks



HARGA SATUAN 15.000 3.000.000 50.000 Total harga



HARGA TOTAL 300.000 3.000.000 1.000.000 4.300.000



c. Menggunakan katalog Katalog adalah buku yang berisi daftar peralatan, bahan dan obat yang dapat dibeli dari tempat tertentu. Buku ini digunakan bila peralatan, bahan dan obat dipesan dari tempat yang jauh. Katalog dapat dikeluarkan olehgudang pemerintah atau perusahaan, pabrik atau toko swasta. Dalam hal melakukan pemesan dengan katalog harus dipelajari terlebih dahulu dengan sangat teliti dan harus di catat jumlah serta harga peralatan, bahan dan obat dengan tepat



d. Mengisi formulir pemesanan atau permintaan Sebuah formulir pemesanan biasanya disediakan bersama-sama dengan katalog. Toko atau perusahaan yang berbeda memiliki formulir khusus yang berbeda pula. Sebuah formulir pemesanan memiliki kolom untuk masingmasing hal berikut : nomor referensi peralatan, bahan dan obat, nama peralatan, bahan dan obat, jumlah yang dipesan, harga satuan, harga total. Contoh dari formulir pemesanan peralatan, bahan dan obat dapat diperlihatkan sebagai berikut : NOMOR PERALATAN, BAHAN DAN OBAT



NAMA PERALATAN, BAHAN DAN OBAT



JENIS



SATUAN



JUMLAH



HARGA SATUAN



TOTAL



Hem 601 190



Tang molar



Paruh 2 sisi



5



5



500.000



2.000.000



2



e. Menghitung keperluan obat Dasar-dasar menghitung keperluan obat harus didasarkan kepada pada kebutuhan tempat pelayanan kesehatan setempat. Misalkan 1)



Kebutuhan Di BPG Gambaran situasinya dihitung dari berapa jumlah kunjungan pasien rata-rata perbulan selain itu dihitung pula berapa jumlah pasien yang memerlukan perawatan tumpatan, ekstraksi, scaling, perawatan syaraf, rehabilitaif dan bedah minor



2)



Kebutuhan Di UKGS Gambaran situasi antara lain berapa jumlah



SD yang dibina dan



beberapa jumlah murid yang dilayani. Jenis kegiatan di UKGS yaitu : tumpatan, ekstraksi dengan topikal anastesi, penyuluhan dan sikat gigi bersama. Contoh : amalgam 1 botol (50 cc) dapat menumpat kurang lebih untuk 30 tumpatan dan Hg 1 botol (50 cc) dapat dipakai untuk menumpat kurang lebih amalagam untuk 50 tumpatan. Bila dalam satu bulan jumlah pasien yang memerlukan tumpatan 200 maka amalgam yang dibutuhkan adalah 1/30 x 200 = ± 6,5 botol, Hg yang dibutuhkan adalah 1/50 x 200 = 4 botol.



Pasta gigi 1 tube ukuran ekonomi untuk bisa dipakai 150 kali sikat gigi. Bila jumlah murid ukgs yang dilayani sebanyak 600 orang dan membutuhkan 2 kali sikat gigi masal dalam satu bulan maka pasta gigi yang dibutuhkan 1/150 x 600 x 2 = 8 tube



2. Penyimpanan peralatan bahan dan obat Memasukan peralatan bahan dan obat baru dalam penyimpanan



3



Peralatan, bahan dan obat disimpan dalam dua tempat yaitu 1) tempat penyimpanan utama atau cadangan dimana persediaan disimpan tetapi tidak digunakan. Khusus untuk obat disimpan di tempat kering, sejuk dan dihindarkan dari cahaya. Lemari merupakan tempat yang paling baik. Bila mungkin, tablet harus disimpan dalam wadah kedap udara dan dan tertutup. Masingmasing botol atau kaleng harus diberi label yang jelas. Tanda bintang merah atau tanda serupa harus diterkan pada label semua botol atau kaleng yang mempunyai batas waktu kadaluarsa pada tahun yang sedang berjalan. Obat-obat ini harus terlebih dahulu digunakan. Obat yang berbahaya harus disimpan dalam lemari khusus dan terkunci dengan catatan pengeluaran khusus.



3. Pengeluaran alat, bahan dan obat Peralatan, bahan dan obat baru biasanya dikirim bersama surat, baik berupa faktur bila peralatan, bahan dan obat tersebut belum dibayar atau catatan penyerahan bila peralatan, bahan dan obat sudah dibayar. Faktur dan catatanpenyerahan harus ditempatkan pada arsip yang terpisah dan diberi label yang sesuai. Tanda terima peralatan, bahan dan obat bahan dan obat harus dicatat dalam buku persediaan atau buku persediaan atau buku besar yang biasanya memiliki halaman yang terpisah untuk peralatan, bahan dan obat,bahan dan obat. Pencatatan terbagi atas kolomkolom yang menyatakan : 1) Tanggal penerimaan peralatan, bahan dan obat 2) No referensi peralatan, bahan dan obat 3) No faktur 4) Jumlah peralatan, bahan dan obat



4



Dalam hal ini biasanya terdapat dua buku besar satu untuk peralatan, bahan dan obat habis pakai dan satu lagi untuk peralatan tidak habis pakai. Masing-masing peralatan, bahan dan obat di catat dalam halaman. Setiap kali suatu peralatan, bahan dan obat diserahkan jumlah yang diterima ditambahkan ke jumlah persediaan total. Setiap kali peralatan, bahan dan obat dikeluarkan jumlah dikurangkan dari umlah persediaan total. Tabel berikut ini sebagai contoh ;



Peralatan, Tanggal Diterima bahan dari dan obat Kasa 1/4 Gudang 5/4



Faktur



Jumlah yg diterima



Jumlah dikeluarkan



Neraca persediaan



456



10 gulung



2 gulung 4 gulung



8 gulung 4 gulung



Setelah diterima dan dicatat dalam buku stock peralatan bahan dan obat dapat dikeluarkan untuk dipergunakan bila diperlukan. Terdapat tiga prosedur administrasi yang berkaitan dengan pengeluaran peralatan yaitu: 1) Pencatatan dibuku besar 2) Surat pengeluaran peralatan, bahan dan obat 3) Inventaris



5



B. PROSEDUR PERAWATAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT dan PEMBERIAN OBAT OBATAN DALAM PERAWATAN GIGI Sebelum memberikan obat obat dalam perawatan gigi ada beberpa tahapan kegiatan yang dilakukan yaitu Prosedur Perawatan Kesehatan Gigi diantaranya : A. Persiapan 1. Tahap persiapan URAIAN UMUM :



Persiapan Ruangan dan Alat : Meja, kursi dan dental unit. Alat-alat Gigi. Bahan-bahan / obat-obatan untuk gigi Kompresor. Bor gigi. Persiapan Petugas : Perlindungan diri. Pemeriksaan Pasien : Anamnesa. Pemeriksaan Gigi ( oral ) Pemeriksaan ekstra oral Persiapan Tindakan : Catat rencana tindakan. Konseling. Sterilisasi instrumen. 2. Melakukan Tindakan dan pemberian obat obatan : Konservatif. Pencabutan. 3. Pemeliharaan Ruangan dan Alat. 6



4. Pencatatan dan pelaporan : Kartu rawat jalan. Register rawat jalan. Sensus harian penyakit.



B. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN: Petugas menyiapkan Ruangan dan Alat, membersihkan meja, kursi dan dental unit, menyiapkan alat-alat gigi, bahan-bahan / obat-obatan untuk gigi, menghidupkan kompresor, memeriksa apakah bor dapat berfungsi dengan baik. Petugas memakai alat perlindungan diri seperlunya.misalnya : Lab Jas, masker dan sarung tangan. Petugas melakukan pemeriksaan pasien, meliputi : Anamnesa tentang keluhan utama, keluhan tambahan, berapa lama, lokasinya dimana, apakah mengganggu tidur, tanyakan juga riwayat penyakit yang lain ( Jantung, Kencing manis, Tekanan darah tinggi, kehamilan pada wanita, alergi, asthma, tbc ). Pemeriksaan Gigi ( oral ) : Gigi ( karies, warna, posisi, bentuk ). Lidah ( warna, kelainan yang ada, bentuk, ukuran ). Mukosa pipi ( ulkus, lesi, radang ). Langit-langit keras ( apakah ada kista, tumor, celah langit-langit ). Dasar mulut ( apakah bengkak, kista, penyumbatan kelenjar ludah ). Pemeriksaan ekstra oral ( pipi, bibir, kelenjar limfe ). Petugas menentukan Diagnosa dan melakukan persipan tindakan ( buat rencana tindakan, konseling kepada pasien tentang rencana tindakan dan hal-hal yang penting diketahui oleh pasien ) serta melaksanakan sterilisasi instrumen.Petugas



7



melakukan Tindakan sesuai dengan diagnosa dan jenis tindakan yang diperlukan juga memberikan obat obatan.



C. TINDAKAN DAN PEMBERIAN OBAT OBATAN 1. Konservatif : A. Penambalan Tetap : A.1 Iritasi pulpa dan karies media :  Tindakan Yang dilakukan : Pembuangan jaringan karies. Preparasi cavitas. Sterilisasi cavitas. 



Obat obatan yang diberikan : Zinc phosphat cement. Tambalan tetap ( amalgam, art, luxilut, silikat, fuji, dll ). Instruksi.



A.2 Hiperemi pulpa : 



Tindakan yang dilakukan : Pembuangan jaringan karies. Preparasi cavitas. Sterilisasi cavitas.







Obat obatan Yang diberikan Eugenol kapas. Fletcer. Pasien diintruksikan kembali 1 ( satu ) minggu lagi. Sesudah pasien kembali tambalan sementara dibongkar diganti dengan : Zinc phosphat cement. Tambalan tetap. Instruksi.



A.3 Hp. Profunda : 



Tindakan yang dilakukan : Pembuangan jaringan karies. Preparasi cavitas. Sterilisasi cavitas.







Obat obatan Yang diberikan : Perlindungan pulpa dengan Dycal atau calxyl. 8



Zinc phosphat cement. Pasien diinstruksikan untuk kembali 3 – 7 hari lagi. Sesudah pasien kembali tambalan sementara dibongkar diganti dengan : Zinc phosphat cement. Tambalan tetap. Instruksi. B. Penambalan Sementara : B.1 Pulpitis : Tindakan yang dilakukan : Pembuangan jaringan karies. Sterilisasi cavitas. Obat obatan Yang diberikan : Pemberian obat gigi untuk menghilangkan rasa sakit dan obat untuk mematikan saraf gigi ( devitalisasi pulpa ). Tambalan sementara dengan Fletcer atau cavit. Pemberian analgetik peroral. Pasien disuruh kembali 3 ( tiga ) hari lagi. Setelah pasien kembali dilakukan : Bongkar tambalan sementara. Pembukaan atap pulpa. Sterilisasi cavitas. Pemberian obat untuk sterisasi pulpa ( salah satu, TKF, CHKM, chresophene atau rockle, ditaruh di kapas dan diletakkan di ruang pulpa ). Fletcer atau cavit. Pasien disuruh kembali antara 4 – 7 hari lagi. Ketika pasien kembali obatnya diganti. Penggantian obat dilakukan minimal 2 kali. Kalau gigi masih sakit bila diperkusi penggantian obat dilakukan lagi berulang-ulang sampai pasien tidak merasa sakit lagi ketika gigi diperkusi maka gigi dianggap sudah steril. Selanjut di lakukan : Bongkar tambalan sementara. Sterilisasi cavitas. Pemberian obat mumifikasi ( putrex atau iodoform pasta ). Zinc phosphat cement. Pasien diinstruksikan kembali 1 minggu lagi. Sesudah pasien kembali dilakukan : Pembuangan sebagian sebagian dari Zinc phosphat cement. Preparasi cavitas. Tambalan tetap ( amalgam atau silikat ) tergantung keperluan, fungís dan estetik. Instruksi. 9



B.2 Gangren pulpa : Tindakan yang dilakukan : Pembuangan jaringan karies. Pembukaan atap pulpa. Sterilisasi cavitas. Obat obatan Yang diberikan : Pemberian obat untuk jaringan pulpa ( TKF, CHKM, chresophene atau rockle ). Fletcer atau cavit. Pasien disuruh kembali antara 4 – 7 hari lagi. Prosedur ini dilakukan minimal 2 kali sehari dengan mengganti obat dalam pulpa. Kalau masih ada bau ganggren atau rasa sakit kalau gigi diperkusi, penggantian obat dilakukan lagi berulang-ulang sampai tidak ada rasa sakit lagi ketika gigi diperkusi. Sesudah pulpa steril proses selanjutnya sama dengan perawatan pulpitis di atas. B.3 GP dengan PD ( Gangren pulpa dengan Periodontitis ) : Tindakan yang dilakukan : Pembuangan jaringan karies. Pembukaan atap pulpa. Sterilisasi cavitas. Tutup dengan kapas (longgar). Obat obatan Yang diberikan : Pemberian antibiotik dan analgesik per oral Intruksikan pasien kembali 3 hari lagi. Sesudah pasien kembali dan gigi tidak sakit ketika diperkusi, perawatan selanjutnya sama dengan perawatan gangren pulpa. Catatan : Prosedur ini dilaksanakan kalau gigi masih memungkinkan untuk dilakukan penambalan tetap. C. Pencabutan : C.1 Pencabutan gigi tetap : Tindakan yang dilakukan : Oleskan betadin pada gigi yang akan dicabut. Penyuntikan dengan obat anestesi ( lidocain atau pehacain ). Setelah terasa parasthesi lakukan pemisahan gigi dari gusi dengan bein. Pencabutan gigi. Pemberian tampon.



10



Obat obatan Yang diberikan : Pemberian antibiotik, analgetik, anti imflamasi ( kalau perlu ) per oral. C.2 Pencabutan gigi susu : Topikal anestesi. Pencabutan. Pemberian tampon. Instruksi. D. Abses Gigi ( Infeksi Gigi) Penatalaksanaan Pengobatan simptomatik dapat diberikan parasetamol atau ibuprofen atau asam mefenamat. a) Parasetamol Dosis dewasa :500 mg setiap 6-8 jam. Dosis anak : 10-15 mg/kgbb, setiap 6-8 jam. b) Ibu profen Dosis dewasa : 200mg 3 kali sehari. c) Asam Mefenamat Dosis dewasa : 500mg awal dilanjutkan 250 mg 3 kali sehari sesudah makan (Kemenkes, 2012).



E. Pulpitis Akut (Gigi berlubang) Penatalaksanaan Pemberian obat analgetik(Kemenkes, 2012) a) Parasetamol Dosis dewasa :500 mg setiap 6-8 jam Dosis anak : 10-15 mg/kgbb, setiap 6-8 jam b) Ibuprofen Dosis dewasa : 200mg 3 kali sehari c) Asam Mefenamat Dosis dewasa : 500mg awal dilanjutkan 250 mg 3 kali sehari sesudah makan Jika selama 2 sampai 3 hari gejala belum sembuh segera hubungi dokter



F. Gingivitis ( Gusi Bengkak ) Penatalaksanaan a) Pasien dianjurkan untuk menjaga kebersihan mulut dan berkumur dengan 1 gelas air hangat ditambah 1 sendok teh garam, atau bila ada dengan obat kumur iodium povidon setiap 8 jam selama 3 hari.



11



b) Bila kebersihan mulut sudah diperbaiki dan tidak sembuh, rujuk ke Rumah Sakit untuk perawatan selanjutnya.Perlu dipikirkan kemungkinan sebab sistemik. c) Perikoronitis memerlukan antibiotik selama 5 hari: amoksisilin 500 mg setiap 8 jam. d) Pasien dirujuk ke dokter gigi untuk penanganan selanjutnya yaitu membersihkan karang gigi (Kemenkes, 2012)



G. Periodontitis ( Pelepasan Gigi karena Rusaknya Gusi ) Penatalaksanaan a) Karang gigi, selulit yang diakibatkan oleh makanan dan penyebab lokal lainnya harus dibersihkan/diperbaiki. b) Pemberian antibiotik amoksisilin 500 mg dan metronidazol 250 mg setiap 8 jam selama 5 hari. c) Pasien dianjurkan berkumur selama ½ - 1 menit dengan larutan povidon 1%, setiap 8 jam. d) Bila sudah sangat goyah, gigi harus segera dicabut. e) Analgesik jika diperlukan (Kemenkes, 2012).



H. Perikoronitis Akut ( Infeksi Gusi ) Penatalaksanaan a) Pemberian antibiotik amoksisilin 500 mg dan metronidazol 250 mg setiap 8 jam selama 5 hari. b) Pasien dianjurkan berkumur selama ½ - 1 menit dengan larutan povidon iodin1%, setiap 8 jam. c) Pemberian parasetamol 500 mg 3 - 4 x sehari atau analgesik lain seperti ibuprofen atau asam mefenamat (Kemenkes, 2012). d) Jika selama 2 sampai 3 hari gejala belum sembuh segera hubungi dokter



I. Trauma Gigi dan Jaringan Penyangga Penatalaksanaan(Kemenkes, 2012). a) Pertolongan pertama dilakukan untuk semua luka pada wajah dan mulut. Jaringan lunak Harus dirawat dengan baik. b) Pembersihan dan irigasi yang perlahan dengan saline akan membantu mengurangi jumlah jaringan yang mati dan resiko adanya keadaan anaerobik. Antiseptik permukaan juga digunakan untuk mengurangi jumlah bakteri.



12



c) Pemberian antibiotik diperlukan hanya sebagai profilaksis bila terdapat luka pada jaringan lunak sekitar. Apabila luka telah dibersihkan dengan benar maka pemberian antibiotik harus dipertimbangkan kembali. d) Simptomatik : pemberian Parasetamol 500 mg 3-4 x sehari atau Ibuprofen dan Asam Mefenamat. Ibuprofen dosis untuk dewasa: 200mg 3 kali sehari. Asam Mefenamat dosis dewasa: 500mg awal dilanjutkan 250 mg 3xsehari sesudah makan. Jika selama 2-3 hari gejala belum sembuh segera hubungi dokter.



Daftar Pustaka : Manajemen Kesehatan Gigi by Melkisedek O. Nubatonis, SKM, MDSc https://dentalhome.wordpress.com/2008/09/03/prosedur-perawatan-kesehatan-gigi-dan-mulut



13