Askep Diare Kep - Anak [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

ASUHAN KEPERAWATAN DIARE



PENGAMPU : Disusun oleh : Ns. Nopi Nur Khasanah, M.Kep., Sp.Kep.An Siti Arum Suwanda ( 30901800165 )



PRODI S1 KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG 2020



A. PENGKAJIAN 1. TANGGAL PENGKAJIAN Pengkajian dilakukan pada tanggal 01 Juli 2020 pukul 09.00 WIB dengan melakukan wawancara dan observasi pada klien dan keluarga 2. IDENTITAS  Identitas pasien Nama : An.B Umur : 4 th Jenis kelamin : Laki-laki Agama : Islam  Identitas Penanggung Jawab Nama : Ny.H Umur : 30 th Jenis Kelamin : Perempuan Pendidikan : SMA Pekerjaan : Swasta Alamat : Rembang Hub. dengan pasien : Orang tua kandung 3. Keluhan Utama Ibu klien mengatakan An. B BAB dengan konsistensi encer / mencret > 3x sehari 4. Riwayat Penyakit Sekarang  2 hari sebelum dibawa ke bidan klien mencret > 4x / hr, berlendir dan bau tidak sedap , warna kuning, konsistensi encer. Anak mencret setelah terlalu makan banyak pecel.Klien sering buang air kecil. Klien tampak lemas, tidak nafsu makan, klien merasa mual. S : 38,1 oC, N : 90x/m, RR : 30x/m. 5. Riwayat Penyakit Masa Lalu Pernah mengalami diare sebelumnya, memiliki alergi makanan yaitu ikan. 6. Riwayat Penyakit Keluarga Ibu klien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang mengalami DM, hipertensi, TBC, dan penyakit menurun lainnya. 7. Pola Fungsional Menurut Gondan’s a. Pola Persepsi Kesehatan Menurut keterangan keluarga, kesehatan merupakan aspek yang penting dalam kehidupan. Apabila ada salah satu anggota keluarga yang sakit, terutama anak, yang lain ikut merasakan sakit terlebih ayah ibunya. b. Pola Nutrisi Sebelum sakit klien makan dengan teratur 3x sehari, minum sehari kurang lebih 8 gelas. Setelah sakit klien makan 2x sehari tidak pernah habis, minum 4 gelas perhari. Penurunan BB dari 34 kg menjadi 32 kg. c. Pola Eliminasi



d.



e.



f.



g.



h.



Sebelum sakit klien BAB sehari sekali konsistensi padat sedikit lembek, bau khas feses, warna kecoklatan. Klien BAK kurang lebih 6x sehari urin berwarna kuning, bau khas urin . Setelah klien sakit BAB kurang lebih 4x perhari, konsistensi encer, berlendir, warna kuning, bau tidak sedap. Klien BAK sering sehari lebih dari 6x warna kuning, bau khas urin. Pola Aktivitas Sebelum sakit klien aktif sering bermain sama teman-temannya. Setelah sakit klien terlihat kurang aktif, tampak lemas, sering menangis dan sedikit rewel, semua aktifitas anak dibantu orang tua. Pola Istirahat Dan Tidur Sebelum sakit, klien tidur siang selama ± 3 jam / hari dan tidur malam ± 9 jam / hari. Selama sakit klien dapat tidur dengan nyenyak setelah minum obat, tidur siang ± 1 jam dan tidur malam ± 5 jam, karena sering terjaga dari tidurnya. Pola Persepsi Kognitif Ibu klien mengatakan anaknya sakit diare. Keluarga mengatakan kesehatan sangat penting. Pola Hubungan Dari sejak lahir klien selalu diasuh setiap saat oleh ibunya, sehingga hubungan mereka sangat dekat. Apalagi saat sakit seperti ini klien tidak mau berpisah sebentarpun. Pola Nilai Kepercayaan Keluarga memeluk agama Islam dan selau menjalankan perintahperintah-Nya.



8. Riwayat Kesehatan Keluarga a. Genogram



Keterangan



:



: Laki-laki : Perempuan : Pasien



: Garis perkawinan : Garis keturunan : Tinggal satu rumah



Keterangan Keterangan: : : laki-laki : laki-laki



: perempuan : perempuan Keterangan : b. Riwayat penyakit keluarga : klien : klien : laki-laki Tidak ada riwayat penyakit hipertensi, asma, DM dan penyakit jantungserumah : tinggal : tinggalserumah : perempuan dalam keluarga. Penyakit yang sering diderita anggota keluarga adalah



panas, batuk, pilek (yang bila diobat langsung sembuh terutama pada : klien saat musim pencaroba). : tinggal serumah c. Kebiasaan Keluarga biasanya kalau merasa pusing beli obat di warung terkadang pergi ke bidan desa atau Puskesmas.



9. Pemeriksaan Fisik a. Pemeriksaan antropometri BB : 32 tahun TB : 137 cm b. Keadaan Umum : sadar, kurang aktif c. TTV S : 38,1 oC N : 90x/m RR : 30x/m d. Kepala Bentuk normal, kulit kepala bersih, rambut warna hitam, lebat, tidak ada luka, tidak ada benjolan. e. Mata Tampak cekung, sklera tidak ikterik, konjungiva anemis f. Hidung Tampak tidak ada ingus, tidak ada pernafasan cuping hidung. g. Telinga Simetris, tidak ada tanda-tanda peradangan (kemerahan (-), edema (-), discharge (-), gangguan pendengaran (-), tidak ada sekret., h. Mulut



i.



j.



k.



l. m.



n.



Tidak ada stomatitis, mukosa mulut agak kering dan tidak sianosis. Leher Simetris tidak ada pemberasaran kelenjar limfe dan tidak ada massa di leher. Dada Pengembangan dada simetris, tidak ada retraksi dada. Fremitus rata antara kiri dan kanan, Sonor, Suara dasar vesikuler, ronchi (-), wheezing (-) Perut Perut tampak cembung , Hiperperistaltik (± 20 x/mnt), Tidak ada hepatomegali, tidak ada splenomegali , Kembung Genital Lengkap tidak ada kelainan, daerah sekitar genital Ekstermitas Tonus otot baik, akral hangat, capillary refil ¿ 2 detik, tidak ada sianosis terpasang infus di tangan kiri. Kulit Kulit bersih, tidak ada laserasi, turgor kurang.



10. Pemeriksaan Penunjang 11. Analisa Data No 1.



Tanda dan Gejala



Problem



Ds : Ibu klien mengatakan ± 4 Pengeluaran x anak mencret dengan cairan yang konsistensi cair dan warna berlebihan = diare kuning.



& muntah



Do : - turgor



kulit



mukosa kering,



mulut



kurang, agak



mata



terlihat



tampak



kurang



cekung. - Anak



aktif, lemas dan Perut kembung



Etiologi Difisit volume cairan.



2.



Ds : Ibu klien mengatakan klien tidak nafsu makan Do : -



makan tidak habis



-



makan sehari 2x porsi



Resiko perubahan Intake tidak adekuat



nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh



sedikit -



tampak lemas, pucat



-



mual



Ds : Ibu klien mengatakan 3.



badan anaknya teraba panas



Proses infeksi



Do :



Resiko



skunder terhadap



peningkatan suhu



diare



tubuh



-



S : 38,1 oC



-



N : 90x/m



-



RR : 30x/m



-



Klien tampak pucat dan lemas



-



Teraba panas



12. Diagnosa Keperawatan 1. Defisit volume cairan b.d pengeluaran cairan berlebih 2. Resiko perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d intake tidak adekuat 3. Resiko peningkatan suhu tubuh b.d proses infeksi skunder terhadap diare



13. Intervensi



Tgl 01



No Dx 1



Tujuan dan Kriteria Hasil Setelah



dilakukan



Ttd



Intervensi



tindakan - Monitor input



Juli



keperawatan selama 2 x 24 jam



dan



2020



kebutuhan cairan adekuat dengan



cairan



kriteria hasil :



output



- Lanjutkan



- Balance cairan seimbang - turgor kulit baik,. - BAB lembab dan tidak cair - Klien tidak lemas.



pemberian cairan



sesuai



program - Motivasi



ibu



untuk memberikan cairan sedikitsedikit



tapi



sering. - Pantau tandatanda vital - Berikan



obat



sesuai program - Pantau tandatanda 01



2



Setelah



dilakukan



dehidrasi. tindakan - Anjurkan ibu



Juli



keperawatan selama 2 x 24 jam



untuk



2020



pemenuhan nutrisi adekuat dengan



memberikan



kriteria hasil :



makan sedikit-



- Tidak mual - Makan teratur 3x sehari - Makan habis perporsi - BAB tidak encer - BB meningkat



demi



sedikit



tapi sering. - Anjurkan ibu untuk memberikan makanan selagi hangat - Monitor intake dan output



- Monitor BAB encer



;



frekuensi, jumlah, warna 01



3



Setelah



dilakukan



- Timbang BB tindakan - Monitor suhu -



Juli



keperawatan selama 2 x 24 suhu



2020



tubuh klien turun dengan kriteria - Berikan hasil :



tubuh kompres



- Suhu tubuh dalam batas normal - Tidak pucat dan lemas - Bibir tidak kering



hangat - Anjurkan istirahat cukup - Kolaborasi pemberian antipiretik.



14. Implementasi Tgl



No



Implementasi



Respon



Ttd



Dx 01 Juli 1



- Monitor intake dan output -



2020



cairan



Ibu



klien



mengatakan



klien



BAB masih encer - Memotivasi



dan BAK sering untuk - Ibu mengatakan



ibu



memberikan cairan sedikit-



akan memberikan



sedikit tapi sering.



cairan



- Memantau



sedikit-



sedikit tapi sering tanda-tanda - S : 38,1oC,RR :



vital.



30x/m x, N =



90x/m - Memberikan obat sesuai - Obat program



masuk



semua,



tidak



dimuntahkan, tidak ada reaksi - Memantau



alergi. tanda-tanda - mata



cekung,



turgor



kulit



kurang,



bibir



dehidrasi.



01 Juli 2 2020



kering. ibu-ibu - Ibu mengatakan



- Menganjurkan untuk



memberi



makan



sedikit-sedikit tapi sering.



akan melaksanakan



anjuran perawat. - Menganjurkan ibu untuk -Ibu memberikan memberikan



makanan makanan



selagi masih hangat



hangat



selagi klien



mau



makan tapi sedikit



- Menimbang anak



- BB = 32 kg



- Memantau adanya muntah



- Anak



tidak



muntah 01 Juli 3.



-Memonitor suhu tubuh



2020



-Ibu



klien



mengatakan



suhu



tubuh anaknya mulai turun -Memberikan kompres hangat



-Ibu



klien



mengatakan



sudah



mengompres hangat anaknya -Menganjurkan istirahat yang cukup



Ibu



mengatakan



klien klien



tidur siang 2 jam tidur malam 11 jam. -Mengkolaborasi



pemberian -



obat



Ibu



mengatakan



klien obat



masuk semua tidak muntah



dan



tidak



alergi.



15. Evaluasi Tgl/



Dx.



Jam



Kep



Catatan Perkembangan 02 Juli 2020



1



S : Ibu



klien



mengatakan



berkurang sehari 3x



frekuensi



Ttd BAB



O : Klien tidak lemas dan pucat, bibir tidak kering, turgor kulit normal A : Masalah teratasi sebagian P : - Pertahankan - Kaji ulang pemeriksaan laboratorium untuk hematologi dan feces rutin dengan kolaborasi analisis kesehatan 13/1



2



2012



S : Ibu klien mengatakan klien sudah nafsu makan O : BB = 33 kg, makan sehari 3x setengah porsi, tidak mual A : Masalah teratasi sebagian P : Pertahankan - Menganjurkan makan sedikit tapi sering - Menganjurkan untuk memilih makanan yang di sukai klien



13/1 2012



3



S : Ibu klien mengatan suhu tubuh klien turun O : S : 37 oC, N : 90x/m, RR : 30x/m, tidak lemas dan pucat, tidur cukup A : Masalah teratasi P : Pertahankan