Perikoronitis Operkulitis Dan Poket Riska [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

E. PERIKORONITIS, OPERKULITIS DAN POKET a. Pengertian Pericoronitis Perikoronitis adalah peradangan yang menyerang jaringan gusi pada gigi geraham bungsu. Geraham bungsu merupakan geraham ketiga yang letaknya paling dalam dan terakhir tumbuh. Perikoronitis jika tidak diobati bisa merusak susunan gigi dan menyebabkan bau mulut. Penyakit ini menginfeksi geraham yang tumbuh tidak normal, tertanam, atau tumbuh miring. Gejala perikoronitis terbagi dua berdasarkan kondisi penyakit, yakni akut (timbul dalam waktu singkat dan mendadak) atau kronis (sudah berlangsung lama atau menahun). Perikoronitis adalah peradangan yang menyerang jaringan gusi di sekitar gigi geraham bungsu. Kondisi ini lebih sering terjadi pada gigi geraham bungsu bagian bawah.Gigi bungsu merupakan gigi geraham ketiga yang letaknya paling belakang. Jenis geraham ini paling terakhir tumbuh.Gigi geraham bungsu biasanya tumbuh dalam rentang usia 17-25 tahun. Namun tidak menutup kemungkinan untuk tumbuh pada usia di atas 25 tahun.Oleh karena itu, perikoronitis biasanya terjadi pada usia dewasa muda, dengan prevalensi kejadian sebanyak 81 persen pada pasien berusia 20 hingga 29 tahun.



Penyebab Perikoronitis Perikoronitis pada awalnya disebabkan oleh susunan gigi yang tidak sempurna. Penyebabnya bisa karena jarak antar gigi terlalu rapat atau terlalu renggang. Kondisi ini dapat membuat sisa makanan mudah terselip di sela-sela gigi dan menjadi sulit untuk dibersihkan. Sisa makanan yang dibiarkan menempel di gigi akan membentuk tumpukan plak dan memungkinkan bakteri untuk masuk ke jaringan gusi. Bakteri yang masuk ke dalam jaringan akan menginfeksi gusi dan mengakibatkan peradangan. Selain penyebab-penyebab tersebut, sejumlah faktor dapat meningkatkan risiko terjadinya perikoronitis. Di antaranya: 



Berusia 20-29 tahun







Pertumbuhan gigi bungsu yang tidak normal, tertanam atau miring







Kesehatan gigi yang tidak terjaga dengan baik







Stres







Kelelahan







Kehamilan.







Diagnosis Perikoronitis



Dokter dapat mencurigai seorang pasien menderita perikoronitis jika terdapat gejalagejalanya. Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dengan melihat kondisi gigi pasien. Untuk mencari dan memastikan adanya peradangan di sekitar geraham, dokter akan melakukan pemeriksaan. Pericoronitis terbagi 3: 1. Pericoronitis akut Gejalanya umumnya : berlangsung selama 3-4 hari meliputi : -



Nyeri disekitar gigi geraham bungsu, yang bahkan bisa mengganggu tidur



-



Pembekakan gusi



-



Nyeri saat menelan



-



Keluarnya nanah saat gusi atau abses



-



Demam



-



Pembekakan kelenjar getah bening dibawah dagu



-



Kesulitan membuka mulut atau trismus



Tanda-tanda klinis : -



Gusi disekeliling gigi yang sedang tumbuh berwarna merah



-



Rasa sakit teradiasi pada telinga, tenggorokan dan dasar mulut



-



Terjadinya pembengkakan pada bagian tersebut



Komplikasi : Periodontal abses meluas ke oropharyngeal, dasar lidah, sulit menelan dan dapat mengancam nyawa, namun kasus ini jarang terjadi. Komplikasi terjadi karena infeksinya sudah menyebar ke rahang dan lidah, menyebabkan nyeri pada leher dan kesulitan bernapas akibat jalur napas yang tersumbat. Kondisi yang berbahaya ini disebut juga dengan Angina Ludwig. Perawatannya : Visit 1: -



Menentukan keparahan



-



Daerah tersebut dibersihkan dengan air hangat, membersihkan eksudat (anastesi topical).



-



Diolesi antiseptic, eksudat dibawah flap (operculum) dibersihkan.



-



Mengkonsumsi antibiotic dan analgetic dan istirahat yang cukup



Visit 2 (24 jam): Jika drain masih maka dikeluarkan Eksudat dibawah flap dibersihkan Visit 3: Gigi dipertahankan/dicabut jika posisi gigi terletak miring Dengan Tindakan operasi operkulektomi 2. Pericoronitis kronis Gejalanya : Perikoronitis kronis umumnya berlangsung selama 1-2 hari, namun terus berulang hingga beberapa bulan. Keluhan yang dirasakan oleh pengidap bisa berupa: -



Nyeri tumpul pada gigi



-



Rasa tidak enak pada mulut



-



Bau mulut yang tidak sedap



-



Pembengkakan pada gusi



3. Pericoronitis sub akut Ditandai dengan timbulnya rasa kemeng ataunyeri terus menerus pada operculum tetapi tidak ada trismus ataupun gangguan sistemik (Shepherd and Brickley,1994) Pengobatan pericoronitis Ada beberapa metode pengobatan perikoronitis, tergantung tingkat keparahannya, meliputi pemberian obat untuk meredakan nyeri, operasi untuk memperbaiki jaringan gusi yang meradang atau pencabutan gigi, serta perawatan gigi secara mandiri untuk mencegah berkembangnya penyakit ini.



b. Pengertian operkulitis Operkulitis adalah suatu peradangan pada flap jaringan gingiva atau opercula yang terjadi pada erupsi gigi lebih dari Sebagian. Tempat tersering adalah molar ketiga (M III) rahang bawah. Flap jaringan gingiva meliputi bagian-bagian dari mahkota gigi dan membentuk seperti kantung yang ideal untuk akumulasi debris dan inkubasi bakteri. Dapat terjadi pula edema inflamasi akibat trauma jaringan gusi tersebut dari gigi yang berlawanan, memicu pembengkakan operculum, nyeri, rasa tidak enak disebabkan adanya pus dibawah operculum.



Faktor penyebab Faktor Penyebab Operculitis terjadi karena kontaminasi bakteri di bawah operkulum, mengakibatkan pembengkakan gusi, kemerah-merahan dan halitosis (Langlais dan Miller, 1998).Faktor penyebab lain dari operculitis adalah karena gigi molar 3 tidak dapat erupsidengan baik karena tidak cukup ruang untuk pertumbuhannya, sehingga sulit untuk erupsi (impaksi). Impaksi bertendensi menimbulkan infeksi (perikoronitis), dikarenakanadanya karies pada gigi geraham depannya. Cukup banyak kasus karies pada gigi molar 2 dikarenakan gigi molar 3 mengalami impaksi.Ada 3 sumber utama infeksi gigi, yaitu:- Dari periapikal (ujung akar gigi) sebagai akibat kerusakan pulpa dan masuknya kumanke jaringan periapikal- Dari jaringan periodontal (jaringan pengikat akar gigi) sebagai akibat saku gusisemakin dalam karena penumpukan karang gigi sehingga penetrasi kuman semakinmudah- Dari perikoroner akibat akumulasi kuman di sekeliling mahkota gigi saaterupsi/tumbuh. Gejalanya -



Sakit saat membuka mulut atau oklusi



-



Sukar menelan



-



Demam



-



Trismus dari ringan sampai dengan berat



-



Operculum yang tebal pada gigi bagian distal



-



Penumpukan sisa makanan



-



Erupsi yang belum sempurna



-



Gusi yang bengkak dan merah



-



Sakit menjalar ke telinga, tenggorokan dan dasar mulut



-



Bisa sampai trismus



-



Pembekakan pada pipi



-



Limpadenitis



-



Leukositosis



-



Malaise



Penderita operculitis juga biasanya mengeluh kesakitan yang kadang tidak tertahankan danseringkali menyebabkan perasaan yang kurang nyaman pada saat membuka mulutnya$dengan membuka mulut pasien akan merasa semakin terasa sakit. Timbulnya sakit



merupakansalah satu ciri ditambah adanya rasa ketidaknyamanan seperti pada saat timbulnya gingivitis abses periodontal atau tonsilitis pasien mengeluh nafsu makannya menjadi berkurangdikarenakan lebih terasa sakit bila tersentuh. Penyebab terjadinya operculitis : Karena tumbuh paling akhir, maka gigi bungsu terkadang kekurangan ruang untuk tumbuh. Terutama pada mereka yang memiliki ukuran rahang yang kecil atau sempit. Sempitnya ruang untuk tumbuhnya gigi molar ketiga bisa juga terjadi karena pertumbuhan rahang yang kurang sempurna. Studi menunjukkan, pertumbuhan rahang yang tak sempurna bisa dipicu oleh perubahan pola makan. Manusia modern belakangan ini cenderung makan makanan yang lunak sehingga rangsangan pertumbuhan tulang rahang pun berkurang. Makanan lunak yang mudah ditelan membuat rahang kurang aktif mengunyah. Sebaliknya, makanan yang berserat memerlukan kekuatan rahang dan waktu mengunyah lebih lama. Perlu Anda ketahui bahwa sendi di ujung rahang merupakan titik tumbuh dan berkembangnya rahang. Bila proses mengunyah berkurang, maka sendi-sendi pun akan berkurang aktivitasnya dan membuat rahang tidak berkembang optimal sebagaimana mestinya. Rahang manusia yang seharusnya cukup untuk menampung 32 gigi pun menjadi lebih sempit. Itu sebabnya gigi molar ketiga tidak memiliki cukup ruang untuk tumbuh. Gigi bungsu yang tidak bisa tumbuh ke permukaan gusi disebut gigi impaksi. Gigi bungsu yang impaksi dapat terjadi karena beberapa penyebab. Ada faktor lokal yang umum terjadi, seperti: 



Posisi gigi yang tidak normal







Tekanan dari gigi tetangga pada gigi tersebut







Penebalan tulang yang mengelilingi gigi







Kekurangan tempat untuk gigi tumbuh







Gigi susu yang terlambat tanggal







Pencabutan prematur pada gigi







Peradangan kronis penyebab penebalan mukosa di sekitar gigi







Efek adanya peradangan dan abses di sekitar gigi







Perubahan-perubahan pada tulang karena infeksi virus pada anak-anak.



Rencana pengobatan : -



Irigasi dengan natrium hipochorit



-



Kumur antiseptic (betadine, air garam)



-



Pemberian antibiotok dan analgetic



-



Operkulektomi, atau pengambilan operculum



-



Pencabutan gigi apabila posisi miring dan kekurangan tempat



Pengobatan : Untuk menentukan rencana pengobatan pada gigi bungsu yang impaksi akan diperlukan pemeriksaan langsung dan menyeluruh oleh dokter gigi. Biasanya disertai dengan pemeriksaan penunjang berupa rontgen foto panoramik (foto jaringan gigi). Selain itu perlu diperhatikan juga letak gigi bungsu yang impaksi terhadap tulang dan gigi tetangganya. Konsultasi pada dokter gigi atau dokter spesialis bedah mulut sebaiknya dilakukan agar mereka dapat memberikan informasi yang jelas mengenai prosedur pengobatan gigi bungsu impaksi.



c. Periodontal poket Poket periodontal merupakan sebuah sulkus (ruang sempit berbentuk V) gingiva yang bertambah dalam secara patologis. Poket periodontal, didefinisikan sebagai proses bertambah dalamnya sulkus gingiva, merupakan salah satu gambaran klinis penyakit periodontal. Poket periodontal dapat terjadi karena pergerakan tepi gusi kearah koronal, migrasi junctional epithelium kearah apikal atau kombinasi keduanya, sehingga pembentukan poket yang progresif menyebabkan destruksi jaringan periodontal pendukung dan kehilangan serta ekspoliasi gigi (Sariningsih, 2014). Poket periodontal adalah pendalaman sulkus gingiva.



Menurut Glickman marphologis periodontal dibagi : 1. Relative poket/Pseudo poket Terjadi karna pembesaran gingiva tanpa disertai kerusakan jaringan dibawahnya dan tanpa pergerakan epithelial attachment kejurusan apical. 2. Absolut poket Terjadi karena pergerakan epithelial attachment disertai dengan supporting bone dan peradangan.



Absolut poket berisi : a. Eksudat yang mengandung 



Leukosit yang hidup dan mati Leukosit, atau sel darah putih, adalah salah satu komponen darah yang berfungsi untuk sistem kekebalan tubuh alias sistem imun. Leukosit normal orang dewasa berkisar antara 4.500-11.000/mikroliter (mcL) darah. Jika hasilnya abnormal, Anda mungkin mengalami kondisi yang disebut dengan leukositosis (sel darah putih terlalu tinggi) atau leukopeni (sel darah putih terlalu rendah). Leukosit berfungsi melacak dan melawan mikroorganisme atau molekul asing penyebab penyakit atau infeksi, seperti bakteri, virus, jamur, atau parasit. Tidak hanya melawan kuman penyebab penyakit dan infeksi, leukosit juga melindungi kita dari zat asing yang mungkin mengancam kondisi tubuh. Leukosit memiliki berbagai macam jenis. Beberapa jenis sel darah putih itu ada yang langsung bekerja membunuh kuman penyakit hingga tuntas. Ada pula yang menghasilkan “senjata” berupa antibodi untuk melindungi tubuh. Tak berhenti sampai di situ, ada pula jenis sel darah putih lain yang berfungsi sebagai pemberi informasi kepada pasukan leukosit “penyerang” bahwa penyakit telah terjadi.







Bakteri yang hidup dan mati Bakteri adalah kelompok mikroorganisme bersel satu yang diklasifikasikan pada tingkat domain. Bersama dengan domain Archaea, bakteri digolongkan sebagai prokariota. Sel bakteri memiliki bentuk tertentu, misalnya menyerupai bola, batang, atau spiral, yang biasanya berukuran beberapa mikrometer.







Serum







Sisa makanan







Toxin atau enzim dari bakteri







Mucin dan ludah



b. Kalkulus Kalkulus adalah kumpulan plak yang termineralisasi yang menempel sangat erat pada permukaan gigi. Berdasarkan tempat perlekatannya pada gusi kalkulus dibedakan menjadi dua jenis yaitu supragingiva dan subgingiva kalkulus. c. Jaringan granulasi Pencegahan infeksi dapat mempercepat proses pembentukan jaringan granulasi. Jaringan granulasi adalah pertumbuhan jaringan baru yang terjadi ketika luka mengalami proses penyembuhan, terdiri atas pembuluh-pembuluh kapiler yang baru dan sel-sel fibroblas yang mengisi rongga tersebut. Absolut poket dibagi : 1. Berdasarkan posisi dasar poket terhadap tulang alveolar : a. Supraboni poket (nama lain : gingival poket, supra gingival poket, supra cestral poket) poket ini dasarnya terletak diatas alveolar crest. b. Infraboni poket (nama lain : infraarveolar poket, sup cestral poket) Poket ini dasarnya melekat pada gigi dibawah puncak alveolar crest c. Simple poket • Melibatkan satu permukaan • Dapat terjadi beberapa gigi • Satu dinding permukaan terlibat d. Compound pocket • Melibatkan satu permukaan gigi • Dapat melibatkan beberapa dinding poket



e. Complex pocket • Poket dalam • Berbentuk spiral mengelilingi gigi • Melibatkan area furkasi 2. Berdasarkan kedalaman sulkus gingiva : a. False poket : poket palsu b. True poket : poket sebenarnya 3. Berdasarkan jumlah permukaannya : a. Simple poket : hanya satu permukaaan gigi b. Coumpound poket : lebih dari 2 permukaan gigi c. Complex poket ;letak dasarnya tdk pd satu permukaan gigi dg bagian maginal Penyebab periodontal poket ada 3 faktor : Faktor lokal : kalkulus, materia alba & food impaction dll. 2. Faktor Sistemik :pengaruh makanan, pengaruh kalenjer endokrin,kelainan darah 3. Faktor idiopatik (penyebab yg tdk diketahui). Akibat Periodontal poket : - Karies pada akar gigi - Resesi gigiva - Kerusakan tulang alveolar GEJALA/KELUHAN PENDERITA : 1. Rasa sakit/rasa tekanan yg kadang2 timbul. 2. Bau tdk enak pd tempat2 tertentu 3. Rasa sakit yang dalam dr tulang(ostelitis) 4. Gatal2 pd gusi



5. Sensitive terhdp panas dan dingin 6. Rasa sakit pd gigi tanpa karies TANDA-TANDA KLINIS : a) Warna gusi merah tua sp kebiru-biruan b) Permukaan halus mengkilap dan stippling hilang krn adanya oedema c) Gingival margin membengkak sp kadang2 menutupi sebagian email d) Dinding poket mudah diangkat dr permu-kaan gigi. e) Papila interdental menghilang f) Tekanan pd dinding poket akan mengaki-batkan keluarnya eksudat dr marginal g) Gigi goyang, migrasi dan elongasi h) Bila ditusuk pelan2 dg sonde pd per.dlm dr poket akan terasa sakit dan beedarah Terapi periodontal poket Custom menggolongkan 2 cara 1. Secara konservatif yaitu: a. Scaling membersihkan kalkulus b. Kuretage dan rootplaning Membersihkan jaringan nikrotik dari permukaan akan dan menghaluskannya 2. Secara radikal yaitu : a. Gingivaktomi Yaitu pengambilan gingiva yang tidak sehat yang membentuk dinding poket yang sertai dengan scaling dan root planning b. Flap approach



-



Flap gingivaktomy semua jaringan yang mengalami kelainan dikeluarkan seluruhnya.



-



Pada flap approach ada kemungkinan masih tertinggal tapi pada poket yang sangat dalam dan terjadi kerusakan yang banyak dari tulang, cara ini lebih banyak dilakukan



Soal 1. orang pasien perempuan berumur 20 tahun datang ke klinik gigi JKG X dengan keluhan deman, sakit pada Derah gigi yang sedang tumbuh,,pembengkakan gusi,nyeri saat menelan,serta kesulitan membuka mulut atau trismus.yang sudah berlangsung 3 hari,setelah dilakukan pemeSeriksaan terlihat sekeliling mahkota giggi3.8 ada peradangan. Kasus di atas,apa diagnose penyakit tersebut A. OPERKULITIS B. PERIKORONITIS AKUT C. GRANULOMA D. KISTA E. PULPITIS TOTALIS JAWABANNYA;B 2. Seorang pasien,berumur 25 tahun,dating ke sebuah klinik gigi di di kota banda aceh,dengan keluhan timbulnya rasa nyeri terus menerus pada operculum tetapi tidak ada trismus. Kasus di atas,apa diagnose penyakit tersebut A. PERIKIRONITIS SUB AKUT B. INFLAMED OPERCULUM C. OPERKULITIS D. PERIODENTITIS E. GRANULOMA JAWABANNYA;A 3. Pada suatu hari pasien berumur 30 tahun datang mengunjungi klinik gigi dengan keluhan sakit saat membuka mulut atau oklusi sukar menelan sakit yang



menjalar ke telinga, operculum yang tebal pada bagian distal, penumpukan sisa makanan, erupsi yang belum sempurna, tenggorokan dan dasar mulut, pembengkakan pada pipi,gusi yang bengkak dan merah serta demam, saat dilakuannya pemeriksaan pasien mengeluh kesakitan yang tidak tertahankan saat membuka mulut. Kasus diatas apa diagnose penyakit tersebut A. PERIKORONITIS KRONIS B. ABSOLUT POKET C. OPERKULITIS D. GANGGREN RADIX E. PULPITIS JAWABAN : C 4. Pada suatu hari pasien berumur 28 tahun datang mengunjungi klinik gigi dengan keluhan rasa sakit atau tekanan yang kadang – kadang timbul, bau tidak enak pada tempat tertentu, gatal-gatal pada gusi rasa sakit pada tulang (ostelitis) sensitive terhadap panas dingin, rasa sakit pada gigi tanpa karies. Kasus diatas merupakan diagnose dari penyakit A. OEDEMA B. PAPILA ENTERDENTAL C. FLAP APPROACH D. PERIODONTAL POKET E. GINGIVAKTOMI JAWABAN : D 5. Pada suatu hari pasien berumur 28 tahun datang mengunjungi klinik gigi dengan keluhan rasa sakit atau tekanan yang kadang – kadang timbul, bau tidak enak pada tempat tertentu, gatal-gatal pada gusi rasa sakit pada tulang (ostelitis) sensitive terhadap panas dingin, rasa sakit pada gigi tanpa karies. Setelah dilakukan diagnose pasien tersebut menderita periodontal poket. Penyebab dari terjadinya periodontal poket adalah A. FAKTOR SISTEMIK, IDIOPATIK, FAKTOR LOKAL B. STRESS C. ANGINA LUDWIG D. ADEMA INFLAMASI E. IMPAKSI



JAWABAN : A