9 0 200 KB
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR MILARIA
SOP
No. Dokumen
(Diisi Admin)
No. Revisi
(Diisi Admin)
TanggalTerbit
(Diisi Admin)
Halaman SUPARDI, SKM
PUSKESMAS KELAPA KAMPIT
1. Pengertian
2. Tujuan
NIP. 197507041998031005
Miliaria adalah kelainan kulit akibat retensi keringat yang ditandai oleh adanya vesikel milier. Sinonim untuk penyakit iniadalah biang keringat, keringat buntet, liken tropikus, prickle heat. 1. Sebagai acuan penatalaksanaan miliaria di Puskesmas Kelapa Kampit 2. Menyembuhkan, mempertahankan kualitas hidup dan produktifitas pasien
3. Kebijakan
(Diisisetelahadanomor SK Kepala FKTP)
4. Referensi
PMK no 5 2014 Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Hal 423.
5. Prosedur
1. Melakukan anamnese kepada pasien Keluhan yang dirasakan adalah gatal yang disertai timbulnya vesikel, atau bintil terutama muncul saat berkeringat, pada lokasi predileksi, kecuali pada miliaria profunda dengan Faktor Risiko Tinggal di lingkungan tropis, panas, kelembaban yang tinggi, pemakaian baju terlalu ketat. 2. Melakukan pemeriksaan fisik tanda patognomonis 3. Melakukan pemeriksaan tambahan: Umumnya tidak diperlukan
4. Penegakan Diagnosis Diagnosis ditegakkan cukup dengan gambaran klinis. Klasifikasi : a. Miliaria kristalina 1. Terdiri atas vesikel miliar (1-2 mm), sub korneal tanpa tanda inflamasi, mudah pecah dengan garukan, dan deskuamasi dalam beberapa hari. 2. Predileksi pada badan yang tertutup pakaian. Gejala subjektif ringan dan tidak memerlukan pengobatan. Cukup dengan menghindari panas yang berlebihan, mengusahakan ventilasi yang baik, pakaian tipis dan menyerap keringat. b. Milaria rubra 1. Jenis tersering, vesikel miliar atau papulo vesikal di atas dasar
eritematosa sekitar lubang keringat,tersebar diskret. 2. Tatalaksana cukup dengan menghindari panas yang mengusahakan ventilasi yang baik, pakaian tipis dan keringat. 3. Gejala subjektif gatal dan pedih pada di daerah predileksi.
berlebihan, menyerap
c.Miliaria profunda 1.Merupakan kelanjutan miliaria rubra, berbentuk papul putih keras
)
berukuran 1-3 mm, mirip folikulitis, dapat disertai pustul. 2.Predileksi pada badan dan ekstremitas. d.Miliaria pustulosa Berasal dari miliaria rubra, dimana vesikelnya berubah menjadi pustul 5. Memberikan pengobatan : Prinsip: mengurangi pruritus, menekan inflamasi, dan membuka retensi keringat Penatalaksanaan yang dapat dilakukan adalah: a.Melakukan modifikasi gaya hidup, yaitu: 1.Memakai pakaian yang tipis dan dapat menyerap keringat. 2. Menghindari panas dan kelembaban yang berlebihan 3. Menjaga kebersihan kulit 4. Mengusahakan ventilasi yang baik b.Memberikan farmakoterapi, seperti: 1.Topikal Bedak salisil Terapi berfungsi sebagai antipruritus untuk menghilangkan dan mencegah timbulnya miliaria profunda. 2.Sistemik (bila gatal dan bila diperlukan) Antihistamin sedatif: ctm 3x1 per hari selama 7 hari, atau Antihistamin non sedatif: loratadin 1x 10 mg per hari selama 7 hari. 6. Edukasi dilakukan dengan memberitahukan keluarga agar dapat membantu pasien untuk: a.Menghindari kondisi hidrasi berlebihan atau membantu pasien untuk pakaian yang sesuai dengan kondisinya. b.Menjaga ventilasi udara di dalam rumah. c.Menghindari banyak berkeringat. d.Memilih lingkungan yang lebih sejuk dan sirkulasi udara (ventilasi) cukup. e.Mandi air dingin dan memakai sabun. 7. Kriteria Rujukan : Tidak ada indikasi 8. mencatat ke buku register 6. Diagram alir Pasien datang
Salam-sapa Anamnesis Pemeriksaaan fisik
Diagnosa Kristalina
Profunda
Rubra Tatalaksana 1.farmaokologis
2. non farmakologis
Pencatatan dibuku register
Pustulosa
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR MILARIA
SOP
No. Dokumen
(Diisi Admin)
No. Revisi
(Diisi Admin)
TanggalTerbit
(Diisi Admin)
Halaman SUPARDI, SKM
PUSKESMAS KELAPA KAMPIT
7. Unit terkait
NIP. 197507041998031005 Poli umum/Lansia dan Poli anak
8. Rekaman Historis Perubahan No Yang Dirubah
Isi Perubahan
Tgl Mulai Berlaku
)