LK. 2.2 Menentukan Solusi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LK. 2.2 Menentukan Solusi No. 1



Eksplorasi alternatif solusi



LITERASI Menurut Ferrari & McCown (dalam Burhani, 2016) factorfaktor prokrastinasi dibagi menjadi 2 yakni internal dan eksternal  Internal : kondisi fisik, kondisi psikologis, control diri,  Eksternal : kondisi lingkungan Burhani, I.I. (2006). Pemaknaan Prokrastinasi Akademik pada Mahasiswa Semester Akhir di Universitas Muhammadiyah Surakarta. Skripsi. Surakarta : Universitas Muhammadiyah



Bernard (1992) mengemukakan ada 10 penyebab seseorang melakukan perilaku prokrastinasi : 1. Kecemasan 2. Kurangnya penghargaan akan diri (selfdepreciation) 3. Rendahnya toleransi



Solusi yang relevan Sonyalita (2017) dalam skripsinya menyatakan bahwa penerapan konseling kelompok mampu menurunkan prokrastinasi akademik pada remaja. Sonyalita, S.B. (2017). PENERAPAN KONSELING KELOMPOK UNTUK MENURUNKAN PROKRASTINASI AKADEMIK REMAJA. Skipsi. Malang : Universitas Muhammadiyah Malang. https://eprints.umm.ac.id/43615/1/jiptum mpp-gdl-sonyalitab-48095-1-skripsi.pdf



Menurut Prayitno (1997:425) dalam bukunya mengatakan bahwa konseling kelompok bermanfaat untuk: - meningkatkan kemampuan berkomunikasi, - kemampuan sosial siswa, - keterampilan mengendalikan diri - meningkatkan tanggung jawab siswa Prayitno. (1997). Seri Pemandu Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Jakarta : Ghalia Indonesia Konseling kelompok



Pendekatan : behavioral tema : ”suksesku di tanganku” Media : gawai LK 1 : -apakah anda ingin sukses ?



Analisis penentuan solusi



Alasaan saya memilih konseling kelompok : - Konseling kelompok mampu untuk meningkatkan keterampilan mengendalikan diri siswa sehingga diharapkan siswa mampu memaksakan dirinya untuk mengerjakan tugas tepat waktus. - Konseling kelompok mampu untuk meningkatkan tanggung jawab siswa sehingga siswa diharapkan akan mengerjakan tugasnya tepat waktu



Analisis alternatif solusi



Apabila solusi yang diambil tidak optimal dalam penanganan masalah prokrastinasi akademik, maka berikut adalah alternatif layanan yang saya ambil. Bimbingan klasikal Metode : studi kasus Tema : rajin vs malas Media : buku/gawai Lk1: -apakah kontrol diri menurut anda? -apakah anda memiliki kemampuan manajemen waktu yang baik ? Lk2 : -apakah menunda-nunda tugas dapat menuntun anda terhadap kesuksesan? -bagaimanakah cara yang dapat anda lakukan untuk meminimalisir adanya prokrastinasi akademik ?



terhadap ketidakyakinan (low discomfort tolerance) 4. Pencarian kesenangan (pleasure seeking) 5. Disorganisasi waktu (time disorganization) 6. Disorganisasi lingkungan (environmental disorganization) 7. Rendahnya pendekatan terhadap tugas (poor task approach) 8. Kurangnya asertifitas (lack of assertion) 9. Kekerasan terhadap orang lain (hostility with others) 10. Stres dan kelelahan Weiner, Bernard. (1992). Human Motivation. London: Sage Publication.



Hasil Wawancara Freggyanto Banyu S. (Ketua P5) -jangan memberikan tugas yang terlalu banyak terlebih bersamaan dengan tugas-tugas dari mata pelajaran lainnya -selalu mengingatkan dan



-apakah menunda-nunda pekerjaan akan membawa anda pada kesuksesan ? LK 2 : -apakah menunda-nunda tugas dapat menuntun anda terhadap kesuksesan? -bagaimanakah cara yang dapat anda lakukan untuk meminimalisir adanya prokrastinasi akademik ? -apakah nilai-nilai yang dapat kalian ambil dari kegiatan yang telah dilakukan? Evaluasi : proses dan hasil



Evaluasi : proses dan hasil Bimbingan kelompok teknik : diskusi kelompok. tema : menunda-nunda berarti menabung kesengsaraan Media : buku dan pulpen / Gawai Masing-masing, gform, laptop Lk1 : -apakah kontrol diri menurut anda? -apakah anda memiliki kemampuan manajemen waktu yang baik ? Lk2 : -apakah menunda-nunda tugas dapat menuntun anda terhadap kesuksesan? -bagaimanakah cara yang dapat anda lakukan untuk meminimalisir adanya prokrastinasi akademik ? Evaluasi : proses dan hasil



memantau siswa untuk selalu mengumpukan dan mengerjaan tugasnya tepat waktu. Sri Setiowati R. (wakasek kurikulum) -sosialisasi mengenai pentingnya belajar -sosialisasi kepada siswa agar siswa paham siapa yang mewajibkan belajar -sosialisasi kepada siswa agar siswa paham siapa yang wajib untuk belajar Auliyan Nisa M (Koordinator BK) -bimbingan tentang manajemen waktu, -pemberian reward, -membentuk kelompok belajar, -membimbjng untuk membuat daftar prioritas, -penguatan tujuan belajar siswa sehingga tumbuh kesadaran jntuk disiplin Al-Fajar Bima (Tatib) -memberikan deadline atau tenggat waktu pengumpulan tugas -berikan metode reward or punishment, jika tepat waktu beri



Namun, saya yakin bahwa Konseling Kelompok dengan pendekatan Behavioral mampu untuk menangani masalah prokrastinasi akademik.



Tahap



Menurut Komalasari dkk (2011: 157) konseling behavior memiliki empat tahap yaitu :



 melakukan asesmen  menentukan tujuan (a) Konselor dan klien mendifinisikan masalah yang dihadapi klien; (b) Klien mengkhususkan perubahan positif yang dikehendaki sebagai hasil konseling; (c) Konselor dan klien mendiskusikan tujuan yang telah ditetapkan klien : - apakah merupakan tujuan yang benarbenar dimiliki dan diinginkan klien; - apakah tujuan itu realistik; - kemungkinan manfaatnya;



reward seperti nilai tambah atau punishment berupa pengurangan nilai bagi yang telat mengumpulkan tugas.



- kemungkinan kerugiannya; - Konselor dan klien membuat keputusan apakah melanjutkan konseling dengan menetapkan teknik yang akan dilaksanakan, mempertimbangkan kembali tujuan yang akan dicapai, atau melakukan referal



 mengimplementasik an teknik  evaluasi dan mengakhiri konseling



2.



LITERASI Yusuf dan Nurihsan (2008:13) Winkel mengemukakan bahwa ada menjelaskan bahwa tujuan bimbingan klasikal adalah agar individu dapat : beberapa faktor yang - Merencanakan kegiatan memepengaruhi pilihan karir penyelesaian studi, perkembangan seseorang diantaranya: karir serta kehidupannya di masa 1) Faktor internal, meliputi nilaiyang akan datang; nilai kehidupan, taraf integrasi, - Mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan yang dimilikinya bakat khusus, sifat-sifat, secara optimal mungkin; pengetahuan, dan keadaan jasmani. - Menyesuaikan diri dengan 2) Faktor eksternal, meliputi lingkungan pendidikan dan masyarakat, keadaan sosial, status lingkungan masyarakat.



Alasan saya memilih bimbingan klasikal adalah : - Bimbingan klasikal bisa dilakukan dengan rutin dengan mengikuti jadwal jam pelajaran BK di sekolah sehingga akan lebih rutin pelaksanaannya. - Bimbingan klasikal sangat cocok digunakn untuk pengembangan potensi siswa agar siswa mampu merencanakan pemilihan



Komalasari, Gantina., Eka Wahyuni., dan Karsih. (2011). Teori dan Teknik Konseling. Jakarta: Indeks.



Apabila solusi yang diambil tidak optimal dalam penanganan masalah pemilihan karir, maka berikut adalah alternatif layanan yang saya ambil.



Bimbingan kelompok teknik : diskusi kelompok. tema : mengenali diri



sosial ekonomi keluarga, pengaruh keluarga, pendidikan sekolah, pengaruh teman sebaya, dan tuntutan jabatan. W.S Winkel & Hastuti, Sri. 2004. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Yogyakarta : Media Abadi. hlm 647.



Menurut Ali dan Asrori (dalam Alfi Purnamasari 2006: 119) ada sejumlah faktor yang mempengaruhi perkembangan kemadirian karir, yaitu : 1. gen atau keturunan orang tua. 2. Pola asuh orang tua. 3. Sistem pendidikan di sekolah. 4. Sistem kehidupan dimasyarakat. Alfi Purnamasari (2006). Eketifitas Pelatihan Perencanaan Karir Untuk Meningkatkan Kejelasan Arah Pilihan Bidang Minat Karir Pada Mahasiswa Semester III Fakultas Psikologi. Indonesian Psychological Journal Vol. 3 No.1.



Yusuf, Syamsu dan A. Juntika Nurihsan. (2008). Landasan Bimbingan dan Konseling. Bandung: Remaja Rosdakarya



Menurut Djibran (2016) dalam skripsinya mengatakan bahwa bimbingan klasikal berpengaruh (positif) terhadap pemilihan karir siswa. Djibran, Mufidah. (2016). Pengaruh Bimbingan klasikal terhadap Pilihan Karir Siswa Kelas X Prasetya Kota Gorontalo. Gorontalo : Uneversitas Negeri Gorontalo.



https://repository.ung.ac.id/skripsi/ show/111412075/pengaruhbimbingan-klasikal-terhadap-pilihankarir-siswa-kelas-x-sma-prasetyakota-gorontalo.html Bimbingan klasikal Metode : ekspositori Tema : who am i ?



Media : buku/gawai Lk 1: - apakah arti toleransi bagi anda ? -apakah sikap saling menghargai diperlukan dalam interaksi sosial ? Lk 2: -bagaimana cara agar kalian dapat menghargai orang lain ? -bagaimana cara meningkatkan sikap toleransi diri ? - apakah nilai-nilai yang dapat kalian



karirnya dengan tepat.



menggunakan analisis SWOT Media : buku dan pulpen / Gawai Masing-masing, gform, laptop Lk1 : - apakah anda sudah memiliki rencana karir -Apakah anda sangat faham dengan kelebihan dan kekurangan yang anda miliki? Lk2 : -bagaimanakah cara menentukan pilihan karir yang tepat ? Evaluasi : Proses dan hasil Konseling kelompok teknik : role-playing



Pendekatan : SFBC tema : ”jika aku menjadi” Media : ruang konnseling kelompok, alat-alat yang identik dengan suatu profesi(rincikan), gawai Lk1 : - apakah anda



Hasil Wawancara Freggyanto Banyu S. (Ketua P5) -dilaksanakannya “career-day’ sebagai bahan referensi siswa -memediasi siswa yang berbeda minat dengan orang tuanya -memberikan refensi karir sesuai dengan mata pelajaran (jurusan) yang diambil siswa -siswa harus memahami kekuatan dan kelemahannya masing-masing dalam bidang mata pelajaran agar dapat memilih karir yang tepat Sri Setiowati R. (wakasek kurikulum) -sosialisasi mengenai pentingnya mengenali potensi diri, -sosialisasi mengenai pentingnya peranan bk Auliyan Nisa M (Koordinator BK) -pemberian bimbingan atau konsultasi tentang pentingnya memahami potensi dan kelemahan diri, -membimbing siswa membuat daftar kelebihan dan kelemahan diri,



ambil dari kegiatan yang telah dilakukan? Evaluasi : Preoses dan hasil



sudah memiliki rencana karir - Apakah anda sangat faham dengan kelebihan dan kekurangan yang anda miliki? Lk2 -bagaimanakah cara menentukan pilihan karir yang tepat ? Evaluasi : proses dan hasil Namun, saya yakin bahwa Bimbingan Klasikal dengan metode Ekspositori akan sangat membantu siswa untuk menangani permasalahannya dalam pemilihan karir.



Cara melaksanakan layanan dalam bimbingan klasikal yaitu dengan menyampaikan informasi atau penjelasan kepada sekelompok konseli. Penyampaian informasi dapat diberikan secara lisan maupun dalam bentuk tertulis.



-pemberian informasi melalui media baik offline seperti poster maupun online seperti instagram dan lain sebagainya, - menganalisis dari hasil psikotes minat dan bakat siswa Al-Fajar Bima (Tatib) -siswa harus paham mengenai potensi dirinya, bisa berkonsultasi dengan guru bk sebagai fasilitator -guru BK, Walikelas dan orang tua bersinergi untuk mengungkap potensi anak didik.



3.



Menurut Saputro (2003) suatu konflik dapat terjadi karena: 1. Perbedaan pendapat 2. Salah Paham 3. Ada pihak yang dirugikan 4. Perasaan sensitive Saputro. Ilmu Sosial. Jakarta : Erlangga, 2003, h. 85 Fahmuji (2010) menyebutkan bahwa faktor penyebab konflik diantaranya:



1. Perbedaan individu, 2. Perbedaan latar belakang kebudayaan sehingga membentuk pribadi-pribadi



Winkel dan Sri Hartuti (2004) dalam bukunya menyebutkan manfaat layanan bimbingan kelompok adalah:



- mendapat kesempatan untuk berkontrak dengan banyak siswa, - memberikan informasi yang dibutuhkan oleh siswa, - siswa dapat menyadari tantangan yang akan dihadapi, - siswa dapat menerima dirinya setelah menyadari bahwa temantemannya sering mengalami persoalan, kesulitan dan tantangan yang kerap kali sama, - lebih berani mengemukakan pendangan sendiri bila berada



Alasan memilih bimbingan kelompok : -bimbingan kelompok dapat menumbuhkan kerjasama antar siswa -bimbingan kelompok dapat membentuk sikap tolerani antara siswa dan melatih sikap saling menghargai antara siswa Keunggulan bimbingan kelompok Kelebihan bimbingan kelompok adalah sebagai berikut : a. Efisien/ekonomis b. Interaksi sosial yang intensif



Apabila solusi yang diambil tidak optimal dalam penanganan masalah verbal abusement antara kelompok siswa, maka berikut adalah alternatif layanan yang saya ambil.



Konseling kelompok Pendekatan : behavioral Tema : ”toleransi itu indah” Media : laptop, alat tulis Lk1 : - apakah arti toleransi bagi anda ? -apakah sikap saling



yang berbeda. 3. Perbedaan kepentingan antara individu atau kelompok. 4. Komunikasi Fahmuji. 2011. Upaya Guru Pembimbing Mengatasi Konflik antar Siswa di Sekolah Menengah Pertama Negeri 21 Pekanbaru. Skripsi : Pekanbaru. UIN SULTAN SYARIF KASIM RIAU



Hasil Wawancara Freggyanto Banyu S. (Ketua P5) -Pendekatan terhadap kelompokkelompok terutama yang dianggap “ketuanya” agar dapat lebih menghargai dan menerima perbedaan pendapat kelompok lain -Menggabungkan kelompok-kelompok tersebut dalam suatu kelompok kerja dalam pembelajaran agar lebih membaur satu sama lain. -Menegur secara langsung jika ada perilaku yang menjelekan kelompok lain.



Sri Setiowati R. (wakasek kurikulum) -sosialisasi tentang sekolah ramah anak -sosialisasi tentang undan-undang yang menyatakan tentang



dalam kelompok, - diberikan kesempatan untuk mendiskusikan sesuatu bersama, - lebih bersedia menerima suatu pendangan atau pendapat bila dikemukakan oleh seorang teman daripada yang dikemukakan oleh seorang konselor



Winkel dan Hastuti. (2004). Bimbingan Dan Konseling Di Institusi Pendidikan. Yogyakarta: Media Abadi, h.565



Bimbingan kelompok teknik : diskusi kelompok tema : ”toleransi itu indah” Media : laptop, alat tulis Lk1 : - apakah arti toleransi bagi anda ? -apakah sikap saling menghargai diperlukan dalam interaksi sosial ? Lk2 : -bagaimana cara agar kalian dapat menghargai orang lain ? -bagaimana cara meningkatkan sikap toleransi diri ? -apakah nilai-nilai yang dapat kalian ambil dari kegiatan yang telah dilakukan? Evaluasi : Proses dan Hasil



dan dinamis c. Menghadirkan keadaan yang nyata d. Mengasah ketrampilan dalam berkomunikasi



menghargai diperlukan dalam interaksi sosial ? Lk2 : -bagaimana cara agar kalian dapat menghargai orang lain ? -bagaimana cara meningkatkan sikap toleransi diri ? -apakah nilai-nilai yang dapat kalian ambil dari kegiatan yang telah dilakukan? Evaluasi : Proses dan Hasil Namun, saya yakin bahwa Bimbigan Kelompok dengan teknik diskusi kelompok mampu untuk menangani seringnya terjadi konflik antar kelompok siswa yang menyebabkan verbal abusement.



Tahap bimbingan kelompok yaitu: Menurut Romlah (1989: 99) dalam bukunya mengatakan bahwa pelaksanaan diskusi kelompok meliputi tiga langkah yaitu sebagai berikut:



perundungan -sosialisasi secara menyeluruh terhadap semua warga sekolah Auliyan Nisa M (Koordinator BK)



-dilakukan bimbingan kelompok dengan mengajak kelompok siswa yg bermasalah, -diberikan layanan dalam memberikan informasi tentang keterampilan membangun hubungan dengan teman sebaya.



Al-Fajar Bima (Tatib) -guru harus bisa meleburkan siswa satu sama lain agar tiidak terlalu terbentuk sekat-sekat antara “peer group”



1. Tahap perencanaan, fasilitator melaksanakan lima macam hal, yaitu: a) Merumuskan tujuan diskusi. b) Menentukan jenis diskusi, apakah diskusi kelas, diskusi kelompokkelompok kecil atau diskusi panel. c) Melihat pengalaman dan perkembangan siswa, apakah memerlukan pengarahanpengarahan yang jelas, tugas yang sederhana dan waktu diskusi yang lebih pendek, atau sebaliknya. d) Memperhitungkan waktu yang tersedia untuk kegiatan diskusi e) Mengemukakan hasil yang diharapkan dari



diskusi, misalnya rangkuman, kesimpulankesimpulan atau pemecahan masalah. 2. Tahap pelaksanaan Fasilitator memberikan tugas yang harus didiskusikan, waktu yang tersedia untuk mendiskusikan tugas itu, dan memberitahu cara melaporkan tugas, serta menunjuk pengamat diskusi apabila diperlukan. 3. Tahap penilaian Fasilitator meminta pengamat melaporkan hasil pengamatannya, memberikan komentar mengenai proses diskusi dan membicarakannya dengan kelompok. Romlah, Tatiek. (1989). Teori dan Praktek Bimbingan Kelompok. Jakarta: Depdiknas, Dirjen Dikti, Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan.



NO 1.



PERTANYAAN



Sudah tepatkah Layanan Konseling Kelompok dengan pendekatan bahavioral menggunakan teknik reward and punishment diberikan kepada 5% dari tiap kelas siswa yang melakukan prokrastinasi akademik? (wawancara dilakukan menggunakan aplikasi sosial Whatsapp)



2



Sudah tepatkah Layanan Bimbingan Klasikal diberikan kepada 45% siswa kelas XII SMA yang mengalami kesulitan dalam memilih rencana karirnya



NARASUMBER JAWABAN 1. Auliyan Nisa M., 1. Prokrastinasi akademik merupakan perilaku maladaptif siswa yang S. Pd, M. MPd berpengaruh pada kegiatan belajar siswa sehingga perlu dibantu (Koordinator oleh guru BK, adapun berdasarkan kebutuhan siswa 5% mengalami BK) prokrastinasi akademik maka konseling kelompok dirasa merupakan layanan yg tepat diberikan karena tujuannya untuk mengentaskan masalah. Pendekatan behavioral berfokus pada perubahan perilaku yg maladaptif sehingga tepat untuk mengentaskan prokrastinasi akademik sekelompok siswa. 2. Norman Trigustio B., S. Pd (Teman Sejawat BK) 1. Auliyan Nisa M., S. Pd, M. MPd (Koordinator BK)



?



(wawancara dilakukan menggunakan aplikasi sosial Whatsapp)



3



Sudah tepatkah Layanan Bimbingan Kelompok diberikan untuk kelompok siswa yang mengalami konflik yang mengakibatkan verbal abusement diantara mereka ? (wawancara dilakukan menggunakan aplikasi sosial Whatsapp)



2. Norman Trigustio



2. Teknik reward and punishment bisa membuat siswa jd termotivasi agar tidak menunda2 tugas karena tidak mau mendapat hukuman. 1. Melihat sebagian besar siswa mengalami kesulitan memilih rencana karir, bimbingan klasikal merupakan strategi yg tepat karena dapat memberikan pemahaman kepada siswa dengan kelas besar dan bertujuan memberikan pemahaman, pencegahan, dan pengembangan. Media video dapat membuat siswa lebih tertarik dengan materi layanan yg akan diberikan.



2. penayangan video tentang karir bisa jd media informasi siswa dalam perencanaan karir nya di masa depan disertai dgn pemahaman minat dan bakat yang dimiliki nya apakah sesuai atau tidak. 1. Auliyan Nisa M., S. 1. Konflik antar kelompok siswa yg mengakibatkan verbal abusement Pd, M. MPd jika diberikan layanan bimbingan kelompok diharapkan mampu (Koordinator BK) menumbuhkan rasa kerjasama antar anggota kelompok dan mengembangkan kemampuan sosialisasi antar anggotanya sehingga dapat mencegah konflik antar kelompok siswa yg lebih menyimpang. Selain itu perlu dipersiapkan teknik yg akan digunakan. Mungkin problem solving bisa dijadikan alternatif 2. Norman Trigustio teknik yg digunakan dalam kegiatan bimbingan kelompok. B., S. Pd (Teman Sejawat BK)



B., S. Pd (Teman Sejawat BK)



2. Dengan dilakukannya bimbingan kelompok, diharapkan akan menjadi langkah preventif agar tidak terjadi konflik diantara kelompok siswa, terutama akan meningkatkan sikap toleransi dan menghargai antar sesama.



HASIL WAWANCARA