LK. 2.2 Menentukan Solusi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Nama NO UKG LPTK PPG



: Laily Wikan Prasanti, S.Pd : 201699423701 : Universitas Muhammadiyah Surakarta



LK. 2.2 Menentukan Solusi No . 1



Eksplorasi alternatif solusi Berdasarkan kajian literatur dan wawancara yang dilakukan, alternatif solusi untuk menyelesaikan masalah motivasi belajar matematika siswa rendah adalah : a. Guru menggunakan media pembelajaran yang menarik b. Guru menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning dengan masalah kontekstual yang dekat dengan keseharian siswa c. Guru dapat memberikan penguatan berupa pujian, pemberian kesempatan, atau bahkan pemberian hadiah/reward. d. Guru mempersiapkan rancangan pembelajaran yang dapat meningkatkan motivasi belajar siswa e. Memberikan pengertian pada siswa tentang manfaat



Solusi yang Analisis penentuan solusi relevan Guru Kajian Literatur menggunakan 1. Media pembelajaran dapat media didefinisikan sebagai interaktif sarana/alat dalam bentuk dan menarik visual, audio, audiovisual yang dalam dapat digunakan untuk pembelajaran mendorong terjadinya proses beajar melalui proses menangkap, memproses dan menyusun kembali informasi (pesan) yang disampaikan (Siti Khoiruli Ummah,2021) 2. Menutut Netriwati Netriwati (2019,19-20) Ada 2 alasan penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar-mengajar, yaitu : Alasan yang pertama yaitu berkenaan dengan manfaat media pengajaran itu sendiri, antara lain: a. Pengajaran lebih menarik perhatian siswa, sehingga menumbuhkan motivasi belajar. b. Bahan pengajaran lebih jelas maknanya, sehingga dapat menguasai tujuan pembelajaran dengan baik. c. Siswa dapat lebih banyak melakukan aktivitas belajar, seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan dan lain-lain. Alasan kedua yaitu sesuai dengan taraf berpikir siswa. Dimulai dari taraf berfikir konkret menuju abstrak, dimulai dari yang sederhana menuju berfikir yang kompleks. Sebab dengan adanya media pengajaran hal-hal yang abstrak dapat dikonkretkan, dan hal-hal yang kompleks dapat disederhanakan



Analisis alternatif solusi Materi, kelas , semester Berdasarkan kajian literatur dan wawancara solusi yang dipilih adalah Guru menggunakan model pembelajaran berbasis masalah /Problem Based Learning (PBL) berbantuan media LKPD kontekstual dan video tutorial. Kesimpulan di akhir Model Problem Based Learning (PBL) adalah model pembelajaran yang menyajikan masalah kontekstual sehingga merangsang peserta didik untuk belajar. Pelaksanaan proses pembelajran akan lebih maksimal apabila dikombinasikan dengan media pembelajaran. LKPD berbasis kontekstual adalah salah satu media belajar berupa lembaran-lembaran yang berisi aktivitas siswa dimana isi dari LKPD tersebut dikaitkan dengan konteks kehidupan nyata peserta didik, sehingga mereka dapat mengetahui penerapan materi matematika dalam



f.



g. h. i.



j.



k.



mempelajrari materi pada pertemuan tersebut Guru memetakan gaya belajar siswa setelah itu menyiapkan model pembelajaran sesuai gaya belajar Memperjelas tujuan yang ingin dicapai. Membangkitkan motivasi siswa. Ciptakan suasana yang menyenangkan dalam belajar. Mengguanakan variasi metode penyajian yang menarik. Ciptakan persaingan dan kerjasama.



3. Lia Alfianaa, Nuriana kehidupan sehariRachmani Dewi dan Nino Adhi hari. Pengajaran dan “Jurnal LKPD Berbasis pembelajaran yang Kontekstual pada Model menerapkan LKPD Preprospec Berbantuan TIK berbasis kontekstual untuk Meningkatkan akan lebih menarik Kemampuan Komunikasi karena siswa dapat Matematis “ Jurnal Prisma Vol merasakan manfaat 4 (2021) dari pembelajaran LKPD berbasis kontekstual yang mereka adalah salah satu media dapatkan sehingga belajar berupa lembaran- siswa akan lebih lembaran yang berisi aktivitas termotivasi dalam peserta didik dimana isi dari belajar. Media LKPD tersebut dikaitkan pembelajran video dengan konteks kehidupan tutorial dapat nyata peserta didik, sehingga diartikan sebagai mereka dapat mengetahui sebuah rekaman penerapan materi matematika gambar hidup yang dalam kehidupan sehari-hari. berfungsi sebagai Peserta didik juga akan lebih sistem komunikasi mudah memahami jika atau media permasalahan matematika pengajaran dan merupakan peristiwa nyata pembimbingan dalam kehidupan sehari-hari, belajar bagi siswa. sehingga peserta didik akan Dengan demikian merasakan manfaat dari dipilihlah model pembelajaran matematika yang pembelajaran mereka dapatkan. Pengajaran Problem Based dan pembelajaran yang Learning dengan menerapkan LKPD berbasis berbantuan LKPD kontekstual akan lebih kontestual dan video menarik karena peserta didik tutorial untuk dapat merasakan manfaat dari meningkatkan pembelajaran yang mereka motivasi belajar dapatkan. siswa dan Kelebihan penggunaan LKPD memaksimalkan berbasis kontekstual antara lain: penggunaan model a. memotivasi peserta didik pembelajaran belajar matematika dan inovatif oleh guru. terlibat aktif dalam Kelebihan: pembelajaran b. peserta didik dapat a. memotivasi siswa belajar mengetahui manfaat dari matematika dan pelajaran yang diterima dan terlibat aktif kemudian dapat diterapkan dalam dalam kehidupan nyata pembelajaran c. memudahkan peserta didik b. siswa dapat untuk memahami materi mengetahui d. mendorong peserta didik manfaat dari untuk mengonstruksi pelajaran yang pengetahuannya sendiri diterima dan e. meningkatkan kemampuan kemudian dapat matematika



Kelemahan penggunaan LKPD berbasis kontekstual antara lain: a. jika guru tidak pandai mengaitkan materi pembelajaran dengan kehidupan nyata siswa, maka pembelajaran akan menjadi monoton b. jika guru tidak membimbing dan memberikan perhatian yang ekstra, siswa sulit untuk melakukan kegiatan inkuiri, dan membangun pengetahuannya sendiri



diterapkan dalam kehidupan nyata c. siswa dapat menonton video pembelajaran berulang kali d. siswa dapat menggunakan video pembelajaran kapan saja e. membantu siswa dalam mentransfer pengetahuan siswa untuk memahami masalah dunia nyata.



4. Ilham Baharuddin (2014) Efektivitas Penggunaan Media Video Tutorial Sebagai Pendukung Pembelajaran Matematika Terhadap Minat Dan Hasil Belajar Peserta Didik Kekurangan: SMA Negeri 1 Bajo Kabupaten a. jika guru tidak pandai Luwu Sulawesi Selatan. mengaitkan Media video tutorial dapat materi menggantikan pendidik ketika pembelajaran peserta didik ingin mengulangi dengan kehidupan kembali materi matematika nyata siswa, maka yang telah dipelajari di kelas, pembelajaran dan dapat menjadi alat yang akan menjadi menyimpan setiap hal-hal monoton penting yang disampaikan oleh pengajar kepada peserta didik b. membutuhkan waktu relatif lama dan dapat diulang kapanpun dalam membat oleh peserta didik. Media ini video diharapkan mampu pembelajaran meningkatkan minat dan hasil belajar siswa sehingga kegiatan ini dapat berjalan efektif. Kelebihan penggunaan media video tutorial: a. siswa dapat menonton video pembelajaran berulang kali b. siswa dapat menggunakan video pembelajaran kapan saja c. video pembelajaran dapat mengemukakan objek yang tidak bisa ditemukan saat dikelas. Kelemahan penggunaan media



video tutorial: a. membutuhkan keahlian dalam membuat video b. membutuhkan waktu relatif lama dalam membat video pembelajaran c. jika diunggah di youtube atau media social lain memerlukan kuota internet untuk mengakses 5. Kumala Noor Anggraini (2022)  “Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Powerpoint pada Matriks untuk Pembelajaran Matematika Siswa SMA Kelas XI”. Keterbatasan media pendukung dalam proses belajar mengajar menyebabkan proses belajar mengajar menjadi kurang maksimal. Untuk mengatasi hal tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan media pembelajaran interaktif berbasis Microsoft Power Point. Kelebihan media pembelajaran berbasis Power Point: a. Membantu guru memyampaikan isi pelajaran kepada siswa b. Mengefektifkan waktu dalam menyampaikan isi pelajaran c. Menarik minat dan perhatian siswa dalam materi yang disampaikan. d. Memudahkan Pembuatan Video Pembelajaran. Kelemahan media pembelajaran berbasis Power Point: a. Jika terlalu banyak animasi, grafik, bunyi-bunyian dan sebagainya dapat mengalihkan perhatian siswa terhadap materi yang diajarkan b. Membutuhkan waktu lama dalam pembuatan power point c. Pemilihan warna yang terlalu terang sebagai latar belakang slide dapat merusak indera



penglihatan



siswa,



Kajian Wawancara Wawancara Rekan Guru Matematika: 1. Membuat media pembelajaran yang menarik berbasis TIK 2. Menggunakan masalah kontekstual yang dekat dengan keseharian siswa 3. Menggunakna model pembelajran PBL 4. Menggunakan Quizizz (test berbasis game) untuk mengukur kemampuan awan siswa saat awal pembelajaran 5. Membuat LKPD yang kontekstual sehingga siswa tertarik untuk belajar 6. Menggunakan video untuk memotivasi belajar siswa 7. Menggunakan media presentasi Power Point 2



Berdasarkan kajian literatur dan wawancara yang dilakukan, alternatif solusi untuk menyelesaikan guru tidak maksimal dalam menggunakan model pembelajaran yang inovatif adalah : 1. Menggunakan model pembelajaran inovatif yang bersifat student centered, maksudnya, pembelajaran yang lebih memberikan peluang kepada siswa untuk mengkonstruksi pengetahuan secara mandiri 2. Guru mencari model



Guru Kajian Literatur menggunakan 1. Model Pembelajaran Berbasis Model Masalah (Problem Based Pembelajran Learning) Berbasis Stepien,dkk,1993 (dalam Masalah Ngalimun, 2013: 89) (Problem menyatakan bahwa PBL adalah Based suatu model pembelajaran Learning) yang melibatkan siswa untuk berbantuan memecahkan suatu masalah media yang melalui tahaptahap metode sesuai ilmiah sehingga siswa dapat dengan mempelajari pengetahuan yang karakteristik berhubungan dengan masalah materi dan tersebut dan sekaligus memiliki siswa keterampilan untuk memecahkan masalah. Ngalimun (2013: 90) mengemukakan karakteristik model Problem Based Learning sebagai berikut: a. Belajar dimulai dengan suatu masalah. b. Memastikan bahwa masalah yang diberikan berhubungan dengan dunia nyata siswa/mahasiswa. c. Mengorganisasikan pelajaran



pembelajaran inovatif kemudian menerjemahkan sesuai dengan kebutuhan siswa dan kesesuaian dengan materi pembelajaran 3. Guru menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning dengan masalah kontekstual yang dekat dengan keseharian siswa 4. Guru harus selalu mengupdate pengetahuan tentang metode pembelajaran inovatif 5. Guru menerapkan media yang sesuai dengan karakterisktik siswa dan materi



diseputar masalah, bukan seputar disiplin ilmu. d. Memberikan tanggungjawab yang besar kepada pebelajar dalam membentuk dan menjalankan secara langsung proses belajar mereka sendiri e. Menggunakan kelompok kecil. f. Menuntut pebelajar untuk mendemonstrasikan apa yang telah mereka pelajari dalam bentuk suatu produk atau kinerja. John Dewey dalam Wina (2010) menjelaskan 6 langkah PBL yang kemudian ia namakan metode pemecahan masalah, yaitu: a. Merumuskan masalah. Guru membimbing peserta didik untuk menentukan masalah yang akan dipecahkan dalam proses pembelajaran, walaupun sebenarnya guru telah menetapkan masalah tersebut. b. Menganalisis masalah. Langkah peserta didik meninjau masalah secara kritis dari berbagai sudut pandang. c. Merumuskan hipotesis. Langkah peserta didik merumuskan berbagai kemungkinan pemecahan sesuai dengan pengetahuan yang dimiliki. d. Mengumpulkan data. Langkah peserta didik mencari dan menggambarkan berbagai informasi yang diperlukan untuk memecahkan masalah. e. Pengujian hipotesis. Langkah peserta didik dalam merumuskan dan mengambil kesimpulan sesuai dengan penerimaan dan penolakan hipotesis yang diajukan f. Merumuskan rekomendasi pemecahan masalah. Langkah peserta didik menggambarkan rekomendasi yang dapat



dilakukan sesuai rumusan hasil pengujian hipotesis dan rumusan kesimpulan. Kelebihan PBL: 1. Menantang kemampuan siswa dan memberikan kepuasan untuk menemukan pengetahuan baru bagi siswa. 2. Mengembangkan minat siswa untuk secara terus menerus belajar  3. Membantu siswa dalam mentransfer pengetahuan siswa untuk memahami masalah dunia nyata. Kekurangan PBL: Sulitnya menentukan masalah yang tepat sehingga mampu menstimulus suasana diskusi yang baik dan mampu menstimulus perkembangan intelektual siswa Kajian Wawancara: 1. Guru mencari model pembelajaran inovatif kemudian menerjemahkan sesuai dengan kebutuhan siswa dan kesesuaian dengan materi pembelajaran 2. Menggunakan model pembelajaran yang berpusat pada siswa 3. Guru harus selalu mengupdate pengetahuan tentang metode pembelajaran inovatif 4. Guru menerapkan model pembelajaran Problem Based learning