LK. 2.2 Menentukan Solusi [PDF]

  • Author / Uploaded
  • ayu
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Nama No.UKG Tugas No. 1.



: Sufi Akhmad : 201698316068 : LK. 2.2 Menentukan Solusi



Eksplorasi alternatif solusi Masalah yang di pilih akan di selesaikan: “Semangat (motivasi) belajar siswa tergolong rendah”



Solusi yang relevan



Berdasarkan hasil kajian literatur dan wawancara atau diskusi bersama teman sejawat dan dosen diperoleh solusi yang relevan adalah Akar Penyebab Masalah: 1. ”Merancang dan ”Pembelajaran yang menerapkan model dilakukan dikelas pembelajaran yang cenderung monoton dan inovatif kurang variatif” 2. Memaksimalkan penggunaan media Eksplorasi alternatif solusi: pembelajaran”. 1. Penggunakan Strategi Pembelajaran yang tepat 2. Penggunaan Metode Mathemagic. 3. Memaksimalkan Penggunaan Media Pembelajaran 4. Pendekatan Personal dengan siswa 5. Merancang dan menerapkan model pembelajaran yang inovatif. 6. Memberikan reward atau



Analisis penentuan solusi Kajian Literatur Agar motivasi belajar dapat tumbuh dalam diri siswa, maka diperlukan stimulan salah satunya adalah guru yang kreatif. Kreativitas guru dalam pembelajaran dapat diterapkan dalam dua hal yaitu dalam manajemen pembelajaran di kelas dan dalam penggunaan media pembelajaran. Guru dapat menggunakan potensi yang dimilikinya untuk membuat siswa termotivasi untuk belajar. (Oktiani, 2017) Dengan menggunakan model pembelajaran inovatif, dapat memberikan dampak: 1. Semangat(motivasi) belajar siswa meningkat 2. Aktivitas siswa dalam pembelajaran lebih aktif 3. Pembelajaran dikelas



Analisis alternatif solusi Solusi yang Saya pilih untuk menuntaskan masalah Semangat (motivasi) belajar siswa tergolong rendah adalah: Merancang dan menerapkan model pembelajaran inovatif, Dengan merancang dan menerapkan model pembelajaran inovatif diharapkan mampu meningkatkan motivasi siswa secara keseluruhan. Siswa akan mengalami pengalaman yang berbeda dari sebelumnya. Selama ini, pembelajaran di kelas cenderung monoton. Dengan merancang dan menerapan model pembelajaran inovatif, dapat memberikan dampak: 1. Semangat(motivasi)



apresiasi kepada siswa



lebih menarik 4. Hasil belajar meningkat.



belajar siswa meningkat 2. Aktivitas siswa dalam pembelajaran lebih Kekurangannya adalah aktif 1. Perlu pembiasaan 3. Pembelajaran dikelas belajar baru pada siswa lebih menarik 2. Waktu yang digunakan 4. Hasil belajar siswa terlalu lama meningkat. siswa



Kajian Literatur Mata pelajaran matematika yang lebih memfokuskan kepada pemecahan masalah menggunakan cara atau rumus matematika, membuat sebagian siswa tidak menyukai pelajaran matematika. Diperlukan media untuk mengkonkritkan materi pelajaran, penggunaan media pembelajaran dapat meningkatkan motivasi belajar siswa, dengan penggunaan media pembelajaran siswa mendapatkan pengalaman belajar yang bermakna (Supriyono, 2018). Peningkatan efektivitas dan efisiensi pembelajaran diperoleh dengan adanya



pengembangan media pembelajaran yang inovatif dan kreatif (Audie, 2019). Hal ini dilakukan agar dalam kegiatan pembelajaran siswa tidak merasa bosan dengan alur pembelajaran yang monoton. (Pinarti dan Wiarta, 2022) Dengan optimalisasi penggunaan media pembelajaran dapat memberikan dampak: 1. Semangat(motivasi) belajar siswa meningkat 2. Pembelajaran dikelas lebih menarik



1. 2.



3. 4.



Kekurangannya Perlu persiapan dalam penggunaan media Menggunakan waktu yang cukup lama untuk mengatur media Memerlukan ruang yang cukup besar. Jika medianya berbasis elektronik memerlukan suplai listrik yang



memadai. Hasil Wawancara Untuk meningkatkan motivasi belajar siswa, Guru sebaiknya merancang pembelajaran yang menarik/menyenangkan, sehingga siswa tidak merasa bosan di kelas. Guru bisa mempelajari berbagai model pembelajaran inovatif di internet dan disesuaikan dengan kondisi kelas yang akan di ajar.



2.



Masalah yang di pilih akan di selesaikan: ”Guru belum mengoptimalkan model pembelajaran yang inovatif”. Akar Penyebab Masalah: “Guru kurang mempelajari cara penerapan model pembelajaran inovatif di kelas dari berbagai sumber”.



Narasumber A. Halim M Guru matematika Senior dan Waka Sarpras SMAN 3 Sumbawa Besar Berdasarkan hasil kajian Kajian Literatur Adapun analisis alternatif literatur dan wawancara solusi : Problem Solving atau diskusi bersama Model Moffit Solusi yang Saya pilih teman sejawat dan dosen Menurut menuntaskan diperoleh solusi yang (Ratnaningsih, 2007 : 3) untuk menyatakan bahwa model masalah Guru belum relevan adalah Problem mengoptimalkan model 1. “Menerapkan model pembelajaran inovatif pembelajaran inovatif” Solving adalah suatu model pembelajaran yang melibatkan siswa aktif adalah: 2. “Meningkatkan secara optimal, “Menerapkan model kompetensi guru” memungkinkan siswa pembelajaran inovatif” melakukan eksplorasi, observasi eksperimen, Perencanaan



Eksplorasi alternatif solusi: 1. Mempelajari modelmodel pembelajaran inovatif. 2. Menerapkan model pembelajaran inovatif 3. Meningkatkan kompetensi guru 4. Bersinergi dengan rekan sejawat



investigasi, pemecahan masalah yang mengintegrasikan keterampilan dan konsep konsep dasar dari berbagai konten area Menurut Polya (Andri dan Sthepen, 2006) tentang langkah Problem Solving, yaitu: a) Memahami masalah (understand) Siswa membaca, memahami dan kemudian menuliskan masalah dengan kata-kata sendiri. Untuk memudahkan siswa dalam memahami masalah, siswa diperbolehkan untuk membuat tabel, diagram, gambar, atau visualisasi lainnya. b) Membuat rencana pemecahan masalah (plan). Siswa menuliskan langkah yang akan ditempuh dalam memecahkan masalah/soal. Siswa juga menuliskan rumus yang akan digunakan saat memecahkan masalah nantinya. c) Memecahkan masalah sesuai rencana (solve) Siswa memecahkan masalah/soal dan



pembelajaran sangat penting untuk membantu guru dan siswa dalam mengkreasi, menata, dan mengorganisasi pembelajaran sehingga memungkinkan peristiwa belajar terjadi dalam rangka mencapai tujuan belajar. Model pembelajaran sangat diperlukan untuk memandu proses belajar secara efektif. Model pembelajaran yang efektif adalah model pembelajaran berorientasi kekinian dan memiliki sintak pembelajaran yang sedehana, mudah dilakukan, dapat mencapai tujuan dan hasil belajar yang disasar. Model pembelajaran yang dapat diterapkan pada bidang studi dapat dipilih dan ditentukan oleh guru dengan memperhatikan situasi di sekolah. Namun, secara filosofis tujuan pembelajaran adalah untuk memfasilitasi siswa dalam penumbuhan dan pengembangan kesadaran



melakukan perhitungan sesuai rencana yang telah dibuat sebelumnya. d) Memeriksa kembali (look back) Siswa memeriksa kembali langkah pemecahan masalah yang telah dikerjakan (tanpa menuliskannya di lembar jawab), kemudian menuliskan kesimpulan yang telah didapatkan atau mengkomunikasikan jawaban sesuai apa yang ditanyakan pada soal/masalah. (Pinahayu, 2017) Kelebihan dan kekurangan problem solving a) Kelebihan model problem solving 1) Pemecahan masalah merupakan teknik yang cukup bagus untuk lebih memahami isi pelajaran; 2) Pemecahan masalah dapat menantang kemampuan siswa serta memberikan kepuasan untuk menemukan pengetahuan baru bagi siswa; 3) Pemecahan masalah dapat meningkatkan aktivitas



belajar, sehingga mampu melakukan olah pikir, rasa, dan raga dalam memecahkan masalah kehidupan di dunia nyata. karakteristik rancangan pembelajaran inovatif abad 21 1. Kolaborasi peserta didik dan guru 2. Berorientasi HOTS 3. Mengintegrasikan Teknologi Informasi dan Komunikasi (ICT) 4. Berorientasi pada keterampilan belajar dan mengembangkan Keterampilan Abad 21 (4C) 5. Mengembangkan literasi 6. Penguatan Pendidikan Karakter (PPK)



siswa; 4) Pemecahan masalah dapat membantu siswa bagaimana mentransfer pengetahuan mereka untuk memahami masalah dalam kehidupan nyata. Kelemahan model problem solving 1) Manakala siswa tidak memiliki minat atau tidak mempunyai kepercayaan bahwa masalah yang dipelajari sulit untuk dipecahkan maka mereka akan merasa enggan untuk mencoba; 2) Keberhasilan strategi pembelajaran melalui problem solving membutuhkan cukup waktu untuk persiapan; 3) Tanpa pemahaman mengapa mereka berusahaa untuk memecahkan masalah yang sedang dipelajari, maka mereka tidak akan belajar apa yang mereka ingin pelajari. (Pinahayu, 2017) Dengan menerapkan pembelajaran inovatif di kelas akan memberikan dampak : 1. Guru menjadi percaya



diri dalam menerapkan model pembelajaran inovatif 2. Guru menjadi terbiasa menerapkan model pembelajaran inovatif di kelas. 3. Kompetensi guru tentang pembelajaran inovatif meningkat 4. Meningkatnya kualitas pembelajaran. Kekurangannya: 1. Perlu pembiasaan diri dalam menerapkan model pembelajaran inovatif sehingga butuh waktu yang lama agar model pembelajaran yang diterapkan berhasil. 2. Pemilihan model pembelajaran yang akan diterapkan belum tentu cocok dengan materi dan karakter siswa. Kajian Literatur: Sebagaimana peserta didik, pengembangan profesi guru juga perlu dilakukan secara berkelanjutan (Kennedy, 2005). Program



pengembangan profesi guru seharusnya dapat meningkatkan kompetensi guru yang didorong oleh motivasi diri guru dan berbasis kebutuhan mereka dalam meningkatkan profesionalismenya. Namun demikian, sejauh mana guru melakukan refleksi diri terhadap pengembangan profesionalismenya dan upaya apa yang telah mereka lakukan untuk pengembangan profesionalismenya merupakan dua paradoks penting dalam kajian pengembangan profesi guru. (Rahman, 2014) Dengan meningkatkan kompetensi guru akan memberikan dampak : 1. Kompetensi guru tentang pembelajaran inovatif meningkat 2. Guru bisa berbagi ilmu dengan rekan sejawat. Kekurangannya



1. Walaupun kompetensi guru tentang model pembelajaran inovatif telah meningkat, belum tentu diterapkan pada proses pembelajaran 2. Guru enggan berbagi pengetahuan dengan rekan lainnya. Hasil wawancara Pakar: Guru harus terbiasa mengajar dengan model pembelajaran inovatif. ketika guru sudah terbiasa menggunakan pembelajaran inovatif, guru bisa memilah secara mandiri model yang akan digunakan, mengkondisikan siswa, sehingga penerapan pembelajaran inovatif ini efektif dan tepat sasaran serta memiliki dampak pada siswa (motivasi siswa meningkat) dan proses pembelajaran (mutu lebih baik. Narasumber A. Halim M Guru matematika senior dan Waka Sarpras SMAN 3 Sumbawa Besar