LK. 2.2. Menentukan Solusi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

No. 1



Eksplorasi alternatif solusi Kajian Literatur 1. Yunin Nurun Nafiah (2014) Meningkatnya jumlah peserta didik yang termasuk pada kategori tinggi dikarenakan peserta didik telah dapat menerapkan tahaptahapan dalam berpikir kritis melalui model Problem Based Learning (PBL). Melalui permasalahan yang disajikan dalam PBL peserta didik dapat lebih terlibat dalam upaya menyelesaikan permasalahan dan terlibat untuk menggunakan keterampilan berpikir kritis. 2. Lisenia Monika Seragih (2021:2624) Model yang tepat diharapkan dapat meningkatkan



Analisis alternatif solusi Berdasarkan hasil eksplorasi alternatif solusi, alternatif solusi yang sesuai atau memungkinkan untuk diterapkan di kelas saya adalah : 1. Penerapan model pembelajaran Problem Based Learning ➢ Mengapa Merupkan konsep pembelajaran yang sangat sesuai dengan tuntutan belajar pada abad ke-21 yang mengharuskan peserta didik senantiasa mengembangkan kemampuan berfikir, kemampuan memecahkan masalah, dan kemampuan melaksanaka penelitian sebagai kemampuan yang diperlukan dalam konteks dunia yang cepat berubah ➢ Kelebihan a. PBL mampu mengembangkan motivasi belajar



Solusi yang Relevan Penerapan Model Problem Based Learning



Analisis Penentuan Solusi Berdasarkan hasil identifikasi masalah pembelajaran di kelas IX SMPN 4 Sidoarjo ditemukan bahwa peserta didik cenderung memiliki motivasi rendah. Peserta didik pada umumnya tidak memiliki rasa percaya diri pada kemampuannya sendiri, belum mampu menyelesaikan tugasnya, tidak memiliki hasrat untuk memperoleh prestasi yang tinggi, tidak memiliki keinginan untuk bersaing dan berkompetisi, serta belum dapat mengambil inisiatif dalam keputusan pada masalah yang dihadapi. Setelah dieksplorasi dan dianalisis (kajian literatur dan wawancara) ditemukan bahwa yang menjadi akar penyebab masalah adalah model pembelajaran yang digunakan guru selama ini adalah kurang mendukung motivasi belajar peserta didik Melalui berbagai kajian literatur dan wawancara, ditemukan bahwa salah satu model pembelajaran yang dapat dijadikan sebagai solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan menerapkan model Problem Based Learning (PBL). Karena Model PBL merupakan konsep pembelajaran yang sangat sesuai dengan tuntutan belajar pada abad ke-21 yang mengharuskan peserta didik senantiasa mengembangkan kemampuan berfikir, kemampuan memecahkan masalah, dan kemampuan melaksanaka penelitian sebagai kemampuan yang diperlukan dalam konteks dunia yang cepat berubah Yang mempunyai kelebihan mampu mengembangkan motivasi belajar, mendorong peserta didik untuk mampu berfikir tingkat tinggi mendorong peserta didik mengoptimalkan kemampuan metakognitinya serta menjadikan pembelajaran bermakna sehingga mendorong



pemahaman dan b. PBL mendorong peserta kreativitas serta dapat didik untuk mampu bersosialisasi dan berfikir tingkat tinggi berkomunikasi pada c. PBL mendorong peserta saat pembelajaran. didik mengoptimalkan Agar peserta didik kemampuan belajar dengan baik, metakognitinya maka model d. PBL menjadikan pembelajrana yang pembelajaran bermakna digunakan harus sehingga mendorong tepat, efisien dan peserta didik memiliki efektif. rasa percaya diri yang Model open ended tinggi dan mampu adalah salah satu belajar secara mandiri model pembelajaran ➢ Kekurangan yang bisa digunakan a. Peserta didik yang guru dalam terbiasa dengan membantu peserta informasi yang diperoleh didik untuk dari guru sebagai mencapai hasil narasumber utama akan belajar peserta didik merasa kurang nyaman dengan cara belajar 3. Ni Wayan Juniati, dkk sendiri dalam (2017). Salah satu pemecahan masalah solusi untuk b. Keengganan mengatasi memecahkan masalah permasalahan karena peserta didik tersebut, yaitu dengan merasa masalah yang menerapkan salah dipelajari sulit satu model dipecahkan pembelajaran yang c. Tanpa adanya mampu memberikan pemahaman, mengapa pengalaman belajar peserta didik berusaha yang melibatkan untuk memecahkan



peserta didik memiliki rasa percaya diri yang tinggi dan mampu belajar secara mandiri Dari uraian diatas, sudah jelas bahwa jika model Problem Based Learning (PBL) ini diterapkan, maka permasalahan rendahnya motivasi belajar peserta didik dapat teratasi. Sebaliknya, jika model Problem Based Learning (PBL) ini tidak diterapkan maka harapan untuk mengembangkan motivasi belajar peserta didik yang rendah sulit untuk diwujudkan. Padahal, motivasi belajar ini penting dimiliki oleh peserta didik bukan hanya agar mereka memahami hubungan antara apa yang dipelajari dengan kenyataan dalam kehidupannya, tetapi juga supaya peserta didik lebih bertanggung jawab dalam belajarnya, serta motivasi belajar juga memiliki pengaruh terhadap hasil belajar peserta didik. Menurut Yunin Nurun Nafiah (2014) Meningkatnya jumlah peserta didik yang termasuk pada kategori tinggi dikarenakan peserta didik telah dapat menerapkan tahap-tahapan dalam berpikir kritis melalui PBL. Melalui permasalahan yang disajikan dalam PBL peserta didik dapat lebih terlibat dalam upaya menyelesaikan permasalahan dan terlibat untuk menggunakan keterampilan berpikir kritis.



proses mental dan msalah yang sedang fisik melalui interaksi dipelajari maka mereka antara peserta didik, tidak akan belajar apa lingkungan, dan yang ingin mereka sumber belajar pelajari. lainnya dalam situasi ➢ Langkah kerja model yang menyenangkan pembelajaran Problem bagi peserta didik. Based Learning Penggunaan model a. Mengamati, inkuiri akan mengorientasikan menciptakan peserta didik terhadap kegiatan masalah. pembelajaran yang b. Menanya, lebih menyenangkan memunculkan dan akhirnya permasalahan. berpengaruh pada c. Menalar,mengumpulkan pemahaman konsep data. yang ditemukan d. Mengasosiasi, 4. Wahyu Bagja,dkk merumuskan jawaban (2019) Untuk e. Mengomunikasikan. mengatasi permasalahan diatas 2. Penerapan Model Open peneliti mencoba Ended menerapkan model ➢ Mengapa ? pembelajaran yang Karena Open Ended adalah mengarah dan salah satu model berpusat pada peserta pembelajran yang didik dengan memberikan keleluasaan memfasilitasi alat berfikir peserta didik secara bantu, media dan aktif dalam menyelesaikan sumber belajar yang suatu permasalahan. memadai. Dengan satu permasalahan Untuk itu dilakukan yang disajikan dirancang penggunaan model dengan multi jawaban.



Discovery Learning atau pembelajaran penemuan



Benar tidaknya suatu jawaban dapat dilihat bagaimana peserta didik mampu memberikan pondasi yang kuat berupa Observasi Wawancara fakta-fakta atau 1. Waka Kurikulum, Ibu pengalaman yang Indah mendukung atau sesuai Karena semua model dengan permasalahan pembelajaran itu ➢ Kelebihan bagus, maka a. Peserta didik kuncinya adalah di berpartisipasi lebih aktif penerapan model dalam pembelajaran dan pembelajaran sering mengekspresikan tersebut. Karen idenya peserta didik kita b. Peserta didik mempunyai majemuk, yang harus kesempatan lebih banyak dilakukan pertama dalam memanfaatkan kali adalah mengenali pengetahuan dan karakteristik dan ketrampilan secara gaya belajar dari komprehensif masing-masing c. Peserta didik yang kurang peserta didik. mampu memecahkan Untuk saya pribadi, suatu masalah akan menggunakan model merespon permasalahan problem based tersebut dengan cara learning mereka sendiri 2. Guru Bhs Indonesia, d. Peserta didik secara Ibu Ludyaningrum intrinsik termotivasi Untuk mengatasi untuk memberikan bukti masalah tersebut, atau penjelasan saya menggunakan e. Peserta didik memiliki problem based pengalaman banyak learning untuk menemukan



3. Pembimbing MGMP Prakarya, Bapak Sudjono Menurut saya model pembelajaran yang bisa diterapkan salah satunya adalah Project Based Learning. Kerena model pembelajaran tersebut mampu mendorong untuk meningkatkan motivasi belajar para peserta didik, dengan cara penyajian yang pas sesuai sintaks yang ada dapat menggerakkan peserta didik berperan aktif dan berkreasi menghasilkan suatu karya. Dengan menarik minat peserta didik untuk merancang dan menghasilkan suatu karya dapat meningkatkan motivasi belajarnya



sesuatu dalam menjawab permasalahan ➢ Kekurangan a. Menyiapkan dan mengemukakan masalah yang langsung dipahami oleh peserta didik sangat sulit sehingga peserta didik sulit memberikan respon. ➢ Langkah-langkah atau sintak open ended : a. Pemberian masalah b. Memahami masalah c. Pemecahan masalah, membandingkan dan mendiskusikan d. Menyimpulkan dan opsional 3. Penerapan Model Inkuiri ➢ Mengapa Membuat peserta didik dapat berpikir dalam mencari atau menemukan informasi sendiri karena peserta didik terlibat secara langsung dalam proses pembelajaran artinya bahwa peserta didik berperan aktif dalam menemukan informasi sehingga dapat meningkatkan hasil belajar ➢ Kelebihan



a. menolong peserta didik agar menumbuhkan dan memiliki keahlian melalui cara psikologis. Peserta didik bisa membangkitkan semangatnya untuk ke sekolah b. peserta didik mendapatkan wawasan melewati individu maka bisa mengerti serta bisa memecahkan solusinya. Peserta didik bisa meningkatkan daya berpikirnya. c. bisa membangun semangat peserta didik untuk belajar semakin rajin dan tekun kembali d. pendapat dari Hamruni (2012) adalah mampu melayani kebutuhan peserta didik yang memiliki kemampuan diatas rata-rata, artinya peserta didik yang mempunyai kapasitas dalam pembelajaran yang baik, tidak pernah membatasi dari kemampuan peserta didik di sekitarnya serta dapat memunculkan



sebuah ide kreatif dari ide pemikiran peserta didik sendiri. ➢ Kekurangan a. rumit dari merencanakan pendidikan disebabkan oleh terhambatnya melalui kebiasaan peserta didik dalam pembelajaran. Peserta didik harus bisa memiliki kemampuan untuk semangat belajar b. susah mengendalikan aktivitas serta tercapainya dari peserta didik. Peserta didik harus bisa memiliki kemmpuan untuk belajar secara aktif. ➢ Langkah-langkah pembelajaran dalam model inkuiri : a. Tahap pertama (orientasi) berisi kegiatan menetapkan masalah sebagai pokok bahasan yang akan dirumuskan dalam bentuk pertanyaan b. tahap kedua (hipotesis), membuat jawaban sementara dari wawasan yang telah dimiliki sebelumnya



c. tahap ketiga (definisi), menjabarkan hipotesis d. tahap keempat (eksploratif), berupa menguji hipotesis dengan menggunakan logika e. tahap kelima (pembuktian), mengumpulkan faktafakta dan data yang dibutuhkan f. tahap keenam (generalisasi), yakni membuat kesimpulan dari informasi yang telah didapatkan sebagai permasalahan yang dapat diterima kebenarannya 4. Penerapan model Discovery Learning ➢ Mengapa Karena model Discovery Learning ini pada prosesnya menggunakan kegiatan dan pengalaman langsung sehingga akan lebih menarik perhatian peserta didik dan memungkinkan pembentukan konsepkonsep abstrak yang mempunyai makna, serta kegiatannya pun realistis



➢ Kelebihan a. Membantu peserta didik untuk memperbaiki dan meningkatkan ketrampilanketrampilan dan prosesproses kognitif b. Pengalaman belajar menjadi bersifat personal c. Membuat peserta memiliki motivasi yang tinggi karena memberikan kesempatan kepada mereka untuk melakukan eksperimen dan menemukan sesuatu untuk diri mereka sendiri. d. Mengembangkan kemandirian dan otonomi pada diri peserta didik e. Membuat peserta didik bertanggungjawab terhadap kesalahankesalahan dan hasilhasil yang mereka buat selama proses belajar f. Menemukan hal-hal baru yang menarik yang belum terbayang



sebelumnya setelah pengumpulan informasi dan proses belajar yang dilakukan ➢ Kekurangan a. Harapan-harapan yang terkandung dalam model ini akan kacau jika berhadapan dengan peserta didik dan guru yang telah terbiasa dengan cara-cara belajar yang lama. b. Lebih cocok untuk mengembangkan pemahaman, sedangkan mengembangkan aspek konsep, ketrampilan dan emosi secara keseluruhan kurang mendapat perhatian ➢ Langkah kerja model pembelajaran Discovery Learning a. Pemberian rangsangan (stimulation) b. Pernyataan/Identifikasi masalah (Problem Statement) c. Pengumpula data (data collection) d. Pengolahan data (data processing) e. Pembuktian (verification)



f. Menarik kesimpulan/generalisasi (generalization) 5. Penerapan model pembelajaran Project Based Learning ➢ Mengapa Model pembelajaran project based learning merupakan pembelajaran inovatif yang berpusat pada peserta didik dan menempatkan guru sebagai motivator dan fasilitator, dimana peserta didik diberi peluang bekerja secara otonom mengkonstruksi belajarnya ➢ Kelebihan a. melatih kemampuan berpikir kritis dan kontekstual dengan permasalahanpermasalahan real yang dihadapi b. Melatih dalam pengambilan keputusan tentang pemecahan masalah c. Melatih peserta dalam membuat hipotesis dalam pemecahan masalah



➢ Kekurangan a. Memerlukan banyak waktu untuk menyelesaikan masalah b. Ada kemungkinan peserta didik yang kurang aktif dalam kerja kelompok c. Memerlukan biaya tambahan ➢ Langkah kerja model pembelajaran Project Based Learning a. Menentukan pertanyaan dasar b. Membuat desain proyek c. Menyusun penjadwalan d. Memonitor kemajuan proyek e. Penilaian hasil f. Evaluasi pengalaman 2



Kajian Literatur 1. Wahyuni (2019) Pelaksanaan pembelajaran metode diskusi ini berjalan dengan lancar, seluruh langkahlangkah pembelajaran terlaksana dengan baik dan teratur, dikemas dengan cara



Berdasarkan hasil eksplorasi Penerapan alternatif solusi, alternatif Metode solusi yang sesuai atau diskusi memungkinkan untuk diterapkan di kelas saya adalah : 1. Metode diskusi ➢ Mengapa Merupakan implementasi strategi pembelajaran berbasis



Berdasarkan hasil identifikasi masalah pembelajaran di kelas IX SMPN 4 Sidoarjo ditemukan bahwa peserta didik cenderung memliki kemampuan menyelesaikan soal HOTS yang rendah. Peserta didik pada umumnya tidak memiliki rasa percaya diri pada kemampuannya sendiri, belum mampu menyelesaikan tugasnya, serta belum dapat mengambil inisiatif dalam keputusan pada masalah yang dihadapi. Setelah dieksplorasi dan dianalisis (kajian literatur dan wawancara) ditemukan bahwa yang menjadi akar penyebab masalah adalah metode pembelajaran yang digunakan guru selama ini adalah kurang



yang menyenangkan. Peserta didik sangat antusias dengan kegiatan pembelajaran, mereka menjadi lebih kreatif, kegiatan belajar kelompok dapat membawa peserta didik untuk aktif dan cepat untuk bertindak, peserta didik sudah dapat mengandalkan kemampuan menyelesaikan masalah 2. Sardin (2018) Berdasarkan hasil analisa tersebut dapat dijelaskan bahwa peserta didik yang diajar dengan menerapkan metode pembelajaran problem solving dapat lebih mengembangkan pola berfikirnya, karena dalam pembelajaran dengan metode problem solving guru menyajikan masalah kepada peserta didik











2. ➢







pemecahan masalah yang bisa merangsang peserta didik untuk berkreatif dalam memberikan gagasan, ide atau pemikirannya Kelebihan 1. Merangsang peserta didik kreatif memberiksn gsgasan atau ide 2. Peserta didik berani mengemukakan pendapat 3. Peserta didik bisa belajar menjadi seorang pemimpin Kekurangan 1. Hanya beberapa peserta didik yang aktif 2. Menimbulkan emosional yang tidak terkontrol 3. Memerlukan waktu yang panjang Metode Problem Solving Mengapa Metode pembelajaran problem solving merupakan suatu aktivitas pembelajaran yang menekankan pada proses penyelesaian masalah yang dihadapi Kelebihan



mendukung kemampuan peserta didik untuk menyelesaikan soal HOTS Melalui berbagai kajian literatur dan wawancara, ditemukan bahwa salah satu metode pembelajaran yang dapat dijadikan sebagai solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan menerapkan Metode diskusi Karena Metode diskusi merupakan implementasi strategi pembelajaran berbasis pemecahan masalah yang bisa merangsang peserta didik untuk berkreatif dalam memberikan gagasan, ide atau pemikirannya Yang mempunyai kelebihan Bisa merangsang peserta didik kreatif memberikan gagasan atau ide, peserta didik berani mengemukakan pendapat dan menjadi seorang pemimpin dalam diskusi Dari uraian diatas, sudah jelas bahwa jika metode diskusi ini diterapkan, maka permasalahan kemampuan peserta didik dalam menyelesaikan soal HOTS bisa terselesaikan Sebaliknya, jika metode diskusi ini tidak diterapkan maka harapan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik dalam menyelesaikan soal HOTS sulit untuk diwujudkan. Padahal, kemampuan menyelesaikan soal HOTS yang dimiliki oleh peserta didik bukan hanya agar mereka bisa menyelesaikan soal-soal di sekolah tetapi juga memahami hubungan antara apa yang dipelajari dengan kenyataan dalam kehidupannya dan agar peserta didik mampu berfikir kritis dalam menghadapi permasalahan sehari-hari Wahyuni (2019) Pelaksanaan pembelajaran metode diskusi ini berjalan dengan lancar, seluruh langkah-langkah pembelajaran terlaksana dengan baik dan teratur, dikemas dengan cara yang menyenangkan. Peserta didik sangat antusias dengan kegiatan pembelajaran, mereka menjadi lebih kreatif, kegiatan belajar kelompok dapat membawa peserta



dalam bentuk pertanyaan atau pernyataan yang merangsang untuk berfikir. Hal ini akan membuat Higher oerder Thinking Skill peserta didik lebih baik 3. Nurfarida (2020) Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Metode brainstorming dapat memberikan pengaruh yang lebih baik terhadap berpikir kritis peserta didik, dibuktikan dengan besaran pengaruh metode brainstorming terhadap berpikir kritis peserta didik pada posttest peserta didik kelas eksperimen sebesar 63,2% dan kelas kontrol hanya sebesar 25,8%.. Observasi Wawancara



1. Melatih



peserta didik untuk menghadapi problema-problema atau situasi-situasi yang timbul secara spontan. 2. Peserta didik menjadi aktif dan berinisiatif serta bertanggung jawab sendiri. 3. Pendidikan disekolah relevan dengan kehidupan ➢ Kekurangan 1. Memerlukan waktu yang lama, artinya memerlukan alokasi waktu yang lebih panjang dibandingkan dengan metode pembelajaran lain. 2. Peserta didik yang pasif dan malas akan tertinggal. 3. Metode brainstorming ➢ Mengapa metode brainstorming merupakan suatu bentuk diskusi dalam gagasan, pendapat, informasi, pengetahuan dan pengalaman dari semua peserta didik. Metode brainstorming sangat



didik untuk aktif dan cepat untuk bertindak, peserta didik sudah dapat mengandalkan kemampuan menyelesaikan masalah



1. Waka Kurikulum, Ibu membantu dalam mencari Indah solusi pada suatu masalah Apabila disesuaikan yang membutuhkan dengan mapel yang kreaktivitas tinggi dalam saya ampu metode penyelesaiannya diskusi salah satu ➢ Kelebihan metode yang cocok 1. Peserta didik aktif saya gunakan berfikir untuk 2. Ketua MGMP menyatakan pendapat Prakarya, Bapak Amin 2. melatih peserta didik Menurut saya metode berfikir dengan cepat problem solving dan tersusun logis, cocok untuk 3. merangsang peserta digunakan dalam didik untuk selalu siap mengajak peserta berpendapat yang berfikir kritis dan berhubungan dengan mengasah masalah yang diberikan kemampuan guru, penyelesaian soal-soal 4. meningkatkan hots partisipasi peserta didik 3. Guru Bhs Indonesia, dalam pembelajaran, Ibu Siti puji 5. peserta didik yang Untuk mengatasi kurang aktif mendapat masalah tersebut, bantuan dari temannya saya menggunakan yang pandai atau dari metode diskusi guru. terutama saat materi ➢ Kekurangan cerpen atau puisi 1. guru kurang memberi waktu yang cukup kepada peserta didik untuk berfikir dengan baik, 2. peserta didik yang kurang selalu ketinggalan,



3. terkadang



pembicaraan hanya didominasi oleh peserta didik yang pandai saja, 4. guru hanya menampung pendapat tidak merumuskan kesimpulan, 5. tidak menjamin pemecahan masalah DAFTAR PUSTAKA Lisenia Monika Saragih1, Darinda Sofia Tanjung2, Dewi Anzelina 3. 2021 Pengaruh Model Pembelajaran Oprn Ended terhadap hasil belajar Peserta didik pada Pembelajaran Tematik. Jurnal Basicedu Vol 5 No 4 Ni Wayan Juniati 1, Wayan Widiana. 2017. Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Untuk Meningkatkan Hasil Motivasi Belajar IPA, Jurnal Ilmiah Sekolah Dasar, Vol 1 (1)pp. 20-29. Wahyu bagja Sulfemi1, Desi Yuliana2, Reflina Sinaga3, Patri Janson Silaben. 2021 Pengaruh Model Pembelajaran PAKEM terhadap Hasil Belajar Peserta didik . Jurnal Basicedu Vol 5 No 1 Yunin Nurun Nafiah (2014) Penerapan Model Problem Based Learning untuk Meningkatkan Ketrampilan Berfikir Kritis dan hasil Belajar peserta didik, Jurnal Pendidikan Vokasi, Vol 4, No 1, Februari 2014 https://www.researchgate.net/publication/328459963_Penerapan_model_problembased_learning_untuk_meningkatkan_keterampilan_berpikir_kritis_dan_hasil_belajar_peserta didik Sardin (2018) Pengaruh Metode Pembelajaran Problem Solving teradap Higher Order Thinking Skills (HOTS). Jurnal THEOREMS (The Original Research of Mathematics) Vol. 3 No. 1 Juli 2018 hal. 81-91 DOI: https://doi.org/10.5281/zenodo.1319853 Nurfarida. 2020 PENGARUH PENGUNAAN METODE BRAINSTORMING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN PERCAYA DIRI PADA PESERTA DIDIK KELAS V MADRASAH IBTIDAIYAH DI KECAMATAN BATU, http://etheses.uinmalang.ac.id/16963/1/17761003.pdf



Wahyuni. 2019 Analisis Penerapan Metode Diskusi Meningkatkan Berpikir Kritis Peserta didik Mata Pelajaran PPKn KELAS X https://jurnal.untan.ac.id/index.php/jpdpb/article/download/35006/75676582614